Brilio.net - Bela negara adalah konsep yang merangkul berbagai bentuk kewajiban, tanggung jawab, dan dedikasi warga negara terhadap kepentingan dan keberlanjutan negara. Secara esensial, bela negara bukan hanya sekedar upaya pertahanan fisik melalui kekuatan militer, tetapi juga mencakup pembangunan karakter, kesadaran sosial, dan kontribusi positif terhadap masyarakat.

Ini mencakup pengertian akan hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara, partisipasi aktif dalam pembangunan, serta pemeliharaan nilai-nilai kebangsaan seperti persatuan, keadilan, dan gotong royong. Bela negara merupakan panggilan untuk setiap individu, dari berbagai lapisan masyarakat, untuk bersatu demi menciptakan kehidupan yang sejahtera dan aman dalam bingkai identitas nasional.

Pendidikan bela negara harus berawal dari usia sedini mungkin. Jiwa patriotisme harus ditanamkan di dalam setiap anak bangsa. Dengan begitu, rasa memiliki dan penanaman bentuk bela negara bisa tercapai. Salah satu pendidikan yang bisa diakses untuk menanamkan sikap bela negara adalah di sekolah.

Peran sekolah tidak hanya terbatas pada penyampaian materi pelajaran, tetapi juga bertugas membentuk karakter dan kecintaan terhadap Tanah Air. Konsep bela negara menjadi landasan penting untuk memupuk jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda, dan lingkungan sekolah merupakan arena ideal untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.

Melalui serangkaian kegiatan dan program edukasi yang mendalam, sekolah dapat menjadi wadah pembentukan karakter siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran dan dedikasi tinggi terhadap kepentingan dan kejayaan bangsa.

Bela negara di lingkungan sekolah merupakan upaya untuk memupuk jiwa nasionalisme pada generasi muda. Sehingga jiwa nasionalisme bisa terwujud dengan pendidikan di sekolah hingga para pelajar bisa memahami esensi dan pentingnya sebuah negara, serta jiwa patriotisme tertanam di dalam dada setiap anak bangsa.

Dilansir dari brilio.net, yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/3), berikut adalah 15 contoh kegiatan bela negara di lingkungan sekolah yang dapat memupuk jiwa nasionalisme.

Bela negara di lingkungan sekolah

1. Upacara bendera.

Bela negara freepik.com

foto: Freepik.com

Upacara bendera bisa menjadi strategi dalam mendidik anak bangsa. Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat tumbuh dengan rasa nasionalisme yang kuat dan semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Mengadakan upacara bendera secara rutin juga berdampak kepada perasaan dari siswa untuk membangkitkan rasa kebangsaan dan disiplin.

2. Pendidikan kewarganegaraan.

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan di setiap sekolah. Menyelenggarakan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bisa membekali siswa dengan pengetahuan tentang negara dan kewarganegaraan agar memberikan pemahaman yang mendalam tentang identitas kebangsaan, sejarah, dan budaya negara. Ini membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian dari jati diri mereka.

3. Lomba seni patriotik.

Bela negara freepik.com

foto: Freepik.com

Lomba seni patriotik bisa menjadi wadah bagi siswa untuk mengungkapkan rasa patriotisme melalui ekspresi kreativitas dalam bentuk seni. Ini mencakup seni lukis, seni musik, sastra, teater, atau bentuk seni lainnya yang dapat menjadi medium unik untuk menyampaikan pesan kebangsaan.

4. Kegiatan pramuka.

Bela negara freepik.com

foto: Freepik.com

Mengadakan kegiatan pramuka bisa berdampak kepada siswa dalam memaknai semangat bela negara. Kegiatan pramuka bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, seperti cinta Tanah Air, kesetiaan kepada negara, dan semangat kebersamaan. Siswa diharapkan dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari identitas kebangsaan.

5. Pertukaran pelajar antar daerah.

Pertukaran pelajar antar daerah bisa menjadi salah satu bentuk bela negara. Program pertukaran pelajar antar daerah bisa memberikan pengalaman mendalam tentang keindahan dan keberagaman Indonesia, membantu siswa untuk tumbuh dengan sikap cinta Tanah Air dan semangat nasionalisme yang lebih kuat.

6. Kunjungan ke pusat sejarah.

Bela negara freepik.com

foto: Freepik.com

Program kunjungan ke pusat sejarah bisa menjadi opsi untuk mendidik siswa dalam bela negara. Program kunjungan ke pusat sejarah bisa memperkuat identitas nasional siswa dengan mengajak mereka merenung pada perjuangan dan pencapaian para pahlawan. Melalui kunjungan ini, siswa dapat merasakan secara langsung semangat dan nilai-nilai yang membangun bangsa Indonesia.

7. Kelas inspiratif dari tokoh nasional.

Bela negara freepik.com

foto: Freepik.com

Mengundang tokoh nasional untuk memberikan kelas inspiratif kepada siswa dapat membangun jiwa nasionalisme yang lebih kuat. Siswa menjadi lebih menyadari peran mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan merasa terinspirasi untuk berkontribusi pada kemajuan negara.

8. Pertandingan debat.

Menyelenggarakan pertandingan debat dengan tema-tema nasional untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan analitis siswa. Selain itu, pertandingan debat dapat memupuk semangat patriotisme karena peserta terlibat dalam diskusi dan analisis tentang berbagai aspek kehidupan negara. Ini membantu mereka merasakan tanggung jawab sebagai warga negara.

9. Pembinaan bahasa daerah.

Memberikan perhatian khusus pada pembinaan dan pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas kebangsaan. Pembinaan bahasa daerah seperti melatih siswa untuk memahami dan menggunakan bahasa daerah, dapat membentuk karakter kewarganegaraan. Individu yang memiliki kesadaran akan pentingnya bahasa daerah cenderung lebih peduli terhadap keberagaman budaya dan pelestarian warisan nenek moyang.

10. Program pemahaman ideologi Pancasila.

Mengadakan program untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap ideologi Pancasila sebagai dasar negara. Program pemahaman ideologi Pancasila juga membantu siswa dalam membangun identitas kebangsaan mereka. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila, siswa dapat meresapi makna menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki landasan ideologi yang kuat.

11. Pelatihan kepemimpinan.

Menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan untuk membentuk siswa sebagai pemimpin masa depan. Pelatihan kepemimpinan di sekolah juga membantu membentuk karakter siswa menjadi pemimpin yang memiliki nilai-nilai integritas, etika, tanggung jawab, dan keadilan. Ini melibatkan pengembangan sikap dan perilaku yang sesuai dengan standar kepemimpinan yang baik.

12. Mengikuti kompetisi nasional.

Mendorong siswa untuk mengikuti berbagai kompetisi nasional guna memperluas wawasan dan meningkatkan prestasi. Selain itu, peran bela negara bisa ditimbulkan dengan mengikuti kompetisi nasional karena dapat memupuk rasa kebangsaan. Siswa menjadi bagian dari sebuah kompetisi yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat dari berbagai daerah, sehingga merasakan ikatan nasional yang kuat.

13. Pembinaan olahraga.

Kegiatan olahraga biasanya bertujuan untuk mengembangkan semangat kompetitif dan kebersamaan bagi siswa. Tak hanya itu, bentuk semangat bela negara bisa ditimbulkan melalui pembinaan olahraga. Siswa dapat mengenal dan memahami semangat kebangsaan dengan berpartisipasi dalam perlombaan atau turnamen yang mewakili sekolah mereka, sehingga muncul rasa bangga karena menjadi bagian dari suatu entitas yang lebih besar.

14. Program keterampilan berwirausaha.

Memberikan pelatihan keterampilan berwirausaha bukan cuma mengembangkan potensi ekonomi dan kemandirian siswa. Hal ini bisa berdampak kepada pendidikan bela negara karena melalui kewirausahaan, peserta dapat berkontribusi kepada perkembangan ekonomi Tanah Air. Para siswa bisa merasakan kebanggaan menjadi bagian dari upaya memajukan negara dan masyarakatnya.

15. Perayaan hari-hari nasional.

Merayakan berbagai hari nasional seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Pahlawan, sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan bangsa. Siswa diajak untuk menghormati dan membangun rasa kebanggaan terhadap lambang-lambang negara, seperti bendera, lambang negara, dan lagu kebangsaan. Ini menciptakan kesadaran terhadap simbol-simbol yang melambangkan persatuan dan identitas bangsa.