Brilio.net - Anggota Dewan Pengarah Badan Pengarah Badan Pemenangan Rakyat (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais mengimbau pendukung pasangan capres-cawapres nomor 02 terus menuntut keadilan atas penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 dengan gerakan kedaulatan rakyat. Gerakan tersebut awalnya dikenal dengan istilah people power.
Amien juga menyinggung salah satu menteri Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap terlalu defensif sehingga melakukan upaya agar gerakan people power tak terlaksana.
"People power katanya ngeri, saya kira mereka nggak paham undang-undang '45, nggak paham dengan kedaulatan rakyat. Oleh karena itu, menurut saya, pak menteri yang ngawur sama sekali itu. Makanya kita go on , terus saja," kata Amien saat mengisi deklarasi di Rumah Perjuangan Rakyat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (17/5).
Amien turut mengatakan bahwa prediksinya akan terjadinya kecurangan benar terjadi. Ia menyebut pihaknya sengaja diarahkan untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh sebab itu, menurut Amien adalah hal sia-sia jika pihak Prabowo-Sandi mengajukan gugatan ke MK karena mereka meyakini kecurangan sudah dibentuk secara sistematis. Ia pun menegaskan gerakan kedaulatan rakyat akan terus berlangsung meski memasuki puncak lebaran. Demikian seperti dikutip dari merdeka.com.
"Jauh sebelum pemilu saya pernah sampaikan blak-blakan kalau sampai terjadi kecurangan tsm (terstruktur, sistematis, dan masif) maka 02 tidak akan pernah mengakui apalagi dipaksa-paksa untuk membawa kasusnya ke Mahkamah Konstitusi karena itu sudah terjadi ramalan saya waktu itu," paparnya.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Update terbaru real count KPU Pilpres 2019, suara masuk sudah 87%
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Polri sebut 22 Mei 2019 akan ada aksi teroris, 29 sudah ditangkap
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- KPU umumkan pemenang Pilpres 28 Mei 2019
- Anak Menteri PUPR menangis karena tahu rumahnya akan digusur
- Sunjaya, dilantik jadi bupati cuma 15 menit lalu diberhentikan