Brilio.net - Laporan percobaan merupakan bagian penting dari proses belajar di kelas, terutama untuk siswa kelas 9 yang sedang mendalami berbagai konsep ilmiah. Menulis laporan percobaan yang jelas dan terstruktur membantu siswa memahami metode ilmiah dan mengasah keterampilan analisis data. Laporan ini biasanya mencakup beberapa elemen utama, seperti tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, prosedur, hasil, serta kesimpulan dari eksperimen.
Berbagai tema percobaan dapat digunakan untuk mengeksplorasi prinsip-prinsip ilmiah dan fenomena yang terjadi di sekitar. Dari eksperimen kimia sederhana hingga uji fisika dasar, setiap laporan percobaan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana sains bekerja dalam praktik. Contoh teks laporan percobaan dapat membantu siswa memahami format yang benar dan menyusun laporan mereka dengan lebih efektif.
Dengan memiliki berbagai contoh teks laporan percobaan, siswa dapat belajar cara menyusun laporan yang baik dan benar, serta memahami bagaimana menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke dalam praktik. Berikut ini adalah 20 contoh laporan percobaan kelas 9 dalam berbagai tema lengkap dengan tujuan, alat, bahan, dan kesimpulannya.
Biar semakin paham, berikut ini telah brilio.net rangkum dari berbagai sumber, beberapa contoh laporan percobaan kelas 9 lengkap dengan strukuturnya, Jumat (6/9).
1. Percobaan pembuatan larutan garam.
Tujuan: Menentukan cara membuat larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda.
Alat dan bahan:
- Gelas ukur
- Sendok pengaduk
- Air
- Garam dapur
- Timbangan
Prosedur:
1. Timbang 10 gram garam.
2. Larutkan garam dalam 100 ml air.
3. Aduk hingga garam larut sempurna.
4. Ulangi dengan konsentrasi berbeda.
Kesimpulan: Larutan garam dengan konsentrasi yang lebih tinggi memiliki rasa yang lebih asin dan titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan larutan yang lebih encer.
2. Percobaan pengujian pH.
Tujuan: Mengukur pH berbagai jenis cairan.
Alat dan bahan:
- Kertas pH
- Berbagai cairan (air, jus lemon, cuka, soda)
- Gelas ukur
Prosedur:
1. Celupkan kertas pH ke dalam masing-masing cairan.
2. Bandingkan warna kertas pH dengan skala pH.
3. Catat hasil pengukuran.
Kesimpulan: Cairan dengan pH lebih rendah bersifat asam, sementara yang memiliki pH lebih tinggi bersifat basa. Contohnya, jus lemon memiliki pH asam, sedangkan soda memiliki pH basa.
3. Percobaan pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi.
Tujuan: Mengamati bagaimana suhu mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
Alat dan bahan:
- Tabung reaksi
- Termometer
- Asam cuka
- Soda kue
Prosedur:
1. Campurkan asam cuka dan soda kue dalam tabung reaksi.
2. Ukur waktu yang diperlukan untuk reaksi pada suhu kamar.
3. Ulangi percobaan pada suhu yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Kesimpulan: Reaksi kimia berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi dan lebih lambat pada suhu yang lebih rendah.
4. Percobaan kekuatan magnet.
Tujuan: Mengukur kekuatan magnet pada berbagai jarak.
Alat dan bahan:
- Magnet
- Koin logam
- Penggaris
Prosedur:
1. Tempatkan magnet pada permukaan datar.
2. Ukur jarak di mana magnet masih dapat menarik koin.
3. Catat hasil pada jarak yang berbeda.
Kesimpulan: Kekuatan magnet menurun seiring bertambahnya jarak antara magnet dan benda yang ditarik.
5. Percobaan pengaruh berat terhadap gesekan.
Tujuan: Meneliti bagaimana berat mempengaruhi gaya gesek.
Alat dan bahan:
- Pelat gesek
- Berat yang bisa diubah
- Dinamometer
Prosedur:
1. Tempatkan pelat gesek pada permukaan datar.
2. Tambahkan berat yang berbeda pada pelat.
3. Ukur gaya gesek menggunakan dinamometer.
Kesimpulan: Gaya gesek meningkat seiring dengan bertambahnya berat yang diterapkan pada permukaan.
6. Percobaan efek katalisator pada reaksi.
Tujuan: Menilai efek katalisator pada laju reaksi.
Alat dan bahan:
- Katalisator (seperti mangan oksida)
- Hidrogen peroksida
- Tabung reaksi
Prosedur:
1. Tambahkan hidrogen peroksida ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan katalisator dan amati reaksi.
3. Catat waktu yang diperlukan untuk reaksi selesai.
Kesimpulan: Katalisator mempercepat laju reaksi tanpa terlibat langsung dalam reaksi.
7. Percobaan pemisahan campuran.
Tujuan: Memisahkan campuran berdasarkan metode fisik.
Alat dan bahan:
- Campuran pasir dan garam
- Saringan
- Air
- Gelas ukur
Prosedur:
1. Ayak campuran pasir dan garam menggunakan saringan.
2. Larutkan sisa campuran garam dalam air.
3. Saring pasir dan evakuasi larutan garam.
Kesimpulan: Pasir dapat dipisahkan dari campuran dengan saringan, sedangkan garam dapat dipisahkan dengan larutan dan evaporasi.
8. Percobaan hukum boyle.
Tujuan: Mengamati hukum Boyle pada gas.
Alat dan bahan:
- Tabung gas
- Pompa
- Manometer
Prosedur:
1. Ukur volume gas pada tekanan tertentu.
2. Pompa untuk mengubah tekanan dan ukur perubahan volume.
3. Catat hasil untuk berbagai tekanan.
Kesimpulan: Volume gas berbanding terbalik dengan tekanan pada suhu konstan, sesuai dengan hukum Boyle.
9. Percobaan pembuatan elektrolit.
Tujuan: Membuat larutan elektrolit dan menguji konduktivitasnya.
Alat dan bahan:
- Garam dapur
- Air
- Lampu indikator
Prosedur:
1. Larutkan garam dalam air untuk membuat larutan elektrolit.
2. Uji konduktivitas larutan menggunakan lampu indikator.
Kesimpulan: Larutan garam dapat menghantarkan listrik, menunjukkan bahwa garam merupakan elektrolit.
10. Percobaan pengukuran densitas.
Tujuan: Mengukur densitas berbagai cairan.
Alat dan bahan:
- Silinder ukur
- Timbangan
- Berbagai cairan (air, minyak, alkohol)
Prosedur:
1. Ukur volume cairan dalam silinder ukur.
2. Timbang cairan untuk mendapatkan massa.
3. Hitung densitas dengan rumus massa/volume.
Kesimpulan: Setiap cairan memiliki densitas yang berbeda, yang mempengaruhi sifat fisiknya.
11. Percobaan pembentukan kristal.
Tujuan: Mengamati proses pembentukan kristal dari larutan.
Alat dan bahan:
- Garam dapur
- Air panas
- Cawan evaporasi
Prosedur:
1. Larutkan garam dalam air panas hingga jenuh.
2. Tuangkan larutan ke dalam cawan evaporasi dan biarkan menguap.
3. Amati pembentukan kristal.
Kesimpulan: Kristal terbentuk ketika larutan jenuh menguap, menunjukkan proses kristalisasi.
12. Percobaan penurunan suhu reaksi.
Tujuan: Mengukur penurunan suhu selama reaksi eksotermik.
Alat dan bahan:
- Tabung reaksi
- Termometer
- Reagen kimia (seperti asam dan basa)
Prosedur:
1. Campurkan reagen dalam tabung reaksi.
2. Ukur suhu awal dan suhu setelah reaksi berlangsung.
3. Catat penurunan suhu.
Kesimpulan: Reaksi eksotermik melepaskan panas, menyebabkan penurunan suhu pada campuran reaksi.
13. Percobaan konsentrasi larutan.
Tujuan: Mengamati efek konsentrasi larutan terhadap warna.
Alat dan bahan:
- Pewarna makanan
- Air
- Gelas ukur
Prosedur:
1. Buat larutan dengan konsentrasi pewarna yang berbeda.
2. Amati perubahan warna pada masing-masing konsentrasi.
Kesimpulan: Semakin tinggi konsentrasi pewarna, semakin intens warna larutan.
14. Percobaan penetrasi cahaya.
Tujuan: Mengukur seberapa jauh cahaya dapat menembus berbagai media.
Alat dan bahan:
- Sumber cahaya
- Medium (air, minyak, gel)
- Penggaris
Prosedur:
1. Arahkan cahaya melalui medium yang berbeda.
2. Ukur intensitas cahaya yang diterima setelah melewati medium.
Kesimpulan:Media yang lebih padat atau kental mengurangi intensitas cahaya yang dapat menembus.
15. Percobaan titik beku air.
Tujuan: Menentukan titik beku air dalam kondisi normal dan dengan penambahan zat.
Alat dan bahan:
- Air
- Termometer
- Es
Prosedur:
1. Ukur suhu air pada kondisi normal.
2. Tambahkan zat ke dalam air dan ukur suhu titik beku.
Kesimpulan: Penambahan zat dapat menurunkan titik beku air, menunjukkan efek dari substansi tambahan pada suhu pembekuan.
16. Percobaan pengaruh pH terhadap enzim.
Tujuan: Mengamati bagaimana pH mempengaruhi aktivitas enzim.
Alat dan bahan:
- Enzim (seperti amilase)
- Substrat
- Buffer dengan pH berbeda
Prosedur:
1. Tambahkan enzim ke dalam substrat dengan buffer pH berbeda.
2. Amati aktivitas enzim dengan mengukur produk reaksi.
Kesimpulan: Enzim berfungsi optimal pada pH tertentu, dan aktivitasnya dapat menurun di luar rentang pH tersebut.
17. Percobaan perpindahan panas.
Tujuan: Mengukur laju perpindahan panas melalui berbagai material.
Alat dan bahan:
- Material (logam, kayu, plastik)
- Sumber panas
- Termometer
Prosedur:
1. Tempatkan sumber panas pada salah satu ujung material.
2. Ukur suhu pada ujung lain secara berkala.
Kesimpulan: Material dengan konduktivitas panas yang tinggi mentransfer panas lebih cepat daripada material dengan konduktivitas rendah.
18. Percobaan pengujian kekentalan cairan.
Tujuan: Mengukur kekentalan berbagai cairan.
Alat dan bahan:
- Cairan (air, sirup, minyak)
- Viscometer
Prosedur:
1. Ukur kekentalan cairan menggunakan viscometer.
2. Bandingkan hasil antara berbagai cairan.
Kesimpulan: Cairan dengan kekentalan yang lebih tinggi mengalir lebih lambat dibandingkan dengan cairan yang kurang kental.
19. Percobaan pembuatan gas karbon dioksida.
Tujuan: Membuat gas karbon dioksida dan mengujinya.
Alat dan bahan:
- Kalsium karbonat
- Asam cuka
- Tabung reaksi
Prosedur:
1. Campurkan kalsium karbonat dengan asam cuka.
2. Kumpulkan gas yang terbentuk dan uji dengan air kapur.
Kesimpulan: Gas karbon dioksida dapat dideteksi dengan mengalirkan gas ke dalam air kapur yang akan menjadi keruh.
20. Percobaan efek magnet pada benda logam.
Tujuan: Mengamati efek magnet pada berbagai jenis logam.
Alat dan Bahan:
- Magnet
- Berbagai logam (besi, aluminium, tembaga)
- Piringan kecil
Prosedur:
1. Tempelkan magnet pada piringan logam.
2. Amati apakah magnet menarik logam atau tidak.
Kesimpulan: Hanya logam feromagnetik seperti besi yang tertarik oleh magnet, sedangkan logam non-feromagnetik tidak.
Recommended By Editor
- Contoh laporan kegiatan sekolah, lengkap dengan pengertian dan cara membuatnya
- Contoh laporan hasil observasi di lingkungan sekolah, lengkap dengan cara membuatnya
- Contoh laporan hasil observasi sekolah kurikulum 2013, lengkap dengan tips membuatnya
- Contoh laporan kegiatan Ramadhan di sekolah, pengertian dan langkah-langkah pembuatannya
- Contoh laporan tugas sekolah lengkap dengan pengertian dan langkah pembuatannya