Brilio.net - Prabowo Subianto mengklaim telah menang sebagai Presiden 2019. Klaim tersebut berdasarkan data hitung cepat tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Klaim tersebut dilayangkan pada Kamis Sore (18/4), sehari setelah pencoblosan serentak.
"Saudara-saudaraku sebangsa dan se-Tanah Air. Pada hari ini, saya Prabowo Subianto menyatakan, saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno mendeklarasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia 2019-2024 berdasarkan perhitungan lebih dari 62 persen C1 yang kami rekapitulasi, perhitungan real count," ujar Prabowo.
Baru-baru ini data yang digunakan Prabowo untuk klaim kemenangan terungkap. Ruang Sandi, salah satu divisi relawan yang mengaku memiliki data valid angka 62 persen itu.
Dilansir brilio.net dari Liputan6.com, Rabu (24/4) Dimas, Koordinator Nasional Ruang Sandi mengatakan pihaknya telah bekerja secara simultan dan mendapat form C1 di 20 ribu tempat pemungutan suara (TPS).
foto: Liputan6.com
"Ya salah satunya dari kami, tapi pasti BPN punya tim internalnya lain lagi yang lebih kaya sumber datanya, kalau kami terbatas," ujar Dimas.
Dimas mengungkapkan bahwa sudah ada 20 ribu data masuk di timnya. Data tersebut ialah foto C1 yang dikirim via WhatsApp ke Kontak Center Ruang Sandi.
Menurutnya 13 ribu data telah disortir. Data Ruang Sandi setiap harinya masuk hingga pukul 11 malam. Data masuk tersebut diolah dan ditampilkan versi terbaru pukul 10 pagi setiap harinya.
Dimas pun mengatakan foto C1 harus jelas. Apabila data tidak jelas, ia tidak akan menerima. "Kalau fotonya ngeblur, tidak jelas nomor TPS, nama kecamatan, kami tidak terima. Tidak ada tanda tangan KPPS lengkap kami juga tak terima," ujar Dimas.
foto: Liputan6.com
Ruang Sandi tidak hanya mengolah data suara paslon capres-cawapres nomor urut 02. Pihaknya menyatakan juga menerima data berupa suara dari paslon nomor urut 01.
"Kami terima data dari masyarakat datanya se-Indonesia, tidak ada sampel dari kantong suara mana pun karena datanya random, banyak data yang masuk 01 menang kita masukin juga, kita terima kita tampilkan," jelas Dimas.
Tak hanya berdasarkan data dari Ruang Sandi, klaim angka 62 persen juga datang dari pengolahan data mandiri dari gerakan masyarakat. Sebuah situs bernama AyoJagaTPS mengaku melakukan pengolahan data sementara perolehan suara Pilpres 2019.
Situs AyoJagaTPS digagas oleh James Falahuddin. James mengatakan bahwa apa yang terpajang di situsnya adalah valid. Pihaknya mengklaim, semua data sudah melalui proses verifikasi ketat, dengan registrasi data diri yang komplit dan bisa dibuktikan.
"Kita juga minta foto KTP mereka, kita pastikan sumber dari TPS dia mencoblos," kata James.
foto: ayojagatps.com
Pantauan brilio.net dari ayojagatps.com, Rabu (24/4), pukul 12:28 WIB Saat ini data yang masuk di situs AyoJagaTPS sudah 7,4 juta suara. Jumlah ini didapat dari data 36 ribu TPS di seluruh Indonesia.
Hasilnya Jokowi-Maruf mendapat alokasi suara 2.751.135 atau 37,10 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga 4.663.429 atau 62,70 persen.
Recommended By Editor
- Prabowo, Hendropriyono & Gatot Nurmayanto hadiri HUT Kopassus
- Panglima TNI: Kopassus bagaikan hantu-hantu bagi musuh negara
- Farhat Abbas: Prabowo harus dihukum seperti Ratna Sarumpaet
- Muhammadiyah: Tak perlu mobilisasi massa sikapi Pemilu 2019
- Tambahan kuota 10.000 jemaah haji disetujui, anggaran Rp 353 M