Brilio.net - Usai menunjuk dan melantik menteri terpilih, Jokowi kini akan meresmikan para wakil menteri. Mereka dipilih untuk mendampingi menteri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Baik menteri dan wakil menteri yang diumumkan datang dari partai politik dan non-partai.

Menteri yang berasal dari parpol sebagian besar ialah koalisi Jokowi di Pilpres 2019. Mereka mendapat jatah setelah bersusah payah memenangkan Jokowi-Ma'ruf. Beberapa nama bahkan ada yang dari partai lawan Jokowi di dua edisi Pilpres. Sebut saja Prabowo Subianto dari Gerindra yang dua kali menantang Jokowi sebagai calon presiden. Kini ia bercokol di kursi Kementerian Pertahanan.

Meski begitu, ada juga parpol pendukung Jokowi yang tak dapat jatah kursi menteri. Mereka adalah partai gurem alias partai-partai dengan perolehan suara kecil dalam pemilihan umum legislatif. Siapa saja mereka?

Berikut ini deretannya seperti brilio.net lansir dari merdeka.com, Jumat (25/10).

1. Hanura

4 parpol tak dapat jatah  liputan6.com

foto: liputan6.com

Partai Hanura menjadi partai politik yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Meski begitu, Hanura tidak mendapat jatah menteri dari Jokowi. Saat pengumuman nama menteri, tak ada kader Hanura disebut. Padahal saat diminta menyerahkan nama kader, Hanura mengajukan 40 nama.

Di sisi lain, Hanura salah satu partai yang tak lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019 karena memperoleh suara di bawah ambang batas 4 persen. Hanura hanya meraih 1,56 persen suara.

Namun, ada satu nama menteri Jokowi yang diketahui memiliki hubungan dengan Hanura. Dia adalah Fachrul Razi. Menteri Agama ini merupakan kader partai yang didirikan Wiranto itu. Namun, tak diketahui apakah Fachrul Razi menjadi menteri atas nama perwakilan Hanura atau profesional.

2. PSI

4 parpol tak dapat jatah  liputan6.com

foto: liputan6.com

Sama seperti Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga tak mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi. PSI sempat menyodorkan kader muda untuk dipilih menjadi menteri Jokowi. Tapi sayang tak ada satupun yang dipilih Jokowi. Pada Pemilu 2019, PSI tak lolos ke DPR RI karena perolehan suara di bawah ambang batas Parlemen 4 persen. PSI hanya mampu meraup 1,89 persen suara.

3. Perindo

4 parpol tak dapat jatah  liputan6.com

foto: liputan6.com

Meski nama Wasekjen Perindo, Angela Tanoesudibjo, terpilih menjadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun tidak ada satu wakil dari partai ini yang sukses menduduki kursi menteri. Partai Perindo sempat menyodorkan nama putri Harry Tanoesudibjo ini untuk dipilih menjadi menteri Jokowi. Tapi Angela tak dipilih Jokowi dan tidak ada perwakilan dari Perindo menjadi menteri.

Perindo tidak lolos melenggang ke DPR karena memperoleh suara di bawah ambang batas 4 persen. Pada Pemilu 2019, Perindo hanya meraih 2,68 persen suara.

4. PKPI

4 parpol tak dapat jatah  liputan6.com

foto: liputan6.com

Kemudian Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang tak juga mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi. Saat Jokowi masih menyeleksi nama-nama calon menteri, PKPI sempat menyodorkan nama. Meski tak lolos ambang batas Parlemen, tapi waktu itu PKPI berharap ada kader yang dipilih menjadi menteri. Perlu diketahui, PKPI parpol yang tak lolos maju ke DPR. PKPI hanya meraih 0,27 persen suara. Sedangkan ambang batas parlemen 4 persen.