Brilio.net - Siapa bilang belajar harus selalu serius? Dengan teks anekdot, kita bisa belajar sambil tertawa lho. Teks anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menghibur, tapi sebenarnya menyimpan kritik atau sindiran terhadap suatu keadaan. Nah, contoh teks anekdot singkat lucu ini biasanya diajarkan di kelas 10 SMA sebagai bagian dari pelajaran Bahasa Indonesia.
Tapi, tunggu dulu! Teks anekdot bukan cuma sekadar lelucon biasa. Ada tujuan khusus di balik humor yang disajikan. Pertama, teks anekdot bisa jadi cara cerdas untuk menyampaikan kritik sosial tanpa terkesan menggurui. Kedua, anekdot bisa membantu kita melihat sisi lucu dari masalah sehari-hari. Dan yang ketiga, teks ini bisa melatih kemampuan kita dalam memahami konteks dan makna tersirat.
Nah, kalau kamu penasaran seperti apa sih contoh teks anekdot singkat lucu itu, tenang aja. Di artikel ini, akan disajikan 35 contoh teks anekdot singkat lucu yang dijamin bikin kamu ngakak sambil mikir. Mulai dari yang ringan tentang kehidupan sehari-hari, sampai yang nyindir soal politik atau birokrasi.
Jadi, siap-siap ya! Kita akan menjelajahi dunia teks anekdot yang seru ini. Selain bisa ketawa-ketawa, kamu juga bakal belajar cara menyampaikan pesan dengan cerdas dan menghibur. Yuk, langsung aja kita simak 35 contoh teks anekdot singkat lucu berikut ini!
1. Pelayan Restoran yang Jujur.
Seorang pelanggan: "Pelayan, sup ini rasanya seperti air cucian piring!"
Pelayan: "Wah, Anda benar-benar pelanggan pertama yang bisa menebak dengan tepat!"
2. Guru Matematika vs Siswa Cerdik.
Guru: "Jika kamu punya 5 apel dan aku minta 2, berapa sisa apelmu?"
Siswa: "5 apel, Bu. Ibu kan cuma minta, bukan mengambil."
3. Dokter Gigi yang Optimis.
Pasien: "Dok, sakit tidak cabut giginya?"
Dokter: "Entahlah, saya belum pernah mencabut gigi saya sendiri."
4. Polisi Lalu Lintas yang Bijak.
Pengendara: "Pak, saya buru-buru nih. Boleh lewat?"
Polisi: "Boleh, tapi tolong tunggu sampai lampu hijau ya."
5. Suami yang Patuh.
Istri: "Sayang, tolong belikan garam ya."
Suami: "Baik, tapi kalau tidak ada garam, aku beli gula ya."
Istri: "Kok gula?"
Suami: "Kan kamu selalu bilang aku tidak pernah punya inisiatif."
6. Anak Kecil di Bank.
Anak: "Bu, kenapa ATM tidak pernah kehabisan uang?"
Ibu: "Karena setiap malam ada yang mengisinya, Nak."
Anak: "Oh, jadi Santa Claus kerja sampingan di bank ya, Bu?"
7. Pemain Sepak Bola yang Jujur.
Pelatih: "Kenapa kamu tidak pernah mencetak gol?"
Pemain: "Karena saya kiper, Pak."
8. Programmer dan Istrinya.
Istri: "Sayang, tolong belikan roti ya. Kalau ada telur, beli 6."
Programmer pulang membawa 6 roti.
Istri: "Kok beli 6 roti?"
Programmer: "Lah, kan ada telur."
9. Mahasiswa dan Dosen Killer.
Mahasiswa: "Pak, nilai saya kok D?"
Dosen: "Karena tidak ada nilai yang lebih rendah dari itu."
10. Pelanggan Salon yang Perfeksionis.
Pelanggan: "Mbak, potong rambutnya yang bagus ya."
Penata rambut: "Baik, Bu. Tapi rambut asli Ibu tetap ya, tidak bisa diganti."
11. Anak Kecil di Kebun Binatang.
Anak: "Pa, kenapa monyet itu mirip Ayah?"
Ayah: "Nak, jangan bicara seperti itu tentang ibumu!"
12. Pasien dan Dokter Ahli.
Pasien: "Dok, saya sakit apa?"
Dokter: "Wah, penyakit Anda sangat langka. Kami akan menamainya sesuai nama Anda."
13. Tukang Parkir yang Kreatif.
Pengendara: "Mas, kok parkirnya mahal amat?"
Tukang Parkir: "Maaf Pak, harga BBM naik, jadi tarif parkir juga ikut naik."
14. Siswa dan Guru Bahasa Inggris.
Guru: "What is the past tense of 'think'?"
Siswa: "Thunk!"
Guru: "Go to the corner and thunk about what you just said."
15. Pelanggan Restoran yang Teliti.
Pelanggan: "Mas, ini kenapa ada rambut di sup saya?"
Pelayan: "Oh, maaf Pak. Itu pasti rambut koki. Dia botak soalnya."
16. Penumpang Pesawat yang Panik.
Penumpang: "Pilot! Kita kehabisan bahan bakar!"
Pilot: "Tenang, Pak. Kita masih punya cadangan di sayap kanan."
17. Anak dan Ayah di Toko Mainan.
Anak: "Yah, belikan robot itu dong."
Ayah: "Tidak bisa, Nak. Uang Ayah sudah habis untuk beli mainanmu yang lain."
Anak: "Kalau begitu, pakai kartu ATM saja, Yah!"
18. Pemuda dan Nenek di Bus.
Pemuda: "Nek, silakan duduk di kursi saya."
Nenek: "Tidak usah, Nak. Nenek masih kuat berdiri."
Pemuda: "Sudah, Nek. Duduk saja. Saya mau turun soalnya."
19. Pasien dan Psikiater.
Pasien: "Dok, saya merasa tidak ada yang mengerti saya."
Psikiater: "Apa? Bisa diulangi?"
20. Anak Kecil di Restoran.
Anak: "Bu, kenapa ayam ini tidak bisa terbang?"
Ibu: "Karena ini ayam goreng, Sayang."
Anak: "Oh, jadi kalau digoreng tidak bisa terbang ya, Bu?"
21. Suami Istri di Toko Baju.
Istri: "Sayang, bagus tidak baju ini?"
Suami: "Bagus."
Istri: "Kamu bahkan belum melihatnya!"
Suami: "Iya, tapi aku sudah melihat harganya."
22. Guru dan Murid Telat.
Guru: "Kenapa kamu terlambat?"
Murid: "Karena tadi ada orang yang kehilangan uang 100 ribu, Bu."
Guru: "Lalu kamu membantunya mencari?"
Murid: "Tidak, Bu. Saya berdiri di atasnya sampai dia pergi."
23. Pelanggan dan Penjual Buah.
Pelanggan: "Pak, jeruknya manis tidak?"
Penjual: "Manis, Bu. Saya jamin!"
Pelanggan: "Bapak sudah coba?"
Penjual: "Belum, Bu. Tapi kata pembeli sebelumnya manis kok."
24. Anak dan Ibu di Supermarket.
Anak: "Bu, beli cokelat ya?"
Ibu: "Tidak boleh, nanti gigimu bolong."
Anak: "Kalau begitu beli pasta gigi saja, Bu!"
25. Pasien dan Dokter Gigi.
Pasien: "Dok, berapa biaya cabut gigi?"
Dokter: "200 ribu."
Pasien: "Wah, mahal sekali! Cuma butuh beberapa detik kan?"
Dokter: "Oke, kalau mau saya bisa cabut pelan-pelan selama satu jam."
26. Pegawai Baru dan Bos.
Pegawai: "Pak, saya mau naik gaji."
Bos: "Kamu kan baru kerja sehari."
Pegawai: "Iya Pak, makanya saya mau naik gaji biar semangat kerjanya."
27. Anak Kecil di Perpustakaan.
Anak: "Bu, saya mau pinjam buku tentang hak asasi manusia."
Pustakawan: "Maaf dek, buku itu sedang dipinjam pemerintah."
28. Pengemudi dan Polisi.
Polisi: "Bapak tahu tidak kenapa saya berhentikan?"
Pengemudi: "Tahu, Pak. Pasti Bapak kesepian dan butuh teman ngobrol."
29. Suami dan Istri di Pagi Hari.
Istri: "Sayang, bangun! Kamu telat ke kantor!"
Suami: "Tenang, aku kan bosnya."
Istri: "Justru itu! Kamu harus memberi contoh yang baik!"
30. Anak dan Ayah Saat Belajar.
Anak: "Yah, kenapa 1+1 = 2?"
Ayah: "Karena memang begitu aturannya, Nak."
Anak: "Siapa yang buat aturannya?"
Ayah: "Sudah, jangan banyak tanya. Nanti kamu jadi presiden."
31. Pelanggan dan Penjual Jam.
Pelanggan: "Pak, jam tangan ini bisa untuk renang?"
Penjual: "Bisa, Pak. Tapi nanti tidak bisa untuk melihat waktu."
32. Siswa dan Guru Sejarah.
Guru: "Siapa yang bisa menyebutkan tokoh proklamator Indonesia?"
Siswa: "Saya, Bu! Soekarno dan Hatta!"
Guru: "Bagus! Lalu siapa yang mengetik teks proklamasi?"
Siswa: "Ibu guru dong, kan Ibu yang ngetik soal ujiannya."
33. Pasien dan Dokter Umum.
Pasien: "Dok, saya susah tidur nih."
Dokter: "Coba hitung domba."
Pasien: "Sudah, Dok. Tapi dombanya malah ngajak main kartu."
34. Anak dan Ibu di Toko Buku.
Anak: "Bu, belikan buku 'Cara Menjadi Kaya' dong."
Ibu: "Tidak usah beli buku itu, Nak."
Anak: "Kenapa, Bu?"
Ibu: "Lihat saja penulisnya. Kalau dia sudah kaya, ngapain masih jualan buku?"
35. Pelanggan dan Kasir Supermarket.
Pelanggan: "Mbak, kok harga telurnya naik?"
Kasir: "Maaf, Pak. Ayamnya lagi mogok kerja, jadi produksi menurun."
Recommended By Editor
- 20 Contoh teks anekdot beserta strukturnya, lengkap dan mudah dipahami
- 40 Contoh teks anekdot lucu untuk menyindir teman, dijamin bikin menohok hati
- "Happiness Journey to be #GenHappineZ" persembahan kolaborasi Sasa dan Naturally Speaking by Erha
- Contoh teks anekdot lucu dan menyindir, lengkap dengan pengertian, ciri, dan strukturnya
- 75 contoh kata kerja aksi dalam teks anekdot, pahami pengertian dan cirinya
- 13 Contoh teks anekdot bahasa Jawa tema politik, singkat dan jenaka cocok untuk status media sosial