Brilio.net - Wakil Ketua DPR Fadli Zon akhirnya memberikan klarifikasi atas puisi Doa yang Tertukar dan meminta maaf secara resmi pada KH Maimoen Zubair atau kerap disapa Mbah Moen. Permohonan maaf tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter resminya pada Minggu (17/2).

Dalam postingan tersebut Fadli Zon mengungkapkan bahwa dirinya difitnah menyerang Mbah Moen. Ia juga menyatakan sangat menghormati Mbah Moen. Alasan tersebut yang membuat Fadli Zon minta maaf apabila telah menyinggung Mbah Moen dan keluarga. Penjelasan yang ia unggah di akun Twitternya itu dibagi menjadi 3 halaman dan terdapat 10 poin penjelasan.

1. Fadli mengaku bahwa puisi yang dibuatnya terus digoreng hingga hari ini oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Ia mengaku sangat menghormati KH Maimoen Zubair baik sebagai ulama maupun sebagai pribadi yang ramah. Maka ia melakukan klarifikasi tertulis agar menghindari fitnah.

Penjelasan Fadli Zon   2019 brilio.net

foto: Twitter/@fadlizon

2. Di dalamnya Fadli Zon juga menyayangkan jika ada pihak yang memelintir makna 'kau' dalam puisi tersebut ditujukan kepada KH Maimoen Zubair. Hal itu kata Fadli merupakan bentuk fitnah dan jelas mengada-ada.

Penjelasan Fadli Zon   2019 brilio.net

foto: Twitter/@fadlizon

3. Dalam waktu dekat, Fadli Zon berencana akan menemui Mbah Moen. Sebagai salah aktor politik ia ingin meminta maaf kepada KH Maimoen Zubair dan keluarga karena kontestasi politik yang terjadi saat ini.

Penjelasan Fadli Zon   2019 brilio.net

foto: Twitter/@fadlizon

Diketahui sebelumnya, politisi Partai Gerindra yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mendapat kecaman dari berbagai pihak lantaran puisi yang telah dibuatnya dengan judul Doa yang Tertukar. Pasalnya puisi yang dibuat oleh politikus Partai Gerindra tersebut dianggap telah melecehkan Kiai NU KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.

Mbah Moen sebelumnya salah sebut nama saat hendak mendoakan Joko Widodo. Dalam doanya, Mbah Moen malah menyebut nama Prabowo. Namun, Mbah Moen diingatkan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuzy (Rommy). Hal itulah yang membuat Fadli Zon membuat puisi tersebut. Puisi yang sampai saat ini menjadi polemik di linimasi Twitter tersebut mendapat komentar-komentar beragam dari warganet.