Brilio.net - Dalam pelajaran bahasa Indonesia materi tentang kalimat majemuk, biasanya dipelajari saat menginjak bangku sekolah menengah pertama. Mungkin sebagian orang sudah mengetahui apa itu kalimat majemuk dan mungkin masih ada juga orang yang belum tahu atau baru pertama kali mendengar tentang kata majemuk. Padahal kalimat majemuk sangat sering sekali dijumpai, entah itu dalam karya tulis, majalah, buku, dan lain sebagainya.
Kalimat majemuk mempunyai empat jenis kalimat. Salah satunya adalah kalimat majemuk bertingkat. Dikatakan majemuk bertingkat, karena dalam kalimat majemuk ini terdapat satu klausa yang digunakan sebagai klause utama.
Sebelum mengenal lebih dalam tentang kalimat majemuk bertingkat, alangkah baiknya memahami maksud serta pengertiannya terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasan tentang kalimat majemuk bertingkat yang brilio.net rangkum pada Selasa (22/11).
foto: pixabay.com
Pengertian kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan suatu kalimat yang memiliki anak kalimat. Anak kalimat sendiri adalah kalimat yang bergantung pada kalimat lainnya. Kalimat majemuk bertingkat sudah pasti mempuntau induk kalimat atau kalimat yang tidak bergantung pada kalimat manapun (berdiri sendiri).
Konjungsi yang digunakan pada kalimat majemuk bertingkat adalah konjungsi yang tidak setara, seperti meskipun, walaupun, supaya, agar, karena, sehingga, sebab, maka, ketika, apabila, bahwa, dan sebagainya.
Ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat
Agar dapat dibedakan kalimat majemuk bertingkat mempunyai beberapa ciri khusus. Berikut adalah ciri-ciri kalimat majemuk bertingkat.
1. Klausa-klausanya tidak memiliki posisi yang sama
2. Terdapat kalimat yang tidak bisa beridiri sendiri jika tidak ada kalimat lainnya
3. Menggunakan kata penghubung seperti: jika, sebab, ketika, dan lain-lain
Penulis: Magang/Agung Pradana Putra
Macam kalimat majemuk bertingkat
Sama seperti kalimat majemuk lainya, kalimat majemuk bertingkat mempunyai macamnya sendiri dan mempunyai fungsinya masing-masing dalam sebuah tulisan. Berikut ini adalah macam-macam kalimat majemuk bertingkat.
1. Kalimat majemuk bertingkat hubungan syarat
Kalimat majemuk bertingkat ini terbentuk antara anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi syarat yang menjelaskan suatu kondisi harus dipenuhi oleh kondisi lain. Konjungsi yang dimaksud, antara lain apabila, jika, seandainya, asalkan.
2. Kalimat majemuk bertingkat hubungan tujuan
Kalimat majemuk bertingkat ini terbentuk antara anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan menggunakan kata penghubung yang menyatakan tujuan/maksud kedepannya, seperti agar, supaya, biar, dan lain-lain.
3. Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu
Kalimat majemuk bertingkat ini terbentuk antara anak kalimat dan induk kalimat dihubungkan oleh konjungsi yang menandakan waktu, seperti sejak, sebelum, ketika, sesudah, sampai, saat, dan lain-lain.
4. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perbandingan
Kalimat ini dihubungkan menggunakan konjungsi yang menyatakan perbandingan, seperti ibarat, daripada, bagaikan, seperti, laksana, dan lainnya.
5. Kalimat majemuk bertingkat hubungan perlawanan (konsesif)
Kalimat ini memiliki kata konjungsi yang menyatakan hubungan perlawanan, seperti walaupun, kapanpun, biarpun, dan lain-lain.
6. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penyebab
Kalimat ini menjelaskan mengenai hubungan sebab dari induk kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata penghubung sebab, karena, oleh karena, dan lain-lain.
7. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sangkalan
Kalimat ini memiliki konjungsi yang menyatakan sangkalan, seperti seakan-akan, seolah-olah, dan lain-lain.
8. Kalimat majemuk bertingkat hubungan akibat
Kalimat ini menggunakan kata konjungsi yang menyatakan akibat, seperti sampai-sampai, maka, sehingga, dan lain-lain.
9. Kalimat majemuk bertingkat hubungan alat
Kalimat majemuk jenis ini terdapat penjelasan mengenai cara atau alat yang digunakan dalam kejadian, biasanya ditandai dengan konjungsi, seperti dengan atau tanpa.
10. Kalimat majemuk bertingkat hubungan cara
Kalimat ini menjelaskan keterangan cara dari anak kalimat ke induk kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata "dengan".
12. Kalimat majemuk bertingkat hubungan penjelasan
Kalimat ini menjelaskan makna atau penjelasan yang didapat dari induk kalimat. Biasanya kalimat ini menggunakan kata penghubung "bahwa".
13.Kalimat majemuk bertingkat hubungan hasil
Kalimat ini memiliki konjungsi yang menunjukkan hasil, berupa kata “makanya”.
foto: pixabay.com
Contoh kalimat majemuk bertingkat
1. Agsa menambahkan gula ke kopinya supaya terasa lebih manis.
2. Ibuku memintaku untuk cepat pulang sebelum hujan turun.
3. Hidupnya telah berubah secara dramatis sejak ia menjadi pengedar narkoba dan pecandu.
4. Dia sudah meninggalkan rumahnya sebelum fajar menyingsing.
5. Dia sering menangis ketika teringat ibunya yang tidak pernah pulang.
6. Berdiam diri lebih baik daripada bergosip membicarakan orang lain.
7. Setiap hari dua bersaudara itu bertengkar ibarat anjing dan kucing.
8. Maya sangat mirip dengan ibunya seperti pinang dibelah dua.
9. Semangatnya menyala-nyala laksana kobaran api.
10. Sifat saudara kembar itu sangat berbeda bagaikan bumi dan langit.
11. Pencuri masuk ke rumah mewah itu dengan mengendap-endap.
12. Dinding kamarku kotor berantakan karena adik mencoretnya dengan crayon.
13. Menghadapi terjangan air laut, penduduk menahan tanggul dengan karung yang diisi pasir.
14. Pesta pernikahannya dirayakan dengan megah dan mewah.
15. Berjam-jam guru itu memeriksa hasil ulangan muridnya dengan teliti.