Brilio.net - Pada 17 April 2019 mendatang, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih presiden dan wakil presiden. Tidak hanya itu, Pemilu 2019 juga akan memilih anggota DPR, DPRD, dan DPD.

Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutkan bahwa jumlah pemilih generasi milenial mencapai 40 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional. Maka tidak heran apabila masing-masing calon berlomba-lomba untuk menggaet suara dari generasi milenial.

Tingginya jumlah pemilih generasi milenial membuat peran aktif mereka di Pemilu 2019 sangat penting, sehingga diharapkan mereka menggunakan hak pilihnya dengan bijak alias tidak golput. Bagaimana tidak, sebab akhir-akhir ini sedang ramai di media sosial bahwa sebagian warganet memilih untuk tidak memilih capres-cawapres pada 17 April mendatang. Terutama anak muda alias generasi milenial.

Nah, tapi tahukah kamu jika sebenarnya golput itu bukan keputusan terbaik? Sebab satu suara dari kamu saja sudah sangat bisa membantu pemerintahan Indonesia di masa mendatang.

Kalau kamu masih bingung untuk menentukan pilihan pada Pilpres mendatang, berikut 5 alasan generasi milenial harus nyoblos saat 17 April 2019, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (1/4).


1. Tidak semua orang mempunyai hak pilih.

Alasan nggak boleh golput di Pilpres 2019  2019 brilio.net

foto: merdeka.com


Tidak semua orang mempunyai hak pilih dalam Pemilu. Ada beberapa syarat yang harus dimiliki calon pemilih agar dapat terdaftar sebagai pemilih aktif pemilu. Salah satunya ialah telah berumur 17 tahun ke atas dan telah terdaftar dalam DPT.

Pada 2019, generasi milenial pada umumnya telah beranjak dewasa. Dilihat dari rentan tahun kelahiran, generasi milenial termuda kini berumur kisaran 20-an tahun. Tentu sangat disayangkan kalau sudah memenuhi syarat untuk memilih tapi tidak dipergunakan.


2. Kandidat terpilih akan memengaruhi hidup kamu.

Alasan nggak boleh golput di Pilpres 2019  2019 brilio.net

foto: liputan6.com


Suka tidak suka, langsung atau tidak, kandidat terpilih akan memengaruhi hidup kamu ketika mereka telah terpilih. Mereka yang duduk di kursi eksekutif maupun legislatif akan membentuk kebijakan-kebijakan baru yang tentu akan berimbas kepada kita.

Oleh karena itu, tentu kita tidak mau kebijakan-kebijakan yang nantinya mereka buat tidak merugikan kita. Tentukan calon yang menurutmu ideal untuk membuat perubahan yang lebih baik di masa mendatang.


3. Golput bukan solusi.

Alasan nggak boleh golput di Pilpres 2019  2019 brilio.net

foto: liputan6.com


Memilih untuk golput di pemilu tidak akan menyelesaikan permasalahan. Mungkin menurutmu tidak ada calon yang mampu memberikan perubahan lebih baik di masa yang akan datang.

Tapi, setidak-tidaknya dengan suaramu itu kamu bisa memastikan bahwa kursi pemerintahan baru tidak diduduki orang yang salah. Dengan menggunakan hak pilih, kamu juga turut andil dalam menentukan masa depan Indonesia di masa depan.


4. Suara kamu berpengaruh.

Alasan nggak boleh golput di Pilpres 2019  2019 brilio.net

foto: liputan6.com


Siapa bilang satu suara tidak berpengaruh? Setiap suara yang sah sangat menentukan hasil pemilu.

Jadi, jangan berpikir bahwa suara kita tidak akan memengaruhi hasil pemilu. Tidak peduli berapa jumlah partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 nanti, suaramu tentu akan berpengaruh menentukan bagaimana kondisi Indonesia di masa depan.

Apalagi kalau kamu nggak memilih, jatah hak suaramu justru bisa dimanfaatkan oleh oknum curang. Yakin mau?


5. Jumlah pemilih milenial tidak sedikit.

Alasan nggak boleh golput di Pilpres 2019  2019 brilio.net

foto: merdeka.com


Data dari KPU menyebutkan 40 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 adalah generasi milenial. Jumlah itu kurang lebih sebanyak 80 juta dari total keseluruhan 180 juta pemilih.

Jumlah tersebut tentu tidak sedikit, sehingga wajar apabila suaramu diperebutkan para calon. Partisipasi aktif pemilih milenial sangat dibutuhkan untuk menentukan nasib bangsa di masa depan. Jadi, jangan ragu untuk menggunakan hak pilihmu pada 17 April 2019 mendatang.