Brilio.net - Materi kata imbuhan sufiks dalam mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan di kelas melalui pendekatan yang menyeluruh untuk memastikan pemahaman siswa terhadap konsep afiksasi. Pembelajaran dimulai dengan pemahaman konsep dasar morfologi, di mana siswa diajarkan tentang struktur kata dan bagaimana afiksasi, termasuk imbuhan sufiks, dapat mengubah makna kata dasar.
Setelah pemahaman dasar ditekankan, pembelajaran kata imbuhan sufiks melibatkan pengenalan berbagai sufiks yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia. Guru memberikan contoh kata imbuhan sufiks seperti "-an", "-i", "-kan", dan sebagainya.
Siswa diajak untuk mengidentifikasi dan memahami makna yang dihasilkan oleh setiap sufiks dalam konteks kata dasar. Latihan-latihan praktis seperti mengubah kata dasar menjadi bentuk yang diperoleh melalui penambahan sufiks juga menjadi bagian integral dari pembelajaran.
foto: freepik.com
Pembelajaran kata imbuhan sufiks di kelas seringkali mencakup aktivitas-aktivitas interaktif, seperti diskusi kelompok, permainan kata, dan latihan menulis. Siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam mengidentifikasi sufiks dalam kata-kata, menganalisis makna yang dihasilkan, dan menyusun kata-kata baru dengan benar.
Selain itu, guru memanfaatkan sumber daya pembelajaran seperti buku teks, materi audiovisual, atau teknologi pembelajaran untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Pada tahap evaluasi, siswa diuji melalui latihan soal atau proyek kreatif yang mengharuskan mereka menerapkan konsep kata imbuhan sufiks dalam situasi nyata.
Nah, sebelum lebih jauh ngomongin soal proses pembelajaran materi kata imbuhan, kamu bisa menyimak dulu pengertian lengkap tentang kata imbuhan sufiks dengan membaca artikel berikut ini. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (8/12), ini dia 30 contoh kata imbuhan sufiks, pahami pengertian dan penggunaannya dalam kalimat.
Pengertian kata imbuhan sufiks.
foto: freepik.com
Imbuhan sufiks merupakan salah satu bentuk afiksasi dalam bahasa Indonesia yang ditempatkan pada akhir kata dasar untuk membentuk kata baru dengan makna atau fungsi yang berbeda. Afiksasi adalah proses penambahan imbuhan pada suatu kata untuk menghasilkan kata baru dengan makna atau peran yang berubah.
Kata imbuhan sufiks seringkali digunakan dalam pembentukan kata benda, kata kerja, atau kata sifat. Penggunaan imbuhan sufiks memainkan peran penting dalam pengayaan kosakata dan ekspresi bahasa.
Ketika kita berbicara tentang kata imbuhan sufiks, kita harus memahami bahwa sufiks dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap makna kata. Contoh kata imbuhan sufiks yang umum adalah penambahan "-an" pada kata dasar "ajar," yang menghasilkan kata "ajaran." Dalam hal ini, sufiks "-an" memberikan konsep kegiatan atau proses yang berkaitan dengan kata dasar tersebut. Contoh kata imbuhan sufiks membantu menggambarkan bagaimana kata baru terbentuk melalui penambahan imbuhan pada akhir kata dasar.
Jenis-jenis kata imbuhan sufiks.
foto: freepik.com
1. Sufiks (-i)
Sufiks jenis (-1) biasanya digunakan untuk mengubah suatu makna, jadi kata yang mendapat imbuhan sufiks ( -i) akan mengubah makna menjadi makna perintah atau dari kata sifat jadi kata kerja. Contohnya adalah benahi (benah) , pacari (pacar) , wadahi (wadah).
2. Sufiks (-kan)
Kata dengan menggunakan imbuhan sufiks (-kan) dapat berubah menjadi suatu kata kerja. Kata kerja yang terbentuk akibat mendapat sufiks -kan menyatakan makna perintah. Contohnya adalah ambilkan (ambil), carikan (cari), roboh (robohkan).
3. Sufiks (-kah)
Sufiks jenis (-kah) lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata dengan imbuhan sufiks (-kah) ini akan berubah makna menjadi penegasan dalam pertanyaan. Contohnya, benarkah (benar), salahkah (salah), hina (hinakah).
4. Sufiks (-lah)
Hampir sama dengan sufiks (-kan), sufiks jenis (-lah) kuga digunakan untuk menyatakan kata perintah tetapi sufiks ini tidak layak digunakan dalam kalimat atau percakapan formal dan lebih cocok digunakan untuk kalimat atau percakapan non-formal. Contohnya adalah majulah (maju), kejarlah (maju), larilah (lari).
5. Sufiks (-pun)
Kata yang terbentuk dari kata dengan imbuhan sufiks (-pun) maknanya dapat berarti "juga". Sufiks jenis ini biasanya digunakan untuk mempersingkat kata dalam penulisan kalimat. Contohnya meskipun (meski, bagaimanapun (bagaimana), saya (sayapun).
6. Sufiks (-wan, -men, -wati)
Salah satu jenis sufiks ini dipakai sebagai penjelasan jenis kelamin. Sufiks -man, -wan dan -wati digunakan untuk menjelaskan jenis kelamin. Contohnya adalah wartawan (warta), santriwati (santi), kameramen (kamera).
7. Sufiks (-or)
Sufiks jenis (-or) dapat mempunyai makna "orang yang bertindak sebagai". Contohnya adalah narator, moderator, editor.
8. Sufiks (-an)
Penggunaan imbuhan sufiks (-an) dapa mengubah kata menjadi bentuk benda. Berikut ini adalah beberapa arti/makna yang terbentuk akibat sufiks (-an):
a. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian yang dapat diukur. Contohnya ukuran, harian, kiloan.
b. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian hal/ objek tertentu. Contohnya adalah pijakan, tembakan, gambaran
c. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian alat. Contohnya adalah panahan, timbangan, ayunan.
d. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian keseluruhan/ himpunan. Contohnya adalah lautan, daratan, dataran.
e. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian tempat. Contohnya adalah pangkalan, lapangan, jalanan.
f. Sufiks (-an) untuk menyatakan bagian menyerupai. Contohnya adalah orang orangan, mobil-mobilan, anak-anakan.
9. Sufiks (-nya)
Apabila terdapat suatu kata dengan menggunakan sufiks (-nya) pada bagian akhiran yang sering dikenal dengan mengungkapkan keterangan kata ganti orang ketiga tunggal. Imbuhan sufiks -nya ini bisa memberikan makna lain sebagai berikut:
a. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan situasi saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah " Maya harus bangga akan kerja kerasnya".
b. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan efek penekanan atau penegasan saat dipakai dalam kalimat. Contohnya adalah "Makan nasinya sekarang".
c. Sufiks (-nya) untuk menjelaskan kata tugas. Contohnya adalah sesungguhnya, sepertinya, seenaknya
10. Sufiks imbuhan asing.
Sufiks juga mempunyai beberapa kata serapan asing yang digunakan pada sebuah kata. Berikut ini ada beberapa imbuhan asing.
a. Sufiks (-al) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Aktual, formal, emosional.
b. Sufiks (-iah) yang bermakna sifat. Contohnya: Alamiah, lahiriah, batiniah.
c. Sufiks (-asi/isasi) yang mempunyai makna proses. Contohnya: Naturalisasi, konfirmasi.
d. Sufiks (-asme) yang mempunyai makna kata benda. Contohnya: Antuasiasme,
e. Sufiks (-er) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Sekunder, primer, tersier.
f. Sufiks (-if) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Sportif, objektif, subjektif.
g. Sufiks (-is) yang mempunyai makna sifat. Contohnya: Praktis, ekonomis.
h. Sufiks (-me) yang mempunyai makna paham/ aliran. Contohnya: Komunisme, nasionalisme, patriotisme.
Konteks penggunaan kata imbuhan sufiks.
Penggunaan imbuhan sufiks juga dapat ditemui dalam berbagai konteks sehari-hari. Contoh kata imbuhan sufiks seperti "-i" dapat digunakan untuk membentuk kata kerja transitif, seperti dalam kata "membaca" atau "menulis." Dalam konteks ini, sufiks "-i" memberikan indikasi bahwa tindakan membaca atau menulis dilakukan pada objek tertentu. Contoh kata imbuhan sufiks ini mencerminkan keberagaman penggunaan sufiks dalam membentuk kata-kata sehari-hari.
Dalam situasi formal, misalnya dalam pembelajaran atau penulisan formal, penggunaan imbuhan sufiks membutuhkan pemahaman yang mendalam terhadap kaidah tata bahasa. Pemilihan sufiks yang tepat untuk mencapai makna atau struktur kata yang diinginkan memerlukan pemahaman mendalam terhadap konsep sufiks.
Contoh kata imbuhan sufiks seperti "-wan" dapat membentuk kata benda yang menunjukkan profesi atau asal-usul, seperti "warta-wan" atau "Ilmu-wan." Dalam konteks formal ini, pemilihan sufiks harus mematuhi norma-norma tata bahasa yang berlaku.
Pentingnya pemahaman kata imbuhan sufiks untuk kemampuan berbahasa.
Penting untuk dicatat bahwa pemahaman tentang konsep imbuhan sufiks juga memainkan peran dalam peningkatan kemampuan berbahasa. Melalui latihan praktis, seperti menyusun kata-kata baru dengan imbuhan sufiks, seseorang dapat memperkaya keterampilan berbahasa mereka dan meningkatkan daya ungkap.
Contoh kata imbuhan sufiks seperti "-kan" pada kata dasar "makan" menghasilkan kata "memakan," yang menunjukkan tindakan makan. Praktik semacam ini membantu pengguna bahasa memahami penggunaan imbuhan sufiks dalam konteks yang lebih luas.
Contoh kata imbuhan sufiks dan penggunaannya dalam kalimat.
foto: freepik.com
Sufiks jenis (-i)
1. Cinta-i : Teman-temanku yang saya cintai.
2. Hormat-i : Apapun keputusannya, ada baiknya kita hormati.
3. Sayang-i : Saya punya pacar yang sangat saya sayangi.
4. Baca-i: Para pasien itu dibacai mantra oleh sang dukun.
5. Ajar-i: Ibu suka mengajari anaknya berbagai keterampilan.
Sufiks jenis (-kah)
6. Bagaimana-kah: Bagaimana-kah kabarmu setelah lama tidak bertemu?
7. Apakah-kah:Apakah-kah kamu akan ikut dalam acara pesta ulang tahun itu?
8. Siapa-kah: Siapa-kah yang menjadi pemenang lomba renang tadi?
9. Kapan-kah: Kapan-kah kamu akan mulai merencanakan liburan musim panas ini?
10. Kenapa-kah: Kenapa-kah kamu terlihat begitu cemas dan gelisah?
Sufiks jenis (-kan)
11. Beli-kan:Tolong beli-kan buku ini di toko buku sebelah.
12. Pakai-kan: Pakai-kan baju hangat agar tidak kedinginan di luar.
13. Makan-kan: Saya akan makan-kan anjing peliharaan ini setiap sore.
14. Tambah-kan: Tolong tambah-kan gula pada teh ini, rasanya masih kurang manis.
15. Berikan: Berikan saya informasi lebih lanjut tentang program studi ini.
Sufiks jenis (-lah)
foto: freepik.com
16. Tunggu-lah: Tolong tunggulah sebentar, saya sedang mencari kunci mobil.
17. Datang-lah: Datanglah tepat waktu agar kita bisa selesaikan pembahasan ini bersama-sama.
18. Berhenti-lah: Berhentilah bermain game, sudah saatnya kamu fokus pada pekerjaanmu.
19. Coba-lah: Cobalah makanan ini, rasanya sangat lezat.
20. Buka-lah: Bukalah pintu itu, kita harus segera masuk ke dalam gedung.
Sufiks jenis (-pun)
21. Sekali-pun: Gadis itu tetap tekun belajar sekalipun malam sudah sangat larut.
22. Mau-pun: Guru maupun murid pada dasarnya punya tanggung jawab yang sama di sekolah.
Sufiks jenis (-or)
23. Kurat-or : Pameran tersebut ramai oleh pengunjung berkat karya-karya tebaik yang dipilik kurator.
24. Distribut-or: Di musim paceklik, distributor beras sengaja menaikkan harga.
25. Ploklamator: Soekarno dan Hatta disebut sebagai bapak ploklamator.
Sufiks (-al)
26. Tradision-al: Acara pernikahan mereka diadakan dengan adat tradisional yang kental, mengikuti ritual nenek moyang.
27. Nasion-al : Hari Kemerdekaan diperingati sebagai momen penting dalam sejarah nasional.
28. Region-al : Festival musik ini menjadi perayaan seni dan budaya regional yang terkenal di seluruh negeri.
29. Potensi-al : Setiap siswa memiliki potensi potensial untuk mencapai hal-hal besar dalam kehidupannya.
30. Sentiment-al : Melihat foto-foto lama di album foto keluarga selalu membuatnya merasa sentimental dan penuh kenangan.
Recommended By Editor
- 50 Contoh kata-kata sulit dalam bahasa Indonesia, lengkap dengan sinonim dan penjelasan maknanya
- 50 Contoh kata kausalitas, lengkap dengan pengertian dan penggunaannya dalam kalimat
- Contoh kata sambutan ketua himpunan mahasiswa, lengkap cara trik menulisnya agar menarik
- Contoh kata-kata promosi perumahan, lengkap dengan penjelasan serta tips dan trik agar menarik
- 20 Contoh kata collocation, pahami pengertian dan penggunaannya dalam kalimat