Brilio.net - Munculnya nama Mahfud MD sebagai kandidat kuat Cawapres yang mendampingi Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang menimbulkan beragam reaksi dari berbagai kalangan, termasuk para petinggi partai koalisi dan organisasi masyarakat.

Belakangan ini ramai menjadi pembahasan atas pernyataan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Robikin Emhas yang menyatakan akan mencabut dukungan jika Cawapres Jokowi bukan dari kalangan NU. Pernyataan tersebut pun mewarnai pemberitaan di berbagai media, yang membuat Robikin menuai protes dari sejumlah pihak.

Melalui laman NU Online, Robikin memberikan klarifikasinya soal pernyataannya tersebut. Robikin menampik adanya pemberitaan tersebut. "Kalau cawapres nanti bukan dari kader NU, dikuatirkan warga Nahdliyin merasa tidak memiliki tanggung jawab moral untuk ikut menyukseskannya," ujar Robikin.

Ia juga menambahkan bahwa tak ada kalimat yang menyatakan bahwa NU akan menyabut dukungan. "Itu yang saya sampaikan. Tidak ada ancam-mengancam," tambah Robikin seperti dikutip brilio.net dari laman NU Online, Kamis (9/8).

Pernyataan Robikin tersebut membuat KH Mustofa Bisri atau Gus Mus turut memberikan pernyataan tegas melalui akun Twitter resminya. Gus Mus mengingatkan agar para pengurus dan pemimpin NU untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan-pernyataan politik.

cuitan tegas Gus Mus   2018 brilio.net

foto: Twitter/@gusmusgusmu

"Para pengurus/pemimpin NU yang harus bersikap hati-hati dalam menyampaikan pernyataan-pernyataan; terutama bila berkaitan dengan politik praktis. Dan sebaiknya tak usah bicara politik praktis di kantor NU. Bukan tempatnya," tulis Gus Mus.

Tak hanya sekedar mengingatkan para pengurus dan pemimpin NU, melalui unggahannya di akun Instagram pribadinya, tokoh agama berusia 73 tahun tersebut juga menuliskan untuk semua warga NU tidak perlu ikut pusing dalam menghadapi tahun politik. Ia juga menegaskan bahwa NU bukan partai politik dan secara organisatoris tidak terikat dengan organisasi politik.

cuitan tegas Gus Mus   2018 brilio.net
foto: Instagram/@s.kakung

"NU sudah punya Qanun Asasi, Khittah NU, dan Pedoman Berpolitik Warga NU. Tinggal baca. Selebihnya kita memohon saja kepada Allah Al-Mu'izzul Mudzill, agar kita diberi pemimpin-pemimpin yang amanah, yang takut kepadaNya, dan memiliki belas-kasih kepada rakyat mereka," tutup Gus Mus dalam penggalan captionnya.