Brilio.net - Gerhana matahari adalah peristiwa langka yang selalu menakjubkan. Bayangkan, tiba-tiba langit menjadi gelap di siang hari. Tidak heran jika banyak orang penasaran dengan fenomena ini. Ternyata, gerhana matahari tidak hanya satu jenis. Ada beberapa macam gerhana matahari yang bisa disaksikan dari Bumi.
Secara sederhana, gerhana matahari terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Posisi Bulan yang tepat ini menghalangi cahaya Matahari, sehingga di Bumi terlihat gelap. Namun, karena orbit Bulan tidak selalu sama, terjadilah beberapa macam gerhana matahari.
Setiap macam gerhana matahari memiliki ciri khasnya sendiri. Ada yang membuat langit menjadi gelap total, ada yang hanya sebagian, bahkan ada yang membuat Matahari terlihat seperti cincin api di langit! Sungguh menakjubkan, bukan? Tidak mengherankan jika banyak orang rela bepergian jauh untuk menyaksikan langsung peristiwa ini.
Yang membuat semakin menarik, setiap macam gerhana matahari ini memiliki dampak berbeda-beda pada lingkungan di Bumi. Mulai dari perubahan suhu yang tiba-tiba, sampai tingkah laku hewan-hewan yang menjadi aneh saat gerhana terjadi. Bagi para peneliti, ini menjadi kesempatan emas untuk mengamati berbagai fenomena alam yang unik.
Dalam artikel ini, akan dibahas tiga macam gerhana matahari yang paling sering terjadi. Mulai dari gerhana total yang paling dramatis, gerhana sebagian yang paling sering terjadi, sampai gerhana cincin yang paling indah. Setiap jenis akan dijelaskan secara detail, mulai dari bagaimana prosesnya, apa saja yang bisa dilihat, sampai fakta-fakta menarik di baliknya. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Gerhana Matahari Total.
Gerhana matahari total bisa dianggap sebagai yang paling istimewa dari semua jenis gerhana. Ini adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar astronomi. Bayangkan saja, siang hari tiba-tiba menjadi gelap seperti malam! Sungguh menakjubkan.
Proses terjadinya gerhana matahari total adalah sebagai berikut:
1. Awalnya, Bulan mulai menutupi sebagian kecil Matahari. Ini disebut fase parsial awal.
2. Perlahan-lahan, Bulan semakin menutupi Matahari. Langit mulai terlihat agak gelap.
3. Ketika Bulan sudah menutupi Matahari sepenuhnya, ini disebut totalitas. Langit menjadi sangat gelap, bintang-bintang mulai terlihat.
4. Bagian luar Matahari yang disebut korona menjadi terlihat, bentuknya seperti mahkota cahaya yang sangat indah.
5. Fase totalitas ini hanya sebentar, paling lama sekitar 7 menit.
6. Setelah itu, Bulan mulai bergeser lagi, cahaya Matahari mulai terlihat sedikit demi sedikit.
7. Akhirnya, gerhana selesai dan Matahari terlihat utuh kembali.
Yang membuat gerhana total ini istimewa:
- Bisa melihat korona Matahari dengan mata telanjang. Biasanya ini tidak mungkin dilihat karena terlalu terang.
- Suhu bisa turun drastis dalam waktu singkat.
- Hewan-hewan menjadi bingung, yang nokturnal (aktif malam) bisa keluar sarang.
- Ada fenomena yang disebut "cincin berlian", saat awal atau akhir fase totalitas.
Namun perlu diingat, gerhana total ini jarang sekali terjadi di satu tempat yang sama. Bisa bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun baru terjadi lagi di lokasi yang sama. Karena itu, banyak orang yang rela bepergian jauh untuk melihat fenomena ini.
2. Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana matahari sebagian adalah yang paling sering terjadi. Meskipun tidak sedramatis gerhana total, tetapi tetap menarik untuk diamati.
Proses terjadinya gerhana sebagian:
1. Bulan mulai menutupi bagian tepi Matahari.
2. Matahari terlihat seperti ada yang "menggigit".
3. Bagian Matahari yang tertutup bisa berbeda-beda, dari hanya sedikit sampai hampir seluruhnya, tergantung posisi pengamat di Bumi.
4. Tidak ada fase gelap total seperti di gerhana total.
5. Perlahan-lahan Bulan bergeser lagi, Matahari kembali terlihat utuh.
Yang menarik dari gerhana sebagian:
- Bisa dilihat dari area yang lebih luas di Bumi dibanding gerhana total.
- Jika bagian Matahari yang tertutup banyak, bisa terasa suhu turun sedikit.
- Bayangannya menjadi aneh, seperti ada bentuk bulan sabit di tanah.
- Jika diproyeksikan menggunakan pinhole camera (lubang jarum), bentuknya sangat unik.
Meskipun tidak sedramatis gerhana total, gerhana sebagian tetap berbahaya jika dilihat langsung. Jangan lupa selalu menggunakan pelindung mata khusus jika ingin mengamatinya!
3. Gerhana Matahari Cincin.
Yang terakhir ini mungkin yang paling indah. Gerhana matahari cincin itu seperti kombinasi antara gerhana total dan sebagian. Hasilnya? Matahari terlihat seperti cincin api di langit!
Bagaimana proses terjadinya:
1. Mirip seperti gerhana total, Bulan bergerak ke depan Matahari.
2. Namun, karena jarak Bulan sedang jauh dari Bumi, ukurannya terlihat lebih kecil.
3. Akibatnya, Bulan tidak bisa menutupi Matahari sepenuhnya.
4. Saat puncak gerhana, Matahari terlihat seperti cincin cahaya di sekeliling Bulan yang gelap.
5. Fase "cincin" ini bisa bertahan lebih lama dari fase totalitas di gerhana total, bisa sampai 12 menit.
Hal-hal menarik dari gerhana cincin:
- Bentuk cincin apinya sangat memukau, menjadi objek foto yang menarik.
- Tidak gelap total seperti gerhana total, tapi cahayanya menjadi remang-remang unik.
- Terkadang bisa melihat "manik Baily", titik-titik cahaya di tepi Bulan saat awal dan akhir fase cincin.
- Suhunya juga turun, tapi tidak sedingin saat gerhana total.
Yang perlu diingat, meskipun tidak seterang biasanya, tetap saja berbahaya melihat gerhana cincin tanpa pelindung mata yang tepat. Jangan sampai merusak mata hanya karena ingin melihat langsung!
Recommended By Editor
- Heboh kabar Bumi akan alami kegelapan selama 3 hari jelang Lebaran, begini penjelasan pakar astronomi
- Tanpa serum, cara lebatkan bulu mata rontok akibat sering pakai maskara ini hanya butuh 2 bahan alami
- Pengertian gerhana matahari dan jenis-jenisnya
- Begini cara melihat gerhana matahari cincin pada 10 Juni 2021
- 5 Fakta Gerhana Cincin bisa dilihat di 31 daerah pada 21 Juni