Brilio.net - Pascakalah dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta 2017, pasangan calon yang juga petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat justru hingga kini terus mendapatkan kiriman karangan bunga. Bahkan jumlah karangan bunga sudah mencapai lebih dari 1.000 buah dan terus bertambah. Karangan bunga yang memenuhi seluruh halaman Balai Kota DKI tersebut merupakan ungkapan terima kasih beberapa warga DKI atas pelayanan yang pernah diberikan selama Ahok memimpin pemerintahan DKI.
Namun ternyata ada saja orang-orang yang tak suka dengan hal tersebut. Sebagian mengatakannya pencitraan murahan dan sebagian mengatakannya tidak bermanfaat. Berikut ini brilio.net rangkum dari beberapa sumber, Kamis (27/4), empat orang dari kalangan politisi hingga pengamat politik yang dengan keras mengkritik karangan bunga warga DKI untuk Ahok.
1. Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
foto: twitter.com/fadlizon
Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon mengatakan bahwa karangan bunga yang jumlahnya mencapai ribuan buah itu lebih baik uangnya disumbangkan yatim piatu atau diperuntukkan beasiswa. Tidak hanya mengkiritiki, bahkan wakil ketua DPR ini menduga pengiriman karangan bunga dilakukan oleh oknum tertentu sebagai skenario untuk mendongkrak citra Ahok pascakekalahan di Pilgub DKI. "Bila ketahuan sumbernya orang suruhan, maka jadi pencitraan yang murahan," tegas Wakil Ketua DPR ini.
2. Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq.
foto: twitter.com/dpdkabmojokerto
Hal senada dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo, Ahmad Rofiq. Pria ini menilai karangan bunga untuk Ahok di Balai Kota Jakarta menimbulkan tanda tanya besar. Karangan bunga tersebut menurut Rofiq sangat tidak lazim dan ada kesan ketidakrelaan atas kekalahan dari proses Pilkada DKI Jakarta kemarin. "Tidak mungkin ada gerakan besar tanpa ada yang mengoordinasikan atau yang merekayasa. Besar harapan saya, semua segera menyudahi aksi-aksi yang berbiaya besar ini. Baiknya uang untuk bunga tersebut diberikan kepada anak yatim yang masih sangat memerlukan biaya hidup," kata Rofiq
3. Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio.
twitter.com/satriohendri
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio bahkan memberikan menilai negatif terkait banyaknya karangan bunga ucapan terima kasih untuk Ahok yang memenuhi Balai Kota Jakarta. Menurut Hendri pengiriman karangan bunga tersebut terkesan dimobilisasi dan menimbulkan kesan tidak produktif. "Sebetulnya itu tidak terlalu bagus ada karangan bunga banyak-banyak seperti itu. Orang kan akan melihat buat apa sih mobilisasi karangan bunga sebegitu banyak? Toh itu tidak mengubah hasil pilkada Jakarta. Lalu, apa yang ingin digambarkan pendukung Ahok terhadap itu?" kata Hendri Satrio.
4. Penulis Indonesia, Alberthiene Endah.
foto: twitter.com/AlberthieneE
Penulis yang terkenal akan karya-karya biografinya tentang tokoh-tokoh dunia hiburan tanah air, Alberthiene Endah rupanya juga ikut berkomentar. Dalam gambar yang beredar di media sosial, Kamis (27/4) menunjukkan ucapan Alberthiene yang mengatakan bahwa sebaiknya uang untuk karangan bunga lebih baik digunakan untuk kegiatan sosial.
foto: twitter.com/@vnsn_
Recommended By Editor
- Masih dua tahun lagi, 5 orang ini disebut-sebut layak jadi capres 2019
- Perjalanan karier 'Si Tenda Biru', dari artis hingga calon gubernur
- 13 Foto senyum bahagia para pendukung atas kemenangan Anies-Sandi
- Kemenangan Anies-Sandi menjadi ancaman Jokowi di 2019
- 10 Foto lawas Sandiaga Uno, kok mirip Ongky Alexander ya?