Brilio.net - Mantan calon wakil gubernur DKI 2017, Sylviana Murni, harus kehilangan pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil dan dari jabatan Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta saat dirinya memutuskan maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Namun sayang, keputusannya berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono belum membuahkan hasil yang memuaskan. Pasangan calon nomor urut satu ini sudah harus tersingkir di putaran pertama.
Lalu apakah kegiatan Sylviana Murni usai perjuangannya di pilkada DKI putaran pertama? Dari akun media sosial @sylvianamurni_, rupanya perempuan yang kerap disapa Mpok Sylvi ini sedang menekuni hobi barunya yaitu fotografer. Sylvi kerap memposting kegiatannya saat belajar fotografi bahkan hasil jepretannya.
"Alhamdulillaah, bersyukur sang amatir bisa terjepret hasil yang aku bilang sendiri 'wooww', Terima kasih mas DT up mas Faisal," kata Sylvi sembari mengunggah foto hasil jepretannya.
Masih dari akun media sosialnya, Sylviana Murni menuturkan bahwa karya-karya fotografinya akan dipamerkan di Museum Seni Rupa dan Keramik Kota Tua pada Sabtu (22/4). Selain memamerkan hasil jepretannya dalam even bertema Jakarta Dalam Bidikan Sang Amatir tersebut, Sylviana juga hendak melaunching sebuah buku dengan judul Mpok Sylvi Gerilya Lapangan Dalam Foto.
Penasaran dengan hasil jepretan Sylviana Murni? Berikut beberapa karya fotografinya yang brilio.net kutip dari akun media sosial @sylvianamurni_, Kamis (13/4).
1. Hasil jepretan Sylviana saat memotret model.
2. Kalau ini saat memotret minuman.
3. Sampai blusukan ke lokasi pembangunan MRT juga, lho.
4. Berburu foto hingga malam hari untuk hobi barunya itu.
5. Keren, ya?
Recommended By Editor
- 15 Usulan nyeleneh dari netizen untuk Fahri Hamzah soal judul bukunya
- Kader PKS di Dewan Pasuruan ditangkap Densus 88 diduga terlibat ISIS
- 11 Foto Presiden Jokowi nge-teh bareng tamu negara di Istana, akrab ya
- Ini penjelasan tim Anies-Sandi soal tudingan menjiplak penyanyi Israel
- 5 Alasan kenapa ormas anti Pancasila susah dibubarkan di Indonesia