3. Modeling atau pembelajaran dengan contoh
foto: freepik.com
Model pembelajaran melibatkan pola atau rencana yang sistematis dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas pembelajaran. Misalnya adalah Guru sebagai model yang baik dengan menunjukkan perilaku yang diharapkan, seperti kehadiran tepat waktu, tata krama yang baik, dan kerja sama. Siswa dapat meniru perilaku tersebut melalui proses pembelajaran dengan contoh.
4. Penguatan positif
Penguatan positif adalah pemberian hadiah atau imbalan yang menguatkan perilaku yang diinginkan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut terulang di masa depan. Contohnya adalah Di kelas, guru memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Pujian ini berfungsi sebagai penguatan positif. Sertifikat penghargaan atau hadiah fisik juga dapat menjadi bentuk penguatan positif.
5. Jadwal dan rutinitas yang teratur
foto: freepik.com
Menyusun jadwal dan rutinitas harian yang teratur, termasuk jadwal belajar, istirahat, dan kegiatan ekstrakurikuler. Rutinitas dapat membantu menciptakan lingkungan yang terstruktur dan mendukung perilaku yang diinginkan.
6. Sistem penghargaan kelas
Menyelenggarakan sistem penghargaan kelas, seperti lencana atau stiker positif untuk setiap pencapaian atau perilaku baik siswa. Siswa dapat merasa termotivasi untuk mencapai lebih banyak prestasi positif.
7. Pengelolaan kelas yang efektif
Menerapkan strategi pengelolaan kelas yang efektif, seperti memberikan perhatian lebih pada siswa yang menunjukkan perilaku positif, serta memberikan sanksi yang konsisten dan adil kepada siswa yang melanggar aturan.
8. Sistem token atau koin
Memberikan token atau koin sebagai bentuk reward yang dapat ditukarkan dengan hadiah atau keuntungan tertentu. Ini menciptakan insentif tambahan bagi siswa untuk menunjukkan perilaku positif.
9. Prosedur tindakan yang konsisten
Menyusun prosedur tindakan yang konsisten bagi siswa yang melanggar aturan, termasuk langkah-langkah seperti peringatan, konsekuensi, dan pemulihan. Konsistensi dapat membantu menciptakan prediktabilitas dalam perilaku siswa.
10. Penerapan konseling dan pembinaan
Melibatkan konseling dan pembinaan bagi siswa yang mengalami kesulitan atau menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan. Proses ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab perilaku dan memberikan dukungan yang sesuai.
Recommended By Editor
- Contoh lingkungan sekolah yang baik dan bersih, pahami manfaat dan dampaknya untuk anak
- 20 Contoh perbuatan baik di sekolah, wajib ditiru agar jadi murid teladan
- 15 Cara mendapatkan beasiswa kuliah, cocok buat kamu yang ingin menghemat biaya
- Bukan dicampur garam, ini trik bersihkan kerak keramik kamar mandi agar kesat ditambah 1 bahan dapur
- Tanpa treatment laser, ini 12 cara menghilangkan bekas jerawat di wajah pakai campuran bahan alami