Brilio.net - Bahasa Indonesia memang mempunyai beragam kalimat. Kalimat bahasa Indonesia bahkan bervariasi, entah itu dari bentuknya maupun penggunaannya. Salah satu jenis kalimat bahasa Indonesia tersebut adalah kalimat majas.

Mungkin sebagian orang sudah mengetahui apa itu kalimat majas. Bagi seorang penulis, kalimat majas sudah sangat tidak asing lagi untuk didengar. Karena majas sering digunakan untuk membuat karya sastra seperti novel, puisi, dan lain sebagainya. Kegunaan majas sendiri dalam sebuah teks adalah untuk membuat pembaca atau penikmat karya dapat ikut merasakan emosi yang disampaikan penulis melalui karya sastra.

Selain kalimat dalam bahasa Indonesia yang mempunyai berbagai macam jenis, kalimat majas juga mempunyai jenis-jenisnya sendiri yang mempunyai kegunaan dan pengertiannya masing-masing. Salah satu jenis majas yang penting untuk dipelajari adalah kalimat majas personifikasi. Berikut ini adalah penjelasan tentang majas personifikasi dan contoh kalimatnya yang brilio.net rangkum dari berbagai sumber pada Senin (28/11).

Contoh kalimat menggunakan majas personifikasi berbagai sumber

foto: pexels.com

Pengertian majas personifikasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, personifikasi adalah sebuah pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau manusia. Kata personifikasi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu prosopopoeia yang memiliki arti memanusiakan. Personifikasi juga diambil dari bahasa Inggris yaitu person, yang berarti orang.

Sedangkan majas personifikasi dapat diartikan sebagai suatu gaya bahasa yang indah yang biasanya digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu pada sebuah tulisan, karya sastra, maupun ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap suatu benda, tetapi dalam kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu. Selain itu, beberapa ahli mengartikan majas personifikasi sebagai berikut.

1. Buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI yang diterbitkan ole BIP menjelaskan bahwa majas personifikasi merupakan majas yang memunculkan karakteristik manusia pada benda mati, sehingga benda itu seolah mempunyai nyawa seperti layaknya manusia.

2. Gorys Keraf mengemukakan bahwa personifikasi merupakan gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan.

3. Tarigan berpendapat bahwa majas personifikasi merupakan jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.

4. Pitwanto juga mengungkapkan majas personifikasi sebagai gaya bahasa yang digunakan untuk memanusiakan atau seolah-olah membuat hidup suatu benda mati.

Ciri-ciri majas personifikasi.

Majas personifikasi pastinya memiliki ciri khusus agar dapat dibedakan dari majas-majas lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari majas personifikasi.

1. Majas personifikasi sering melibatkan panca indera.

Diketahui majas personifikasi sering melibatkan panca indera dalam penulisannya. Hal tersebut berguna untuk menciptakan unsur proximity atau sebuah kedekatan, walaupun kalimat yang menggunakan majas personifikasi yang sebenarnya bersifat imajinatif. Panca Indera tersebut dapat meliput perasa, pencium, penglihat, pendengar, dan pengecap.

2. Majas personifikasi sering membandingkan benda mati layaknya benda hidup.

Jika benda mati adalah suatu benda yang tidak bernyawa, maka benda hidup adalah kebalikannya yaitu suatu organisme bernyawa sekaligus menjalankan fungsi kehidupan. Majas personifikasi dapat membuat seakan-akan hidup dengan menambahkan suatu kata yang berhubungan dengan makhluk hidup.

3. Majas personifikasi menggambarkan sifat manusia.

Majas personifikasi sering sekali menggunakan kata-kata yang berhubungan dengan sifat manusia. Kata tersebut digunakan pada benda mati, atau makhluk hidup lain selain manusia seperti hewan dan tumbuhan. Sifat manusia tersebut dapat meliputi cara berbicara, tindakan, dan cara berpikir.

Magang: Agung Pradana Putra