Brilio.net - Suara merupakan hal yang penting bagi setiap orang, apalagi bagi kamu yang bekerja di industri yang mengandalkan suara seperti penyanyi, voice over, pembaca berita, dan sebagainya. Tentu harus memerhatikan performa pita suara dari waktu ke waktu, jangan sampai bindeng atau terdengar sengau. Namun sayangnya ketika menderita sakit terkadang suara menjadi bindeng. Alhasil suaramu jadi berbeda dari biasanya.

Jika sedang sakit seperti demam atau flu memang sangat wajar bila suara berubah menjadi bindeng. Suara bindeng merupakan kondisi suara yang terdengar sengau atau dengung, karena adanya hambatan pada rongga hidung dan tenggorokan. Meski jadi penyakit biasa, tapi suara bindeng bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Misalnya kamu jadi nggak nyaman bekerja, kesulitan tidur, atau bahkan tidak bisa berkonsentrasi.

Tak heran jika suara bindeng yang disertai pilek sangat mengganggu, karena bisa membuat kamu nggak enak mau ngapa-ngapain. Apalagi untuk berbicara dengan orang lain saja sudah membuatmu enggan. Pasalnya, ketika suara bindeng membuat suara yang dihasilkan menjadi tidak jelas. Meski begitu, suara bindeng memang bisa menghilang dengan sendirinya, apalagi bila disebabkan oleh sakit.

Tentu setelah sembuh suaramu akan kembali menjadi normal. Tetapi bila terjadi terus menerus pasti sangat mengganggu dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi suara bindeng agar tak mengganggu aktivitasmu. Nah, berikut penyebab suara bindeng dan cara mengatasinya, dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (29/1).

Penyebab suara bindeng.

Penyebab suara bindeng dan cara mengatasinya © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Suara bindeng terjadi karena adanya hambatan pada rongga hidung dan tenggorokan yang mengganggu aliran udara dan menyebabkan perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga. Beberapa penyebab suara bindeng antara lain:

1. Infeksi virus atau flu.

Penyebab umum penyebab suara bindeng adalah infeksi virus dan flu. Infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan radang serta pembengkakan pada mukosa hidung dan tenggorokan. Tak jauh berbeda dengan flu, bindeng terjadi akibat penumpukan lendir yang menyumbat rongga hidung. Akibat penyumbatan tersebut menutup jalan bagi udara untuk masuk, sehingga pita suara tidak memiliki resonansi yang cukup untuk menghasilkan suara sebagaimana adanya.

2. Reaksi alergi.

Reaksi alergi adalah respon sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap zat-zat tertentu yang disebut alergen, seperti debu, serbuk sari, bulu binatang, atau bahan kimia. Alergi ini dapat memicu produksi lendir yang berlebih sehingga membuat pembengkakan maupun iritasi yang menyebabkan suara bindeng atau sengau.

 

 

3. Infeksi sinus.

Sinus atau sinusitis merupakan peradangan yang terjadi pada sinus, yakni rongga udara di dalam tulang tengkorak yang berfungsi menghasilkan lendir agar saluran hidung dapat bekerja secara efektif. Ketika infeksi sinus, maka terjadi peradangan atau pembengkakan yang dapat diakibatkan infeksi virus, bakteri, atau jamur. Infeksi sinus bisa menyebabkan gejala seperti pilek, hidung tersumbat, nyeri di area wajah, dan penurunan kemampuan indra penciuman. Oleh sebab itu, bisa membuat suara mu jadi sengau.

4. Polip hidung.

Salah satu penyebab suara bindeng yaitu adanya polip hidup. Polip hidup merupakan pertumbuhan jaringan lunak yang menonjol keluar dari dinding hidung yang bersifat non kanker. Terjadinya polip hidung dapat disebabkan oleh peradangan kronis. Saat polip berukuran kecil si penderita tidak mengalami gejala, tetapi saat berukuran besar penderita dapat merasakannya.

5. Masalah tiroid.

Selanjutnya suara bindeng atau sengau dapat disebabkan oleh masalah tiroid khusus pada penderita hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif, sehingga menyebabkan gangguan pada laring dan persarafannya. Tak heran jika kondisi ini mampu membuat suara penderitanya terdengar serak dan berat.

6. Tekanan udara dingin.

Bagi kamu yang suka mendaki pasti kerap mengalami suara bindeng. Suara bindeng juga bisa terjadi karena perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga, yang biasanya dialami saat naik pesawat atau berada di dataran tinggi. Hal ini disebabkan oleh penutupan saluran eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung dan tenggorokan.

Cara mengatasi suara bindeng.

Penyebab suara bindeng dan cara mengatasinya © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Untuk mengatasi suara bindeng, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah memahami penyebab sakit yang diderita. Misalnya suara binceng karena flu atau alergi, maka kamu perlu mengobati flu tersebut hingga sembuh. Selain itu, ada pula cara-cara mudah yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi suara bindeng, yaitu:

1. Minum air hangat atau teh herbal untuk melembapkan tenggorokan dan mengencerkan lendir.

2. Menghirup uap air panas atau menggunakan humidifier untuk membuka saluran hidung dan telinga.

3. Menggunakan obat tetes hidung maupun semprotan hidung yang mengandung dekongestan/antihistamin untuk mengurangi pembengkakan dan lendir.

4. Bila suara bindeng disebabkan tekanan udara atau berada di dataran tinggi, kamu bisa mengunyah permen karet, menelan ludah, ataupun menguap untuk menyamakan tekanan udara di dalam dan di luar telinga.

5. Menghindari paparan alergen, bahan kimia, atau suhu dingin yang bisa memicu suara bindeng.

6. Bila suara bindeng tidak kunjung sembuh yang disertai dengan demam, nyeri, maupun keluar cairan dari hidung atau telinga kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.