Brilio.net - Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Hari Santri Nasional menjadi pengingat betapa pentingnya peran santri dalam memperjuangkan dan menjaga nilai-nilai Islam serta kemerdekaan bangsa.
Ketika kamu berkesempatan menjadi khatib, kamu bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan pesan yang menginspirasi umat dan mendorong persatuan, karena persatuan adalah kunci kekuatan umat Islam. Khutbah Jumat yang kamu bawakan bisa menjadi sarana efektif untuk menyebarkan pesan persatuan tersebut.
Khutbah Jumat yang baik dalam menyambut Hari Santri Nasional tidak hanya sekadar menekankan sejarah dan peran santri, tetapi juga mengajak umat untuk lebih mempererat ukhuwah Islamiyah. Kamu bisa menekankan bahwa persatuan umat adalah amanah Allah SWT yang harus dijaga, apalagi di tengah situasi dunia yang penuh dengan tantangan dan perpecahan.
Dengan menjadikan persatuan sebagai tema khutbah Jumat, kamu juga bisa menambahkan terkait peran santri dan ulama dahulu yang tak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, tetapi juga bersatu dalam perjuangan melawan penjajahan.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (17/10), berikut ini 15 contoh khutbah Jumat menyambut Hari Santri Nasional.
foto: freepik.com
1. Khutbah Jumat: Peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan
Tema: Santri sebagai pejuang dan pengawal kemerdekaan
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat Islam dan Iman. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan kita sekalian sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, kita berkumpul hari ini dalam suasana penuh syukur, terutama dengan semakin dekatnya peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Hari ini menjadi momentum untuk mengenang peran penting santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal tersebut, kita memperingati seruan Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari. Resolusi ini menyerukan kepada seluruh santri dan umat Islam untuk turut serta dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.
Santri bukan hanya para pelajar di pesantren, tetapi mereka adalah agen perubahan, yang sejak dulu berjuang tidak hanya di bidang keilmuan tetapi juga di medan tempur. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus mengambil hikmah dari perjuangan santri, yaitu semangat cinta tanah air dan berjuang untuk menjaga kemerdekaan serta kesejahteraan bangsa.
Penutup:
Mari kita senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjadikan semangat para santri dalam membela tanah air sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua menjadi insan yang berkontribusi positif bagi agama, bangsa, dan negara.
2. Khutbah Jumat: Santri dan pentingnya akhlak dalam kehidupan
Tema: Santri sebagai teladan akhlak mulia
Mukadimah:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul di hari yang penuh berkah ini. Salawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, marilah kita renungkan kembali pentingnya akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Santri dikenal sebagai pelopor perbaikan akhlak di masyarakat. Di pesantren, mereka tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga ditanamkan nilai-nilai moral yang mulia.
Rasulullah SAW bersabda, "Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Oleh karena itu, peran santri di masyarakat adalah menjadi teladan dalam menjaga akhlak, baik dalam pergaulan, keluarga, maupun di tempat kerja. Kita sebagai umat Islam harus mencontoh akhlak para santri yang senantiasa sabar, jujur, dan rendah hati.
Penutup:
Mari kita tingkatkan akhlak kita dalam segala aspek kehidupan. Jadilah manusia yang bermanfaat bagi sesama, dengan mengikuti teladan yang telah diajarkan oleh para santri. Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk senantiasa berada di jalan yang benar.
3. Khutbah Jumat: Santri sebagai penggerak pendidikan Islam
Tema: Peran santri dalam mengembangkan pendidikan Islam
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita karunia hidup, kesehatan, dan keimanan. Salawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Isi khutbah:
Jamaah yang dimuliakan Allah SWT, menyambut Hari Santri Nasional, mari kita bahas peran besar santri dalam pendidikan Islam. Santri adalah penjaga tradisi keilmuan Islam yang terus berkembang hingga kini. Di pesantren, mereka belajar berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir Al-Qur'an, hadits, hingga ilmu fiqih dan tasawuf.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan telah melahirkan banyak ulama besar yang berperan dalam membimbing umat. Pendidikan yang diterapkan di pesantren bukan hanya bertujuan untuk mencetak orang yang pandai secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Santri harus mampu mengaplikasikan ilmunya untuk menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat.
Penutup:
Semoga generasi santri masa kini dan yang akan datang terus memperkokoh peran mereka dalam memajukan pendidikan Islam. Dengan akhlak dan ilmu yang baik, mereka dapat membawa kebaikan bagi agama, bangsa, dan negara.
4. Khutbah Jumat: Kontribusi santri dalam membangun masyarakat berkeadilan
Tema: Santri sebagai Penggerak Sosial untuk Keadilan dan Kesetaraan
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita sekalian sebagai umatnya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan kontribusi santri dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan. Sejak zaman dulu, para santri terlibat aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial, membantu kaum dhuafa, dan menegakkan kesetaraan di tengah masyarakat.
Perjuangan santri bukan hanya di bidang pendidikan dan keagamaan, tetapi juga dalam bidang sosial. Pesantren sering menjadi pusat pergerakan sosial, di mana santri berperan aktif membantu masyarakat yang lemah dan memerangi ketidakadilan. Inilah yang harus kita contoh dalam kehidupan sehari-hari, dengan menjaga keadilan dan peduli terhadap sesama.
Penutup:
Mari kita jadikan momen Hari Santri Nasional ini sebagai pengingat untuk terus memperjuangkan nilai-nilai keadilan di masyarakat. Santri masa kini harus tetap menjaga semangat tersebut dalam menghadapi tantangan zaman.
5. Khutbah Jumat: Menyambut Hari Santri dengan memperkuat ukhuwah Islamiyah
Tema: Santri sebagai perekat persaudaraan umat Islam
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah. Salawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya yang setia mengikuti jalan yang diridhai Allah SWT.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT, dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional, marilah kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, persaudaraan sesama umat Islam. Para santri telah menjadi teladan dalam menjaga persatuan umat, baik di masa perjuangan kemerdekaan maupun di era modern ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya." Dengan meneladani akhlak para santri yang selalu menjaga persaudaraan, kita bisa membangun umat yang kuat dan bersatu. Janganlah kita terpecah belah oleh perbedaan, tetapi jadikanlah perbedaan sebagai rahmat dan kekuatan.
Penutup:
Mari kita tingkatkan ukhuwah Islamiyah, saling menghormati, dan tolong-menolong dalam kebaikan. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang dirahmati Allah SWT dan senantiasa menjaga persatuan umat.
6. Khutbah Jumat : Meneladani kedisiplinan santri dalam ibadah
Tema: Santri sebagai teladan dalam menjaga kedisiplinan beribadah
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk melaksanakan ibadah Jumat. Salawat dan salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang berbahagia, menyambut Hari Santri Nasional, mari kita renungkan nilai-nilai kedisiplinan yang telah diajarkan di pesantren. Salah satu nilai utama yang selalu ditekankan kepada santri adalah kedisiplinan dalam menjalankan ibadah. Santri diajarkan untuk melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya, membaca Al-Qur'an setiap hari, dan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan dengan penuh semangat.
Kedisiplinan ini tidak hanya menciptakan individu yang taat, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dalam menjalani kehidupan. Disiplin dalam ibadah harus menjadi pondasi dalam menghadapi tantangan hidup. Ketika kita menjaga kedisiplinan dalam ibadah, kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan semakin mampu menjaga diri dari perbuatan yang tidak diridhai-Nya.
Penutup:
Mari kita jadikan Hari Santri Nasional sebagai momen untuk memperbaiki diri dalam menjaga kedisiplinan beribadah. Semoga dengan meneladani santri, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
foto: freepik.com
7. Khutbah Jumat: Santri sebagai garda terdepan dalam memerangi paham radikal
Tema: Santri sebagai penjaga NKRI dari paham radikal
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita semua sebagai umatnya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, Hari Santri Nasional bukan hanya perayaan seremonial, tetapi juga pengingat bahwa santri memiliki peran penting dalam menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di tengah ancaman paham radikal yang berusaha memecah belah bangsa, santri menjadi benteng terdepan dalam menjaga keutuhan agama dan negara.
Pesantren sejak dulu dikenal sebagai lembaga yang menjaga ajaran Islam yang moderat, jauh dari sikap ekstrem. Santri diajarkan untuk memahami Islam dengan pendekatan yang damai dan rahmatan lil 'alamin. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mendukung peran santri dalam memerangi paham radikal dengan terus memperdalam ilmu agama yang benar dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang penuh kedamaian.
Penutup:
Mari kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dengan meneladani peran santri yang selalu mengedepankan Islam sebagai agama yang damai. Semoga Allah SWT melindungi kita semua dari segala bentuk fitnah dan ancaman yang dapat merusak persatuan bangsa.
8. Khutbah Jumat: Santri dan pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam
Tema: Peran santri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat dan iman. Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT, dalam menyambut Hari Santri Nasional, mari kita renungkan kembali peran santri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Di pesantren, santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga ilmu-ilmu umum seperti matematika, sains, dan bahasa. Ini menunjukkan bahwa Islam sangat menghargai pentingnya ilmu pengetahuan dalam segala aspek kehidupan.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Mujadilah ayat 11: "Allah SWT akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." Ayat ini menegaskan bahwa ilmu pengetahuan merupakan kunci untuk mendapatkan derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus senantiasa menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu dunia, untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
Penutup:
Semoga peringatan Hari Santri Nasional ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus menuntut ilmu dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadikanlah ilmu sebagai cahaya yang menerangi langkah kita dalam menjalani kehidupan.
9. Khutbah Jumat: Santri sebagai penggerak kemandirian ekonomi umat
Tema: Santri sebagai pelopor ekonomi syariah
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul di hari yang penuh berkah ini. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, pada peringatan Hari Santri Nasional, mari kita bahas tentang peran santri dalam menggerakkan ekonomi umat. Saat ini, pesantren tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi. Banyak pesantren yang telah mengembangkan berbagai usaha mandiri, seperti pertanian, perikanan, perdagangan, dan koperasi syariah.
Pemberdayaan ekonomi ini tidak hanya bermanfaat bagi santri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Konsep ekonomi syariah yang dijalankan pesantren juga menunjukkan bahwa Islam memiliki sistem ekonomi yang adil dan berkeadilan. Oleh karena itu, kita semua harus mendukung upaya pemberdayaan ekonomi umat, agar umat Islam dapat lebih mandiri dan sejahtera.
Penutup:
Semoga dengan meneladani santri dalam menggerakkan ekonomi syariah, kita dapat meningkatkan kesejahteraan umat dan mengurangi ketergantungan ekonomi pada sistem yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mari kita manfaatkan momen Hari Santri Nasional ini untuk terus mendukung kemandirian ekonomi umat.
10. Khutbah Jumat: Santri sebagai penjaga tradisi Islam Nusantara
Tema: Santri sebagai pelestari budaya dan tradisi Islam Nusantara
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, Hari Santri Nasional adalah momen yang tepat untuk mengingat peran santri dalam menjaga tradisi Islam Nusantara. Santri adalah penjaga nilai-nilai lokal yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Mereka menjaga budaya dan tradisi yang telah berakar kuat dalam masyarakat Indonesia, seperti tahlilan, yasinan, dan tradisi lain yang mempererat hubungan sosial umat Islam.
Islam Nusantara adalah Islam yang menghargai budaya lokal tanpa meninggalkan nilai-nilai syariah. Inilah yang menjadi kekhasan santri dalam menjaga harmoni antara agama dan budaya. Oleh karena itu, kita harus terus melestarikan tradisi-tradisi baik ini agar tetap menjadi identitas kita sebagai umat Islam di Indonesia.
Penutup:
Semoga Hari Santri Nasional ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus melestarikan budaya dan tradisi Islam Nusantara yang penuh dengan nilai kebaikan. Mari kita jaga warisan leluhur kita dengan tetap berpegang pada ajaran Islam yang lurus.
11. Khutbah Jumat: Santri sebagai agen perdamaian dunia
Tema: Peran santri dalam menyebarkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat Islam dan iman. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang berbahagia, Hari Santri Nasional adalah momen yang tepat untuk mengingatkan kita akan peran santri sebagai agen perdamaian dunia. Pesantren telah lama menjadi pusat pendidikan yang menekankan pentingnya Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam semesta. Dalam sejarah, para santri dan ulama sering kali menjadi perantara perdamaian, baik dalam konflik sosial maupun politik.
Perdamaian bukan hanya slogan, tetapi tindakan nyata yang dimulai dari diri kita sendiri. Santri diajarkan untuk bersikap sabar, tidak mudah terprovokasi, dan selalu mendahulukan perdamaian dalam menyelesaikan masalah. Inilah yang harus kita contoh dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era sekarang di mana isu-isu radikalisme dan ekstremisme sering mencuat. Islam adalah agama yang menentang kekerasan dan mengutamakan kedamaian.
Penutup:
Mari kita doakan agar para santri terus menjadi penjaga perdamaian di masyarakat, sehingga Islam dapat terus dilihat sebagai agama yang membawa berkah bagi semua. Semoga kita semua bisa meneladani nilai-nilai yang mereka pelajari dan amalkan.
12. Khutbah Jumat: Santri dan tantangan era digital
Tema: Menyiapkan Santri dalam Menghadapi Tantangan Era Digital
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, yang telah memberikan kita kesempatan untuk melaksanakan shalat Jumat. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi teladan sempurna bagi umat manusia.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, Hari Santri Nasional di era digital ini harus menjadi refleksi bagi kita semua. Di tengah kemajuan teknologi, para santri tidak hanya menghadapi tantangan di bidang keilmuan agama, tetapi juga bagaimana mereka dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan. Banyak pesantren yang sudah mulai mengadopsi teknologi dalam pembelajaran, tetapi tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama.
Teknologi seperti media sosial dan internet harus digunakan oleh santri untuk menyebarkan kebaikan dan ajaran Islam yang moderat. Dunia digital harus dimanfaatkan untuk berdakwah secara lebih luas. Namun, di balik itu, tantangan besar juga muncul berupa maraknya konten negatif dan paham yang bertentangan dengan ajaran Islam. Santri harus menjadi filter yang dapat membedakan mana informasi yang baik dan mana yang merusak.
Penutup:
Mari kita dukung para santri dalam menghadapi tantangan era digital ini. Semoga teknologi dapat digunakan untuk mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menyebarkan ajaran Islam yang damai dan menyejukkan.
13. Khutbah Jumat: Membangun karakter tangguh ala santri
Tema: Santri sebagai simbol ketangguhan dan kesabaran dalam menghadapi ujian
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Salawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Isi Khutbah:
Jamaah Jumat yang berbahagia, Hari Santri Nasional mengingatkan kita akan karakter kuat yang dimiliki oleh para santri. Hidup di pesantren membentuk santri menjadi pribadi yang tangguh, sabar, dan disiplin. Mereka menjalani kehidupan sederhana dengan keterbatasan fasilitas, namun tetap bersemangat menimba ilmu dan beribadah.
Ketangguhan santri dalam menghadapi segala ujian, baik itu ujian akademis maupun ujian kehidupan, seharusnya menjadi contoh bagi kita semua. Kesederhanaan hidup, kebersahajaan, dan keikhlasan dalam menerima setiap takdir Allah SWT adalah nilai yang sangat penting. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bersabar, maka Allah SWT akan menambahkan kesabaran kepadanya.”
Penutup:
Mari kita jadikan Hari Santri Nasional ini sebagai momen untuk memperkuat karakter kita dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Semoga Allah SWT memberikan ketangguhan kepada kita semua sebagaimana yang dimiliki oleh para santri.
foto: freepik.com
14. Khutbah Jumat: Santri dan pentingnya ukhuwah Islamiyah
Tema: Santri Sebagai Simbol Persaudaraan Islam
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan kita semua sebagai umatnya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT, Hari Santri Nasional adalah momen yang tepat untuk mengingat kembali pentingnya ukhuwah Islamiyah, persaudaraan dalam Islam. Di pesantren, santri diajarkan untuk saling membantu dan menyayangi satu sama lain, tanpa memandang perbedaan suku, bangsa, atau status sosial.
Ukhuwah Islamiyah adalah salah satu kunci kekuatan umat Islam. Jika kita bersatu dan saling mendukung, maka kita akan menjadi umat yang kuat. Namun, jika kita terpecah belah, maka umat ini akan mudah dihancurkan. Oleh karena itu, mari kita perkuat ukhuwah Islamiyah di antara kita, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bangsa.
Penutup:
Semoga Hari Santri Nasional ini menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan kita sesama muslim. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasih sayang dan keberkahan-Nya kepada kita semua.
15. Khutbah Jumat: Santri dan jihad melawan kebodohan
Tema: Santri Sebagai Pelopor dalam Menuntut Ilmu dan Melawan Kebodohan
Mukadimah
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul di hari yang penuh berkah ini. Salawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya.
Isi khutbah:
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT, Hari Santri Nasional mengingatkan kita pada perjuangan santri dalam melawan kebodohan. Di pesantren, santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan yang luas. Mereka terus menuntut ilmu, sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang mengatakan, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.”
Kebodohan adalah salah satu musuh terbesar umat manusia. Umat yang bodoh akan mudah diperdaya dan tertinggal dalam segala hal. Oleh karena itu, jihad terbesar saat ini adalah jihad melawan kebodohan dengan terus menuntut ilmu. Para santri adalah contoh nyata bagaimana seseorang harus gigih dalam menuntut ilmu, meski dengan segala keterbatasan.
Penutup:
Semoga Hari Santri Nasional ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berjuang melawan kebodohan dengan menuntut ilmu. Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita dalam mencari ilmu yang bermanfaat dan memberi manfaat bagi umat.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- 5 Contoh teks khutbah jumat singkat untuk pelajar SMP, singkat dan mudah dipelajari
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- 7 Contoh teks khutbah singkat lengkap dengan pengertian dan formatnya
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- 5 Contoh teks khutbah jumat singkat, ajang menguatkan iman dan taqwa
- 5 Contoh teks khutbah Jumat berbagai tema beserta doa-doanya
- Ketentuan khutbah Jumat, tata cara beserta rukun sesuai ajaran Islam
- Hukum dan adab mendengarkan khutbah Jumat untuk orang Islam
- Pemandangan menakjubkan saat monas jadi lautan putih
- 7 Perbedaan khutbah Jumat dengan khutbah Ied yang perlu kamu tahu