Jenis-jenis akronim
foto: pixabay.com
Dalam buku yang berjudul "Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi" ditulis Dibia dan Dewantaram (2017), berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis akronim:
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
3. Akronim yang bukan nama diri berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Dikutip dari buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik & Benar (EYD): Ejaan Yang Disempurnakan (2015) karya Rudiyant, apabila perlu membuat akronim, ada dua syarat yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim digunakan di Indonesia, yakni maksimal tiga suku kata.
2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan, sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim, agar mudah diucapkan dan diingat.
Ciri-ciri kata akronim.
foto: pixabay.com
Meski terkesan mudah dimengerti, kata akronim memiliki ciri-ciri yang tak banyak diketahui oleh seseorang. Beberapa ciri-ciri kata akronim tersebut antara lain:
1. Terdiri dari huruf pertama dari beberapa kata dalam suatu frasa atau kalimat.
2. Dapat dibaca sebagai sebuah kata tunggal.
3. Seringkali digunakan dalam bahasa teknis atau bahasa ilmiah.
4. Biasanya ditulis dengan huruf besar.
5. Dapat memiliki arti yang berbeda dari masing-masing kata yang membentuk akronim tersebut.
6. Biasanya mudah diingat dan dipahami oleh para penggunanya.
Jenis-jenis akronim
foto: pixabay.com
Dalam buku yang berjudul "Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi" ditulis Dibia dan Dewantaram (2017), berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis akronim:
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
3. Akronim yang bukan nama diri berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Dikutip dari buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik & Benar (EYD): Ejaan Yang Disempurnakan (2015) karya Rudiyant, apabila perlu membuat akronim, ada dua syarat yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim digunakan di Indonesia, yakni maksimal tiga suku kata.
2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan, sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim, agar mudah diucapkan dan diingat.
Ciri-ciri kata akronim.
foto: pixabay.com
Meski terkesan mudah dimengerti, kata akronim memiliki ciri-ciri yang tak banyak diketahui oleh seseorang. Beberapa ciri-ciri kata akronim tersebut antara lain:
1. Terdiri dari huruf pertama dari beberapa kata dalam suatu frasa atau kalimat.
2. Dapat dibaca sebagai sebuah kata tunggal.
3. Seringkali digunakan dalam bahasa teknis atau bahasa ilmiah.
4. Biasanya ditulis dengan huruf besar.
5. Dapat memiliki arti yang berbeda dari masing-masing kata yang membentuk akronim tersebut.
6. Biasanya mudah diingat dan dipahami oleh para penggunanya.
Contoh-contoh kata akronim.
foto: pixabay.com
1. ABRI = Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
2. LAN = Lembaga Administrasi Negara
3. LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
4. PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini
5. JKN = Jaminan Kesehatan Nasional
6. KPK Komisi Pemberantasan Korupsi
7. BUMN = Badan Usaha Milik Negara
8. BUMD = Badan Usaha Milik Daerah
9. BRI = Bank Rakyat Indonesia
10. SBY = Susilo Bambang Yudhoyono
11. BI = Bank Indonesia
12. KAI = Kereta Api Indonesia
13. PERTAMINA = Perusahaan Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi Nasional
14. PLN = Perusahaan Listrik Negara
15. IMB = Izin Mendirikan Bangunan
16. PUSRI = Pupuk Sriwidjaja
17. KPKU = Komisi Pemberantasan Korupsi Umum
18. BLT = Bantuan Langsung Tunai
19. ASN = Aparatur Sipil Negara
20.KAI = Kereta Api Indonesia
21. TNI = Tentara Nasional Indonesia
22. KPKT = Komisi Pemberantasan Korupsi Tingkat
Nasional
23. Akabri = Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
24. Iwapi = Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
25. Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
26. Kapolri = Kepala Kepolisian Republik Indonesia
27. KPKP = Komisi Pemberantasan Korupsi Tingkat Propinsi
28. KPKD = Komisi Pemberantasan Korupsi Tingkat Daerah
29. PT = Perseroan Terbatas
30. BUMD = Badan Usaha Milik Daerah
31. DISNAKER = Dinas Tenaga Kerja
32. DEPKES = Dinas Kesehatan
33. KESRA = Keluarga Berencana dan Sejahtera Remaja
34. Pemilu = Pemilihan umum
35. Tilang = Bukti pelanggaran
Recommended By Editor
- 5 Resep minuman segar, praktis dan mudah dibuat di mana pun
- 25 Contoh kata ganti, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri dan jenisnya yang mudah dipahami
- 5 Resep cemilan enak yang renyah dan lezat, cocok untuk ngemil
- 35 Contoh kata tanya, lengkap dengan jenis dan penerapannya dalam sebuah kalimat
- 11 Contoh kata pengantar laporan, singkat, padat, baik dan benar
- 35 Contoh kata seru, lengkap dengan pengertian, fungsi dan penerapannya
- 20 Bahasa terbanyak digunakan umat manusia, Jawa dan Indonesia termasuk
- 25 Contoh kata tugas, lengkap dengan penjelasan, ciri, dan jenisnya