Brilio.net - Kalimat ungkapan sering dilontarkan seseorang untuk meluapkan isi hatinya, baik saat sedang senang, marah, atau sedih. Kalimat ungkapan dapat diartikan sebagai ungkapan atau gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), ungkapan memiliki makna kalimat atau bagian kalimat yang dilisankan. Namun, ada juga yang mengartikan ungkapan atau dikenal dengan sebutan idiom, merupakan gabungan dua kata atau lebih yang dapat mempunyai makna tertentu.
Biasanya ungkapan sering digunakan untuk meluapkan isi hati atau menyatakan situasi tertentu dalam bentuk kiasnya. Kalimat yang mengandung ungkapan bisa disebut dengan kalimat ungkapan.
Berikut ini brilio.net telah merangkum dari berbagai sumber, contoh kalimat ungkapan yang cocok untuk luapkan isi hati, pada Jumat (14/10).
Jenis jenis kata ungkapan.
Terdapat dua jenis kata ungkapan yang perlu diketahui, jenis kata ungkapan tersebut dibagi dalam beberapa klasifikasi. Agar lebih jelas pahami ulasan berikut ini.
1. Ungkapan berdasarkan pembentuknya.
- Ungkapan numerik: kata ungkapan yang menggunakan unsur angka di dalamnya. Unsur bilangan digunakan untuk membentuk kata ungkapan tersebut. Contoh: satu, dua, dan tiga.
- Ungkapan nama tanaman: kata ungkapan yang komponennya mengandung nama tanaman ataupun bagian bagian dari tanaman. Contoh: bunga, mawar, duri.
- Ungkapan kata kerja: kata ungkapan yang menggunakan kata kerja sebagai komponen untuk membentuk kata ungkapan tersebut. Contoh: banting, dengar, lompat.
- Ungkapan kata benda: kata ungkapan yang terdiri dari komponen pembentuknya dari kata benda. Contoh: meja, batu , sapu.
- Ungkapan bagian tubuh: kata ungkapan yang unsur komponennya berkaitan dengan bagian tubuh. Contoh: mata, tulang, tangan.
- Ungkapan alam: kata ungkapan yang memiliki komponen pembentuk yang berkaitan dengan alam. Contoh: langit, tanah, api.
- Ungkapan binatang: kata ungkapan yang komponen pembentuknya menggunakan nama binatang. Contoh : semut, udang, sapi.
- Ungkapan warna: kata ungkapan yang komponennya mengandung kata warna. Contoh: merah, hijau, hitam.
2. Ungkapan berdasarkan bentuknya.
- Ungkapan sebagai suatu perbandingan atau metafora: artinya kata ungkapan yang komponen pembentuknya dari suatu perbandingan dengan sifat yang sama. Contoh: keras kepala, kepala batu.
- Ungkapan sesuatu atau frasa: artinya kata ungkapan yang komponen pembentuknya dari suatu sampaian atau ungkapan hal dengan menggunakan kiasan. Contoh: angin lalu, lepas laju.
Mgg: Agung Pradana Putra
Beberapa contoh kata ungkapan atau idiom.
foto: pixabay.com
Ada beberapa kata ungkapan yang sering digunakan orang-orang, baik itu dalam percakapan maupun ungkapan. Contoh katanya sebagai berikut:
- Naik daun: populer atau sedang tenar
- Banting tulang: kerja keras
- Buah tangan: oleh oleh
- Bunga desa: wanita cantik yang populer di desa
- Anak emas: anak kesayangan
- Adu mulut: bertengkar dengan ucapan
- Angkat kaki: pergi
- Kambing hitam: orang yang disalahkan
- Buah pena: karya tulis
- Berbadan dua: hamil
- Besar kepala: sombong
- Besar mulut: membual
- Berat sebelah: tidak adil
- Meja hijau: pengadilan
- Angkat tangan: menyerah
- Kecil hati: penakut
- Otak udang: bodoh
- Darah biru: keturunan bangsawan
- Angin lalu: hanya bersifat sementara
- Buah hati: anak
- Gila hormat: sangat ingin dihormati
- Abdi negara: orang yang bekerja dengan negara
- Cuci mata: melihat-lihat sesuatu yang indah
- Tabur bunga: berduka
- Buah bibir: bahan pembicaraan
- Buaya darat: pria yang suka menipu wanita
- Kepala dingin: tenang
- Tangan kanan: orang kepercayaan
- Gaji buta: menerima gaji tetapi tidak bersungguh-sungguh dalam bekerja
- Mata-mata: orang yang bertugas untuk mengawasi
Contoh kalimat ungkapan.
foto: pixabay.com
Berikut contoh kalimat ungkapan yang cocok untuk meluapkan isi hati:
1. Tidak kusangka artis itu begitu cepat naik daun.
2. Terimakasih ayah karena sudah banting tulang untuk menafkahiku.
3. Aku berharap ibu pulang membawa buah tangan.
4. Setelah pulang dari merantau, penampilan Siti berubah, sehingga membuatnya menjadi bunga desa.
5. Bagas menjadi anak emas di keluarganya.
6. Berisik sekali malam-malam seperti ini masih saja adu mulut.
7. Sebaiknya aku segera angkat kaki dari perusahaan ini.
8. Kenapa selalu aku yang dikambing hitamkan.
9. Buah penaku mendapatkan penghargaan dari atasanku.
10. Bersyukur sekali setelah penantian yang panjang akhirnya istriku berbadan dua.
11. Budi! sebaiknya kau jangan besar kepala dulu.
12. Sudah jangan dengarkan omongannya, dia itu orangnya besar mulut.
13. Pertandingan kungfu itu jelas berat sebelah.
14. Kasus pembunuhan itu sudah diselesaikan di meja hijau.
15. Bahkan ayahnya sampai angkat tangan untuk menasehatinya.
16. Dicoba dulu saja, janganlah berkecil hati.
17. Dasar kau! otak udang banyak gaya.
18. Sudah tidak usah dihiraukan, anggap saja sebagai angin lalu
19. Kelahiran buah hatiku ini semoga bisa menjadi berkah untuk semua orang.
20. Bagus menjadi ketua yang gila hormat.
21. Abdi Negara yang bertugas mengayomi masyarakat.
22. Biasanya orang-orang pergi ke pantai untuk cuci mata.
23. Kami sedang melakukan tabur bunga atas kejadian itu.
24. Gara gara perbuatannya dia sekarang menjadi buah bibir masyarakat.
25. Sebaiknya kamu jangan dekat dekat sama buaya darat itu.
26. Setiap masalah alangkah baiknya diselesaikan dengan kepala dingin agar tidak terjadi keributan.
27. Akhirnya setelah melalui berbagai macam rintangan, Budi sekarang diangkat sebagai tangan kanan bos di perusahaannya.
28. Gaji buta tidak akan membuatmu kaya tetapi bisa membuatmu sengsara.
29. Aku ditugaskan untuk memata-matai tukang cukur itu.