Brilio.net - Zaman sekarang orang cenderung blak-blakkan dalam mengungkapkan perasaan cinta. Kata-kata sederhana seperti 'aku suka kamu' atau 'aku sayang sama kamu' merupakan kalimat yang sering dipakai. Selain sederhana, kata-kata tadi lebih mudah dipahami dan dicerna.

Walau begitu, sebenarnya masih banyak cara lain yang lebih menarik untuk menyatakan tulusan hatimu. Misalnya dengan menggunakan puisi cinta rayuan maut, yang mengandung kosa kata puitis dan kalimat yang indah. Puisi tentang cinta mampu menunjukkan perasaan kamu sebenarnya, tetapi dengan cara yang lebih elegan.

Nah, berikut ini terdapat beberapa contoh puisi rayuan maut yang ampuh luluhkan hati pujaan hati. Atau paling tidak bisa kamu persembahkan untuk pasangan yang lagi ngambek, sedang LDR-an atau bahkan untuk orang yang kamu sayangi lainnya.

Harapannya, melalui puisi ini perasaan dan kesungguhanmu dirasakan olehnya, dan pada akhirnya memberikan jalan kebahagiaan untuk kalian. Langsung saja, berikut ini 30 puisi cinta rayuan maut yang bisa jadi ungkapan hati penuh ketulusan, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (28/6).

Puisi cinta rayuan maut, menyentuh hati.

Puisi cinta rayuan maut © 2024 freepik.com

Puisi cinta rayuan maut
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

1. Di Bawah Langit Senja.

Langit senja terlukis jingga merona
Memancarkan keindahan tiada tara
Di bawahnya, dua insan beradu rasa
Menjalin kasih yang penuh cinta.

Senyummu bagai mentari sore
Menghangatkan hati yang terasa dingin
Kata-katamu bagai alunan melodi
Menyentuh jiwa dan membawa ketenangan.

Bersamamu, aku merasa sempurna
Dunia ini terasa penuh warna
Terima kasih atas cintamu yang indah
Yang membuat hidupku penuh makna.

2. Di Bawah Langit Biru.

Langit biru membentang luas
Menyibakkan keindahan tiada batas
Di bawahnya, dua insan beradu nasib
Menjalin cinta yang penuh rintangan.

Hatiku bagai lautan yang bergejolak
Dihantam badai keraguan dan kecemasan
Namun tatapan matamu bagai mercusuar
Menuntun jalanku menuju pelabuhan kebahagiaan.

Bersamamu, aku ingin mengarungi samudra cinta
Melawan ombak dan badai yang menerjang
Semoga cinta ini mampu bertahan selamanya
Dan kita dapat menemukan kebahagiaan bersama.

3. Elegi Cinta yang Hilang.

Di persimpangan jalan kenangan
Aku terpaku dalam sepi pilu
Mencari bayangmu yang telah sirna
Meninggalkan luka di relung kalbu.

Rasa cinta yang dulu bersemi indah
Kini layu ditelan kabut duka
Janji dan sumpah yang terukir di altar
Memudar bagai lukisan di kanvas usang.

Hatiku bagai perahu tanpa nahkoda
Terombang-ambing di lautan lara
Mencari arah dan tujuan yang pasti
Namun terjebak dalam pusaran cinta yang telah mati.

4. Percikan Api Cinta.

Di tengah dinginnya malam yang kelam
Secercah api cinta mulai berkobar
Dua hati yang rapuh dan hampa
Saling mencari kehangatan dan kasih sayang.

Tatapan mata yang beradu pandang
Menyibakkan rasa yang terpendam
Kata-kata yang terucap pelan
Membangun jembatan cinta yang kokoh.

Sentuhan tangan yang lembut dan hangat
Menyirnakan rasa takut dan ragu
Di dalam pelukan yang erat
Mereka menemukan kedamaian dan kebahagiaan.

5. Melodi Cinta di Senja Hari.

Di ufuk barat, mentari mulai terbenam
Memancarkan cahaya jingga yang meredup
Langit senja bagai kanvas lukisan alam
Dilukis dengan indah oleh Sang Pencipta.

Di bawah sinar senja yang syahdu
Dua insan duduk berdampingan, saling memandang
Bibir mereka terukir senyuman tipis
Menandakan kebahagiaan yang terpancar dari dalam diri.

Tangan mereka saling menggenggam erat
Menjalin kasih yang tak terputus
Diiringi alunan melodi senja yang merdu
Mereka berbisik kata cinta yang tulus dan murni.

6. Lezatnya Cinta Berbumbu Kuliner.

Bibirmu bagaikan gula-gula
Manisnya menggoda, membuatku tergoda
Matamu bagaikan cokelat lezat
Manisnya membuatku ingin selalu dekat.

Senyummu bagaikan kue lapis legit
Berlapis-lapis rasa yang menggoda selera
Bersamamu, aku ingin mencicipi semua hidangan cinta
Menjelajahi rasa yang tak terkira.

7. Rindu yang Menggebu.

Di kejauhan, aku merindukanmu
Bayanganmu selalu terlintas di mata
Ingin kupegang erat tanganmu
Dan rasakan detak jantungmu yang berirama.

Rindu ini bagai api yang membara
Membakar jiwa dan raga
Aku ingin segera bertemu denganmu
Dan ungkapkan rasa cinta yang tak terhingga.

8. Rasaku kekal kepadamu.

Bidadariku
Jangan biarkan aku menunggu
Sambutlah hangat cintaku
Dekaplah seperti selimut rindu
Yang selalu mejagamu setiap waktu

Bidadariku
Bukalah sedikit hatimu untukku
Dan biarkan rasaku dan rasamu
Bersemayam dalam kalbu yang menyatu

Wajar saja bila aku mencintaimu
Karena engkau sungguh cantik
Dan wajar saja aku ingin memilikimu
Karena engkau sungguh menarik

Jangan marah bila kurayu
Karena sungguh engkau kemayu
Janga risih bila kugoda
Karena sungguh engkau mempesona

Jangan salahkan aku yang mencintaimu
Jangan salahkan aku bila merinduimu
Jangan salahkan aku bila ingin memilikimu
Salahkan dirimu kenapa punya wajah ayu
Ohh...Bidadariku

9. Indah Sore Itu.
oleh: Lukas Gentara

Indah sore itu
Bukan pada matahari senja
Yang berwarna jingga

Indah sore itu
Bukan pada biru samudera
Di batas cakrawala

Indah sore itu
Adalah hitam rambutmu
Yang buat aku terpana

Indah sore itu
Adalah biru matamu
Yang memancarkan pesona

Indah sore itu
Adalah kamu, cinta…!

10. Di Hatiku.
oleh: Lukas Gentara

Untaian kata mesra
Dan seribu puisi cinta yang kupunya
Tak mampu menyaingi indah wajahmu

Kau adalah keindahan
Yang menghiasi duniaku

Memandangmu…
Aku berharap waktu berhenti

Menyentuhmu…
Seperti menyentuh sesuatu yang rapuh tapi sangat berharga

Kau adalah jejak
Yang iringi langkahku

Kau adalah detak
Yang iringi jantungku

Kau adalah air mata
Yang iringi tangisku

Kau ada
Di hatiku

Puisi cinta yang mengandung makna mendalam.

Puisi cinta rayuan maut © 2024 freepik.com

Puisi cinta rayuan maut
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

11. Kesunyian malam.

Di malam yang sunyi, kuingin bintang-bintang menjadi saksi
Kepada cinta yang membara di dalam relung hatiku
Seperti cahaya rembulan yang memantulkan keindahanmu.

Engkau bagaikan angin yang lembut mengelus pipiku
Menyirami hatiku dengan kelembutan dan kehangatan
Biarlah nada-nada cinta kita berpadu dalam harmoni yang abadi.

Tak perlu kata-kata, biar kasih kita bicara dalam bisikan
Yang hanya kau dan aku yang mengerti
Karena cinta kita tercipta untuk menyatu dalam keabadian.

12. Melukis Cinta.
Oleh: Metana Azka

Dapatkah aku melukis cinta untukmu?
Mengguratkan sejuta warna
yang bisa membuatmu indah..

Dapatkah aku melukis cinta untukmu?
Seperti notasi mimpi kupu-kupu
bersayap biru,
Terbang bersama menuju negeri pelangi..

Dapatkah aku melukis cinta untukmu?
Mengisyaratkan lelahku di jalan resah!

13. Rasa Cintaku
Oleh: Suci Novitasari

Kau tiba-tiba hadir dan isi hatiku yang kosong...
Hanya kau yang ada dipikiranku sekarang...
Aku tak tau bagaimana caramu mengisi hatiku...
Engkau sungguh membuatku tak mengerti...
Rasanya hatiku jadi tak menentu...
Untukku kau sangat berharga...
Lihatlah diriku ini yang berjuang untuk cintamu...

Aku sangat mencintaimu
Namun kau tak pernah sadari itu
Walau perih hati ini...
Aku disini kan selalu setia menantimu...
Rasakanlah cintaku ini begitu besar untukmu...

14. Elegi Sukma
Oleh: Yunita Tresnawati

Ku seduh kopi dari tetesan embun
Lalu menikmati terbitnya matahari
Seperti pagi yang biasa
Kau dan aku bertukar tatap mata

Kau seduh secangkir teh dari guguran dedaunan hijau
Yang kunikmati harumnya
Seperti siang yang biasa
Kau dan aku bertukar senyum

Percakapan kita adalah diam yang nyata
Sukma yang saling hampir menghampiri
Sebab tubuh selalu terkungkung ilusi
Dan kalimat hanyalah delusi juga halusinasi

Elegi ini kutulis untukmu

Diam-diam kutitipkan pada angin
Yang bersembunyi di balik senja keemasan

Secangkir kopiku, secangkir tehmu
Bertemu di meja itu
Seperti malam yang biasa
Kau dan aku mengigaukan nama kita

15. Cinta.
Oleh: Abdul Zaelani

Kau tak tampak tapi dimengerti
Kau susah tuk sebuah arti
Tapi sungguh indah tuk diresapi

Bahagia karenamu
Selamanya bersamamu
Nyaman denganmu

Karenamu aku semangat
Karenamu aku giat
Karenamu aku kuat
Cinta denganmu aku bahagia

Pujaan hati
Indah wajahmu menghiasi hari
Senyum manismu meluluhkan hati
Hari demi hari terasa sepi
Bila tawamu tak mengiringi

Tetaplah menjadi penenang hati
Karena bagiku kau begitu berarti

Ku mohon..
Jangan pernah berniat untuk pergi
Ataupun rasa untuk membenci
Karena ku ingin kau tetap di sini
Menemani..
Menjaga hati yang telah kau kunci

16. Kau
Oleh: Maria Ulfa

Kau, lelaki pertama dalam hidupku
Kau, seseorang yang ajari saya mengenal akan cinta
Kau, cahaya terang dibalik diriku yang kelam
Dan kau, payung kesedihan yang cegahku dalam kehancuran

Kasih, kaulah wujud dalam kehidupanku kini
Tak ada seorang lagi yang mengerti
Perempuan yang terlanjur dihinggapi sunyi
Kau seakan memotivasi diri ini
Melangkah maju tanpa memalingkan rupa kembali
Bertemu rasa yang dinamakan sakit

Terima kasih atas segalanya, sayang
Kau telah mempertemukanku dengan senyuman
Yang dulu tak bisa terbayang
Cinta ini telah merubah celah bayang
Gelap dan tak bersuara itu telah hilang
Tergantikan dengan mentari yang tak sungkan datang

Sekali lagi, terima kasih
Atas setiap luka yang kamu tandang
Tuk diriku yang serba kekurangan
Aku masih saja terpikir akan satu tanya
Mengapa aku?

Namun kamu hanya sematkan senyuman
Lalu, kamu pegang bahu ini
Dan ucapkan kata indah sesudahnya
“Kau motivasi setiap langkah kecilku, lantaran kamu cintaku”

17. Selalu untuk Selamanya.
Oleh: Randy Dyka

Kau perempuan pembawa pelita
Peneman suka dan duka
Penerang suram atma
Ku pilih kamu dengan sengaja
Ku simpan di ruang dada

Dengan segenap cinta
Pertama tiada kedua
Hanya kamu dan saya saja
Selalu dan untuk selamanya

18. Pantai Cinta.
Oleh: Ainie Putri Syarifah

Ini pantai cinta
Saksi bisu asmara
Kisah kita berdua
Ikrarkan akad setia

Hamparan pasir putih menggoda
Berhiaskan pelangi mengecup semesta
Butiran kasih menggenggam rasa

Usia kita muda
Puncak asa bergelora
Dunia milik berdua
Problema seakan sirna

Putih biru cinta pertama
Kembang gula serta bunga
Bukti hati telah terpesona

19. Aku Ada.
Oleh: Dee Lestari

Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku

Dan ombak berderu
Di pantai ini kau selalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan

Ke mana kau selalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku

Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada

Puisi cinta rayuan maut, jadi ungkapan hati yang penuh ketulusan.

Puisi cinta rayuan maut © 2024 freepik.com

Puisi cinta rayuan maut
© 2024 freepik.com/berbagai sumber

20. Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta.
Oleh: Sapardi Djokodamono

Mencintai angin
harus menjadi siut

Mencintai air
harus menjadi ricik

Mencintai gunung
harus menjadi terjal

Mencintai api
harus menjadi jilat

Mencintai cakrawala
harus menebas jarak

Mencintai-Mu
harus menjelma aku

21. Kerinduan.
Oleh: Khalil Gibran

Merenda sebuah tali kasih
Kusimpul menjadi satu hati
Gambaran jiwa yang terluka

Bagai langit meratap sendu
Kala bias cinta menghilang
Sakit itu pun datang tanpa permisi
Rembulan tak menyisakan senyum
Bersama malam, kudekap lirih arti kerinduan

22. Surat Cinta
Oleh: W.S Rendra

Ku tulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.

Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepada mu!

Ku tulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.

Wahai, Dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku!

23. Sajak Putih.
Oleh: Chairil Anwar

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah

24. Cinta yang Agung.
Oleh: Kahlil Gibran

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata

‘Aku turut berbahagia untuk mu'

Apabila cinta tidak berhasil… bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah.. bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..

Tapi, ketika cinta itu mati..
Kamu tidak perlu mati bersamanya.

Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang,
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.

25. Benci Jadi Cinta.

Tak seorang pun tahu perasaanku saat ini
Bagaimana perasaan benci ini bisa menjadi cinta
Aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi
Di antara kita berdua saat ini

Namun aku sadar satu hal
Semakin lama, semakin hari berlalu
Aku semakin takut akan kehilangan dirimu
Aku serasa tak bisa hidup tanpamu

Hati terdalamku telah berkata
Berkata bahwa kaulah sumber kebahagiaanku
Ingin ku umumkan pada seluruh dunia
Bahwa dirimu hanyalah untukku

Janganlah pergi dariku
Janganlah menghilang dari sisiku
Tetaplah berada disampingku
Sampai maut memisahkan kita nanti

26. Barangkali Telah Kuseka Namamu.
Oleh: Goenawan Mohamad

Barangkali telah kuseka namamu
dengan sol sepatu
Seperti dalam perang yang lalu
Kau seka namaku

Barangkali kau telah menyeka bukan namaku
Barangkali aku telah menyeka bukan namamu
Barangkali kita malah tak pernah di sini
Hanya hutan, jauh di selatan, hujan pagi

27. Kangen.
Oleh: WS Rendra

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
karena cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti
aku tungku tanpa api.

28. Taman Dunia.
Oleh: Asrul Sani

Kau masukkan aku ke dalam taman-dunia, kekasihku!
Kau pimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuntum tersenyum.

Kau tundukkan huluku tegak,
mencium wangi tersembunyi sepi.

Kau gemalaikan di pipiku rindu
Daun beludru melunak lemah.
Tercengang aku takjub, terdiam.
berbisik engkau:
"Taman swarga, taman swarga mutiara rupa".

Engkau pun lenyap,
Termanggu aku gilakan rupa.

29. Cintaku Jauh di Pulau.
Oleh: Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar
Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar,
Angin membantu, laut terang, tapi terasa
Aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
Di perasaan penghabisan segala melaju.
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu.
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

30. Tentu. Kau boleh mengalir.
Oleh: Sapardi Djoko Damono

Di sela-sela butir darahku
Keluar masuk dinding-dinding jantungku
Menyapa setiap sel tubuhku.

Tetapi jangan sekali-kali
Pura-pura bertanya kapan boleh pergi
Atau seenaknya melupakan percintaan ini

Sampai huruf terakhir
Sajak ini, Kau-lah yang harus
Bertanggung jawab
Atas air mataku.

Tips menulis puisi yang baik.

1. Cari inspirasi.

Sebelum menulis, temukanlah hal yang ingin disampaikan dalam puisi. Inspirasi dapat datang dari mana saja, seperti pengalaman pribadi, sudut pandang terhadap alam, atau isu-isu sosial yang menarik perhatian kamu.

2. Tentukan tema dan judulnya.

Setelah punya inspirasi, pilih tema yang jadi fokus kamu. Tema ini menjadi dasar berkembangnya ide. Kemudian, beri judul sederhana tapi menarik yang menggambarkan keseluruhan puisi.

3. Gunakan Bahasa puitis.

Kata-kata puisi biasanya menggunakan metafora, hiperbola, simile, dan personifikasi untuk membuat puisi lebih menarik. Bila baru belajar, kamu bisa gunakan bahasa sehari-hari. Sesekali gunakan perumpamaan dengan benda, suara, atau fenomena alam di sekitar kamu.

4. Perhatikan struktur dan irama.

Struktur puisi biasanya terdiri dari bait dan baris. Perhatikan jumlah baris dalam setiap bait dan pola rima yang ingin kamu gunakan. Irama puisi dapat diciptakan dengan mengatur panjang maupun pendeknya baris, serta penggunaan kata-kata yang memiliki bunyi yang mirip.

5. Bacalah karya penyair lain.

Membaca karya penyair lain membantu kamu mempelajari teknik-teknik penulisan puisi, sekaligus terinspirasi dari karya-karya mereka. Coba deh pilih penyair yang kamu sukai, lalu pelajari bagaimana mereka menggunakan bahasa, struktur, dan gaya bahasa dalam puisinya.