Brilio.net - Dalam sebuah penulisan, tentunya satu hal yang perlu diperhatikan yaitu penggunaan dalam tanda baca. Terdapat berbagai jenis tanda baca yang dipelajari di Bahasa Indonesia. Salah satu contohnya adalah tanda baca titik.
Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara, kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Penggunaan tanda baca yang tepat dapat menyampaikan makna yang dimaksud oleh si penulis. Terlebih bahasa tulis memiliki karakteristik yang berbeda dengan karakteristik bahasa lisan.
Dalam bahasa lisan, orang akan lebih mudah untuk memahami maksud penutur melalui pengucapannya. Hal ini dikarenakan adanya intonasi pada pengucapan kalimat-kalimat yang dituturkan, sehingga makna ucapan dapat tersampaikan secara langsung.
Sedangkan, dalam bahasa tulis, si penulis hendaknya menguasai tata cara penulisan termasuk di dalamnya cara penulisan tanda baca sebagai intonasi atau jeda yang benar. Hal ini bertujuan juga agar mencegah adanya miskomunikasi atau misinterpretasi.
Simbol titik (.) memiliki banyak fungsi dalam sebuah kalimat. Secara garis besar, kalimat tanda titik fungsinya supaya menjaga keefektifan komunikasi serta lebih mudah dibaca dan diartikan.
Cara penggunaan tanda baca titik yang benar beserta contohnya.
1. Digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh: Ayah dan Ibu pergi ke acara pernikahan kerabatnya kemarin siang.
2. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
I. Kondisi Kebahasaan Indonesia
A. Bahasa Indonesia
B. Kedudukan
3. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian.
Contoh:
1) Masalah sosial disebabkan oleh
a) Kesenjangan sosial
b) Kesenjangan pendidikan
4. Tanda baca titik tidak digunakan di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Contoh: Gambar 1.1 Penggunaan Internet di Indonesia 2021
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu.
Contoh: Pukul 17.08.30 (pukul 17.00 lewat 8 menit 30 detik)
6. Dipakai dalam daftar pustaka, diletakkan di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda baca tanya atau seru), dan tempat penerbit.
Contoh: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta.
7. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 21.000 jenis flora dan fauna.
8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh: Indonesia merdeka pada tahun 1945.
9. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim surat, serta tanggal surat.
Contoh:
Yth. Direktur Perusahaan XYZ
Jalan Cempaka III No.10
Jakarta Timur
Magang: Annisa Dhea