Brilio.net - Tata tertib di rumah merupakan hal yang penting. Bukan hanya agar situasi rumah teratur, tapi juga untuk tumbuh kembang anak. Tata tertib dapat membantu orang tua untuk melatih kedisiplinan anak. 

Selain itu, tata tertib juga dapat mengajarkan anak tentang tanggung jawab, menghormati orang lain, dan membantu mereka dalam mengembangkan kebiasaan baik. Tanpa tata tertib, anak bisa saja terperosok pada kebiasaan buruk. Pasalnya, anak cenderung meniru segala hal yang ia serap dari sekitarnya.

Sayangnya, beberapa orang tua barangkali kesulitan menerapkan tata tertib karena bisa bermacam-macam. Namun, paling sering adalah ketidaktahuan. 

Orang tua kerap kebingungan menerapkan tata tertib macam apa yang mestinya diberlakukan pada anak. Selain itu, orang tua juga tak tahu bagaimana caranya menerapkan dan apa kira-kira efek yang diterima oleh anak yang menerapkan tata tertib tersebut.

Maka dari itu, brilio.net telah merangkumkan beberapa contoh tata tertib di rumah dari berbagai sumber pada Jumat (9/6). Daftar contoh ini dapat digunakan orang tua untuk melatih kedisiplinan anak. 

1. Jadwal harian 

Jadwal harian dapat membuat anak terbiasa mengatur waktu dengan baik. Untuk menerapkannya, orang tua bisa membagi jadwal anak menjadi waktu bangun tidur, waktu makan, waktu belajar, waktu bermain, dan waktu tidur. Dengan jadwal yang konsisten, anak dapat memahami dan mematuhi rutinitas yang diberikan.

2. Aturan kebersihan 

Aturan ini dapat mengajarkan anak pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Aturan-aturan seperti mencuci tangan sebelum makan, membersihkan tempat tidur, menyapu atau membersihkan area bermain, dan merapikan mainan setelah selesai bermain dapat diterapkan. Rumah juga akan senantiasa rapi.

3. Keterbatasan waktu 

Aturan ini bermaksud membatasi waktu untuk aktivitas tertentu, seperti menonton televisi, menggunakan gadget, atau bermain video game. Mengatur waktu yang dihabiskan untuk kegiatan ini membantu anak mengembangkan keseimbangan antara waktu yang dihabiskan untuk bermain dan belajar, serta mendorong mereka untuk mengeksplorasi kegiatan lain yang bermanfaat.

4. Menghormati orang lain 

Tanpa menghormati orang lain, anak akan menjadi tak sopan dan memiliki watak yang tak ramah. Karenanya aturan ini penting, contoh penerapannya berupa mengucapkan salam, menggunakan kata-kata sopan, menghormati privasi orang lain, serta mematuhi aturan dan batasan yang ditetapkan oleh sekolah, masyarakat dan semacamnya.

5. Tugas rumah tangga 

Anak kerapkali dimanjakan dan tak diberi tanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga. Padahal, dengan mengajarkan tugas rumah tangga, anak bisa menjadi mandiri. Karena itu, ada baiknya tata tertib semisal membersihkan kamar, menyapu lantai, membantu mencuci piring, atau merapikan meja makan juga diterapkan di rumah.

6. Penggunaan gadget yang bijak 

Gadget kerap menjadi senjata untuk anak yang rewel atau sedang tantrum. Padahal, pembatasan teknologi juga penting agar tumbuh kembang anak dapat diisi kegiatan bermanfaat. Misalnya saja, bersosialisasi. Karena itu, penting untuk menentukan batasan waktu dan tempat penggunaan teknologi. Penting juga bagi orang tua untuk memahamkan anaknya bahwa ada hal yang lebih asyik daripada gaddget atau teknologi lainnya. 

7. Etika makan 

Etika makan kerap menjadi hal yang luput di mata orang tua. Padahal mengajarkan anak tentang etika makan adalah hal yang penting, misalnya saja tentang pentingnya duduk dengan baik saat makan, menggunakan peralatan makan dengan benar, mengunyah makanan dengan baik, dan berbicara dengan sopan selama makan. Hal ini membantu mereka memahami tata krama makan dan bersikap sopan di meja makan.

8. Aturan keamanan

Hal ini mungkin merupakan hal yang penting sekaligus sering dikhawatirkan orang tua. Namun, kekhawatiran tersebut dapat disingkirkan jika sedari dini anak menerapkan tata tertib perihal keamanan di rumah. Termasuk di dalamnya adalah mengunci pintu dan jendela saat keluar rumah, tidak membuka pintu untuk orang asing, menggunakan alat-alat dengan benar dan aman, serta menghindari bermain dengan benda-benda tajam atau berbahaya.

9. Penghargaan dan konsekuensi

Tak sekadar tata tertib dan aturan, penting bagi orang tua memberikan feedback pada perilaku anak di di rumah. Feedback itu dapat berupa sistem penghargaan dan konsekuensi yang jelas. Contohnya, berikan pujian dan penghargaan saat anak menerapkan tata tertib di rumah dengan baik. Orang tua juga dapat memberi penghargaan spesial sesekali. Namun, di sisi lain orang tua boleh saja memberi konsekuensi yang sesuai jika anak melanggar aturan yang telah ditetapkan.

10. Contoh yang baik 

Terakhir, penting bagi orang tua untuk memberi contoh. Segudang tata tertib untuk anak di rumah tak akan berjalan baik jika orang tua atau pengasuh memberikan contoh. Selain itu, perilaku yang baik dan disiplin yang konsisten dari orang tua akan membantu membentuk pola pikir dan perilaku yang positif pada anak-anak.