Brilio.net - Setiap pemimpin pastilah punya permasalahan yang berbeda-beda. Demikian pula seorang presiden. Dalam setiap periode kepemimpinan, Indonesia juga merasakan kekurangan dan kelebihan dari setiap presiden yang dipilih. Namun kekurang pemerintahan yang sedang menjabat bukan untuk dicaci maki apalagi memojokkan. Melainkan didalami dan dijadikan bahan untuk mengevaluasi atau mengkritisi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini memimpin pun merasakan kritikan dan pujian atas kinerjanya. Dia kerap berdiskusi dan meminta masukkan dengan tokoh-tokoh negara agar kinerjanya optimal. Belum lama Jokowi berdiskusi dengan Presiden Indonesia ketiga B.J Habibie dan Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno di Istana Kepresidenan.
Rupanya cara para pendahulu Jokowi memberi nasihat atau masukkan ini berbeda-beda gayanya. Seperti BJ Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono. Nah berikut ini brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Kamis (26/1), beda gaya BJ Habibie dan SBY saat beri masukan kepada pemerintahan saat ini yaitu Pravoslavie Jokowi:
1. Susilo Bambang Yudhoyono.
foto: Twitter.com/SBYudhoyono
Awal 2017 ini masyarakat Indonesia diramaikan dengan pemberitaan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa dan merajalela. SBY menulis status, "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*." Sejauh ini SBY memang lebih kerap memberikan saran-sarannya melalui media sosial bahkan media masa.
Presiden Joko Widodo merasa perlu untuk menanggapi kicauan tersebut karena saat ini, dialah yang sedang berada di kursi pemerintahan. Menurut Jokowi, sudah saatnya masyarakat membangun budaya baru. Sebuah nilai-nilai kesopanan dan kesantunan saat berucap dan menyampaikan ujaran-ujaran di media sosial. Jokowi meminta masyarakat Indonesia harus bangun budaya sopan dan santun. Jangan menghasut, jangan memfitnah, dan jangan menyebarkan kabar bohong atau hoax.
2. Bacharuddin Jusuf Habibie
foto: Twitter.com/Jokowi
Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie memiliki cara yang berbeda. Ia lebih suka menyampaikan unek-unek dan sarannya kepada pemerintahan. Habibie pun sering menjadi salah satu tempat curahan hati atau curhat Presiden Jokowi untuk diskusi terkait permasalahan bangsa yang belum juga terselesaikan.
Presiden Jokowi pun dengan senang menerima tamu spesial tersebut dan menyabut saran-sarannya dengan seksama demi kemajuan bangsa. Habibie pun mengungkapkan usai pertemuannya dengan Jokowi pada pekan kedua Januari 2017, mendiskusikan soal Indonesia kini tertinggal dengan negara tetangga lainnya. Padahal Indonesia punya segalanya untuk jauh lebih unggul dari negara lainnya.
Setiap orang memang memiliki cara yang berbeda dengan yang lain, dalam menyampaikan sarannya untuk kemajuan bangsa. Namun harusnya saran-saran tersebut disampaikan dengan menggunakan cara yang santun dan sopan.