Brilio.net - Populasi gamers perempuan di Asia saat ini mengalami pertumbuhaqn yang cukup pesat. Tercatat, dari total 1,33 miliar populasi gamers di Asia, sekitar 38% merupakan gamers perempuan.
Pertumbuhan ini tak lepas dari maraknya turnamen profesional khusus perempuan yang digelar secara regional. Sebut saja MLBB Women's Invitational (MWI) 2023 yang tahun ini bakal mempertemukan tim-tim e-Sports Mobile Legends terbaik di kawasan Asia Tenggara.
Ada 10 tim e-Sports perempuan dari 7 negara Asia Tenggara yang akan bertanding memperebutkan trofi juara. Negara-negara tersebut adalah Indonesia, Filipina, Myanmar, Singapura, Kamboja, Malaysia, dan satu perwakilan dari regional Mekong (Laos, Thailand, Vietnam).
Dalam turnamen ini, Indonesia diwakili dua tim e-Sports yakni Bigetron Era, dan GPX Basreng. Sementara tim dari enam negara lain adalah Smart Omega Empress, RISK VELKHANA (Filipina, Grayback Odyssey (Singapura), Team HAQ Ladies, ZEG IRIS (Malaysia), Burmese Ghouls (Myanmar), Impunity Starlet (kamboja), MDH Phoenix (Vietnam/Mekong).
Turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar USD 30.000 ini akan dilakukan secara hybrid, online dan offline. Turnamen dimulai melalui babak penyisihan yang digelar 6-7 Februari 2023. Sementara babak playoffs akan diselenggarakan pada 8 Februari 2023 secara online dan grand final akan digelar pada 12 Februari 2023 di Summarecon Mall Bekasi.
Industri games dan e-Sports menjadi salah satu pilihan dan peluang untuk meraih prestasi dan menjadi profesi yang menjanjikan, termasuk bagi gamer perempuan, ujar Ginta Kamka, Wakil Ketua Penyelenggara MLBB Women's Invitational 2023 dalam jumpa pers baru-baru ini.
Turnamen besutan Kincir, Moonton Games, dan didukung Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI)ini mempertandingkan permainan Mobile Legends karena game ini paling banyak diminati gamers perempuan.
Kami sangat gembira dengan kesuksesan liga wanita profesional kami (MWI) yang telah dimulai sejak tahun lalu. e-Sports dan industri games memerlukan banyak gamer perempuan dari berbagai bangsa dan negara, ujar Ray Ng, Head of Esports Ecosystem MOONTON Games.
Sementara Staf Khusus Kesekjenan PB Esports Indonesia (PBESI), Debora Imanuella mengtatakan perempuan berpotensi besar untuk perkembangan e-Sports di Tanah Air. Untuk itu, tidak peduli gender, semua orang bisa mengakses game.
"Semoga turnamen ini dapat menginspirasi banyak player ladies untuk ikut berkompetisi. Kami terus mendukung player ladies yang mau berkembang dan berkompetisi khususnya di MLBB Indonesia," ujar Debora.
Setidaknya, MWI 2023 bisa menjadi ajang untuk membuktikan bahwa perempuan juga memiliki potensi membanggakan dan diperhitungkan di ranah e-Sports nasional maupun internasional, serta dapat menginspirasi perempuan Indonesia yang memiliki tekad untuk menjadi pemain profesional.
Recommended By Editor
- Gandeng PBESI, Tri kembali gelar turnamen H3RO e-Sports 3.0
- 5 Alternatif game asyik selain Mobile Legends ini cocok untuk si kecil
- 8 Cheat yang sering digunakan di Mobile Legends, Hati-hati kena ban
- Rayakan ulang tahun ke-5, Mobile Legends gelar laga reuni pro player
- 8 Fakta WSL Season 4, turnamen ladies MLBB yang bakal tambah sengit