Brilio.net - Puisi berjudul Doa Yang Tertukar karya Fadli Zon menyisakan polemik tak kunjung usai. Politisi Gerindra yang duduk sebagai Wakil Ketua DPR itu dianggap telah menurunkan derajat (maqom) Kiai Maimoen Zubair.
Puisinya juga memicu kemarahan di kalangan santri. Karenanya, sejumlah pihak meminta agar Fadli Zon meminta maaf atas puisinya itu.
Ketua Umum Relawan Millenial Jokowi Ma'ruf (REMAJA) Misbahul Ulum meminta Wakil Ketua DPR Fadli Zon untuk meminta maaf atas puisinya yang kontroversial itu. Meski sudah melalui klarifikasi singkat kepada Menteri Agama via cuitannya di akun Twitter, Fadli Zon dinilai telah menistakan Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) melalui puisinya.
Menurut Misbahul, semua orang paham bahwa maksud dari puisi itu mengarah kepada kunjungan Jokowi ke Mbah Moen, kiai sepuh pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah. "Perlu diketahui oleh Pak Fadli Zon bahwa KH Maimoen Zubair itu adalah ulama sepuh panutan kaum santri dari partai apa pun. Jadi, saya sebagai santri merasa tersinggung karena ulama sepuh kami telah beliau lecehkan," kata Misbahul dikutip antara, Kamis (7/2).
Santri yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta Fadli Zon untuk tidak menggampangkan persoalan ini dan meminta maaf kepada Mustasyar (penasihat) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu. "Kami menuntut agar Pak Fadli Zon segera minta maaf kepada beliau sebelum ada reaksi yang sama-sama tidak kita inginkan dari santri lain yang tersinggung," katanya.
Putra Kiai Maimoen, Taj Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin, dalam sebuah wawancara kepada televisi mengatakan, puisi Fadli Zon telah menurunkan derajat Kiai Maimoen. Pihaknya menginginkan agar Fadli Zon meminta maaf atas tindakannya.
Recommended By Editor
- Usai bikin puisi, Fadli Zon unggah foto lawas bareng Mbah Moen
- 8 Puisi kontroversial Fadli Zon, kerap sindir Jokowi
- 9 Puisi balasan warganet untuk Fadli Zon ini makjleb
- Fadli Zon kecam vonis Ahmad Dhani, 10 serangan balik ini makjleb
- Ini pembelaan diri Fadli Zon usai kebohongan Ratna Sarumpaet terkuak