Jenis-jenis diksi

1. Diksi abstrak

Diksi abstrak merupakan diksi yang digunakan penulis untuk mengekspresikan sesuatu yang tidak berwujud, seperti ide atau emosi. Frase abstrak sering kekurangan detail fisik dan kekhususan karena mereka adalah hal-hal yang pembaca tidak dapat alami melalui panca indera mereka.

2. Diksi puitis

Diksi puitis merupakan dikai yang didorong oleh kata liris yang berhubungan dengan tema tertentu yang tercermin dalam sebuah puisi, dan menciptakan suara yang merdu, atau harmonis. Diksi puitis biasanya melibatkan penggunaan bahasa deskriptif, kadang-kadang diatur ke irama atau sajak.

3. Diksi bahasa gaul

Diksi bahasa gaul merupakan katayang berasal dari budaya atau subkelompok tertentu tetapi mendapatkan daya tarik. Bahasa gaul dapat berupa kata baru, kata yang disingkat atau dimodifikasi, atau kata-kata yang memiliki arti baru.

4. Diksi konkret

Diksi konkret merupakan penggunaan kata untuk makna literalnya dan sering merujuk pada hal-hal yang menarik bagi indra. Maknanya tidak terbuka untuk interpretasi karena penulisnya spesifik dan rinci dalam ungkapannya

Contoh kalimat diksi beserta penjelasannya

Contoh penggunaan diksi istimewa

foto: pexels.com

1. Gara-gara mencuri buah rambutan, Amir sekarang menjadi buah bibir di kampungnya (Kata buah disana memiliki arti yang berbeda buah yang pertama yaitu rambutan, sedangkan kata buah bibir berarti bahan pembicaraan.)

2. Maya sudah menjadi tangan kanan Agsa selama 5 tahun. (tangan kanan adalah diksi yang memiliki arti sebagai orang kepercayaan).

2. Sukma memilih menguras usaha sapi perah milik ayahnya setelah lulus SMA. (sapi perah memiliki makna yang murni dalam kalimat ini, yakni sapi yang memang diternakkan dan diperah susunya).

3. Amir adalah anak yang paling pandai di sekolahnya dan Faisal adalah anak yang paling pintar di kelas. (Pandai dan pintar adalah dua kata dengan ejaan berbeda tetapi memiliki kesamaan makna).

4. Maya sangat gemar pergi hedon dengan temannya hingga boros, sedangkan Ica, adiknya adalah anak yang hemat dan gemar menabung. (Boros dan hemat adalah dua kata yang memiliki makna saling berlawanan).

5. Sebelum berangkat apel pagi, saya selalu menyempatkan diri untuk sarapan buah apel. (Apel adalah kata yang memiliki ejaan sama, tetapi pelafalan dan maknanya berbeda).

6. Seorang perempuan ditemukan mati di dalam kamar hotel. (Lebih baik kata mati diganti dengan kata wafat atau meninggal.)

7. Kenapa kamu selalu mengacuhkan janji dengan kami. (Supaya lebih enak didengar, sebaiknya kata mengacuhkan dapat diganti menggunakan kata mengabaikan.)

8. Pelaku pengerusakan itu sudah diamankan polisi. (Pengerusakan akan lebih baik jika kita ganti dengan menggunakan kata perusakan.)

9. Setelah kami mengetahui siapa pelakunya, dia berkilah untuk menutupi kesalahannya. (Kata berkilah masih kurang tepat digunakan dalam sebuah kalimat di atas, ada baiknya kalian mengganti dengan berdalih.)

10. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat sejuk dan pepohonan sangat lebat. (Kata lebat untuk pohon, ada baiknya diganti dengan rimbun.)

11. Bunga itu sangat enak dilihat saat pagi hari. (Kata dilihat akan terasa enak apabila diganti dengan dipandang)

12. Muslim dan keluarga merayakan Hari Agung pada saat Idul Fitri. (Walaupun kata hari raya, hari besar sama seperti hari raya agung. Namun penggunaan agung jarang digunakan, sehingga lebih baik menggunakan kata hari raya atau hari besar.)

13. Anjing milik Amir bersantap pada malam hari. (Kata bersantap tidak cocok untuk hewan, ada baiknya diganti dengan makan)

14. Amir telah menjadi tangan kanan direktur selama beberapa tahun ini. (Kata tangan kanan artinya adalah orang kepercayaan.)

15. Bocah-bocah dikantor seharusnya diberi arahan yang lebih jelas. (Kata bocah seharusnya diganti dengan teman atau anak, agar lebih enak untuk didengar)

Penulis: mg/Agung Pradana Putra