Brilio.net - Terdapat beberapa macam cara untuk menyusun kalimat bahasa Indonesia. Dalam suatu klausa terdapat unsur-unsur penyusunnya sendiri untuk membentuk sebuah kalimat. Namun untuk menyusun kalimat, penulis harus melihat hubungan logis antara klausa satu dengan klausa lainnya agar kalimat yang dibuat tidak membingungkan para pembaca.
Oleh karena itu kalimat kompleks perlu dipahami, agar seorang penulis tidak kebingungan bagaimana cara menghubungkan klausa.
Sebelum mengetahui contoh-contoh dari kalimat kompleks, alangkah baiknya mempelajari pengertian, ciri, dan unsur kalimat kompleks terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang kalimat kompleks yang brilio.net rangkum dari beberapa sumber pada Senin, (21/11).
Pengertian kalimat kompleks.
foto: pixabay.com
Kalimat kompleks atau sering dikenal dengan majemuk bertingkat merupakan kalimat yang memiliki dua klausa, yaitu terdiri dari klausa utama (induk kalimat) dan klausa kedua subordinatif (anak kalimat). Dalam struktur kalimat, klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lepas dan klausa subordinatif tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat mandiri.
Kalimat subordinatif (anak kalimat) berfungsi sebagai pengembangan kalimat. Sehingga hubungan antar kedua klausa tidak sederajat atau tidak sejajar. Fungsi klausa subordinatif yaitu dapat digunakan sebagai pelengkap objek, subjek, dan fungsi keterangan.
Kalimat kompleks biasanya digunakan penulis untuk menyusun suatu karangan dan cerita fantasi. Karena kalimat kompleks sendiri bisa terdiri dari dua klausa, tiga klausa, sampai tujuh klausa. Hal yang perlu dipahami penulis yaitu melihat tentang hubungan logis antara klausa utama dan klausa subordinatif. Hubungan ini dapat berupa keterangan waktu, tempat, cara, sebab akibat, dan objek.
Mgg: Agung Pradana Putra
Ciri-ciri kalimat kompleks.
Agar dapat dibedakan kalimat kompleks mempunyai ciri-cirinya tersendiri yaitu sebagai berikut.
1. Dalam satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.
2. Memiliki dua subjek dan predikat dalam satu kalimat.
3. Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.
4. Struktur kalimat kompleks dipisahkan dengan menggunakan tanda koma atau konjungsi.
Kata penghubung kalimat kompleks.
Kalimat kompleks menggunakan kata penghubung atau konjungsi untuk menghubungkan suatu klausa satu dengan yang lainnya. Dikutip dari buku Kalimat yang ditulis Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka, berikut adalah kata penghubung kalimat kompleks.
Selesai, seusai, sejak, semenjak, ketika, sambil, selama setelah, sebelum, sehabis, asalkan, apabila, jika, jikalau, manakala, tatkala, seandainya, seumpama, agar, supaya, walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun, sehingga, sampai, maka, dengan, tanpa, bahwa, dan yang.
Jenis-jenis kalimat kompleks.
Jenis kailmat kompleks dapat dibedakan menjadi dua jenis. Berikut adalah jenis-jenis kalimat kompleks.
a. Kompleks parataktik.
Kompleks parataktik ini memakai tanda baca titik koma (;) dan tanda koma (,). Sedangkan konjungsi yang dipakai untuk klausa sejajar yaitu tetapi, dan, atau sehingga menghasilkan klausa sejajar. Kalimat ini terdiri dari dua klausa yang dipisahkan oleh konjungsi, sehingga logikanya sejajar. Klausa satu dan lainya dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung satu sama lain.
b. Kompleks hipotatik.
Dikutip dari jurnal Kalimat Kompleks Parataktik dan Hipotaktik serta Formulasi Materi Ajarnya, kalimat kompleks hipotaktik terdiri dari kalimat penjelas atau pelengkap. Kalimat tersebut saling berkaitan sehingga makna dan informasi saling melengkapi. Kalimat ini memakai hubungan pengandaian dan memakai kata hubung seandainya, jika, karena, ketika, dan sehingga.
Contoh kalimat kompleks.
foto: pixabay.com
1. Maya pergi ke pasar, sedangkan Agsa berangkat ke bengkel.
2. Anda bisa menikmatinya secara gratis atau memilih langganan berbayar.
3. Amir ingin sekali menjadi dokter, tetapi dia kurang menyukai biologi.
4. Maya kuliah di perguruan tinggi negeri, sedangkan Elita kuliah di perguruan tinggi swasta.
5. Rima anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas.
6. Renata memasak telur goreng dan merebus daging di dapur.
7. Maya selalu bangun pagi, sementara Wanwan selalu bangun terlambat.
8. Dia bukan penyair, melainkan seorang penyiar.
9. Ibu memasak ayam goreng dan merebus singkong di dapur.
10. Ayahku bekerja sebagai dosen, sedangkan ibuku bekerja sebagai guru SMA.
11. Bibi baru saja membeli daging sapi dan daging kambing di pasar lama.
12. Adik berangkat ke sekolah pagi ini, tetapi tidak diantar ayah.
13. Amir sedang tidur, ketika ayah sedang menyelesaikan pekerjaannya.
14. Ketika Kakak pulang, aku sedang membaca buku.
15. Bunda akan memberikan hadiah kepadaku, jika aku menjadi juara umum di sekolah ini.
16. Maya tidak berada di rumah, ketika gempa itu sedang berlangsung.
17. Ibu Gusti sedang sibuk di toko, sehingga Gusti pergi membantu ibunya.
18. Aku ingin membeli HP baru, jika tabunganku sudah cukup.
19. Pasien itu diizinkan pulang, apabila kondisinya sudah membaik.
20. Paman menyalakan lampu, ketika hari mulai gelap.
21. Ayah ingin pergi naik haji jika punya uang cukup.
22. Kamu perlu tambahan adonan sehingga kuenya lebih kenyal.
23. Jangan membuang sampah sembarangan jika kamu tidak ingin mencemari lingkungan.
24. Dina ingin menonton film di bioskop seandainya dia punya uang.
25. Ibu bisa membeli motor baru karena tabungannya sudah cukup.
Recommended By Editor
- 25 Contoh kalimat retorik beserta ciri dan fungsinya
- 15 Contoh kalimat yang menggunakan although dan even though
- 32 Contoh kalimat would like to bahasa Inggris lengkap beserta artinya
- 15 Contoh kalimat afiksasi bahasa Indonesia lengkap dengan penjelasan
- 25 Contoh kalimat inversi bahasa Indonesia beserta penjelasannya