Brilio.net - Pantun adalah jenis puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap bait, dan berpola sajak a-b-a-b. Pantun biasanya memiliki dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut sampiran, yang biasanya berisi gambaran alam atau kehidupan sehari-hari yang tidak langsung berhubungan dengan pesan utama. Dua baris terakhir disebut isi, yang mengandung makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat pantun.

Pantun ada banyak macamnya, seperti pantun nasihat, pantun jenaka, pantun cinta, pantun agama, pantun teka-teki, pantun anak-anak, pantun pujian dan masih banyak lagi. Namun, kalau kamu butuh pantun untuk mencairkan suasana, bisa menggunakan pantun jenaka 4 baris.

Pantun jenaka 4 baris adalah bentuk puisi ringkas yang terdiri dari empat baris dengan pola rima a-b-a-b, yang bertujuan untuk menghibur dan membuat orang tertawa. Pantun ini seringkali mengandung humor yang lucu, entah itu melalui permainan kata, sindiran ringan, atau situasi yang absurd. Meskipun singkat, pantun jenaka mampu menyampaikan pesan humor dengan efektif, membuat pendengar atau pembaca merasa gembira dan terhibur.

Pantun jenaka 4 baris sering digunakan dalam situasi sosial untuk mempererat ikatan antara individu atau kelompok. Pantun jenaka 4 baris memungkinkan orang untuk berbagi tawa dan keceriaan bersama, menciptakan kenangan yang menyenangkan dan memperdalam hubungan antarindividu.

Nah, mau tahu lebih banyak tentang pantun jenaka 4 baris? Berikut brilio.net merangkum dari berbagai sumber, Senin, (20/5), 45 pantun jenaka 4 baris bikin suasana lebih asyik, dijamin ketawa terus.

Pantun jenaka 4 baris.

Pantun jenaka 4 baris freepik.com

foto: freepik.com

1. Anak kucing di dalam kapal
berlayar sampai Jakarta
Adik tertawa terpingkal-pingkal
Melihat monyet berkacamata

2. Kue lapis di dalam kotak
Kue dibeli di pasar jongkok
Ayah tertawa terbahak-bahak
Melihat kera mengisap rokok

3. Sungguhlah besar hewan badak
Jika berjalan terseok-seok
Nenek tertawa terbahak-bahak
Melihat kakek bermain TikTok

4. Imam bukan sebarang imam
Imam yang datang dari Jawa
Hitam bukan sebarang hitam
Hitam manis rupa tawa

5. Orang Jawa pergi ke Banda
Membeli ikan dengan rebung
Orang tua berbini muda
Bagai rasa menang menyabung

6. Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

7. Elok rupanya pohon mangga
Tumbuh subur di dekat pohon bambu
Elok rupanya adikku membaca
Tulisan terbalik tak pernah tahu

8. Kupu-kupu terbang melintang
Hinggap menghisap bunga layu
Hati di dalam menaruh bimbang
Melihat ikan membaca buku

9. Limau purut di tepi rawa
Buah belimbing belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak

10. Ke pasar membeli gunting
Jangan lupa membeli pita
Sangatlah heran si induk kucing
Melihat tikus naik kereta

11. Patah tanduknya si induk lembu
Melompat pematang berlarian
Gelisah duduknya si pemburu
Melihat kijang berlarian

12. Di sini kosong di sana kosong
Tak ada batang tembakau
Bukan saya berkata bohong
Ada katak memikul kerbau

13. Pohon manggis di tepi rawa
Tempat lebah menyimpan madu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat kakek bermain gundu

14. Pagi-pagi makan kuaci
Jangan dimakan dengan kulitnya
Bagaimana pula kau ini
Satu tambah satu masa tak bisa

15. Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar

16. Menggegar batang limau
Terikat lembing dekat kendil
Gemetar tulang harimau
Melihat kambing menyandang bedil

17. Ada belang di buah salak
Kelat rasa mulut tak gusar
Siapa yang tak ingin tergelak
Melihat kera ikut ke pasar

18. Di atas rumput banyak belalang
Di dalam air ada ikan cupang
Gimana girang bukan kepalang
Kepala gundul minta dikepang

19. Raja Ibrahim ke palagan
Raja Gadomai ke Mekkah
Tergila-gila goreng ayam
Kena hikmat uang merah

20. Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang

 

Pantun jenaka 4 baris lucu.

Pantun jenaka 4 baris freepik.com

foto: freepik.com

21. Tergenang air di Jajaran
Bergosok dengan daun lada
Jika tuan mati duluan
Nantikan hamba di pintu surga

22. Pergi ke pasar membeli pete
Pete dimasak pahit sekali
Adik tertawa geli melihat kakek
Giginya copot setelah makan roti

23. Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

24. Pergi berkebun petik alpukat
Alpukat dimakan sambil berdiri
Nona datang kian mendekat
Bersuara besar buat aku lari

25. Naik delman ke Jepara
Jangan lupa bawa pengukur
Siapa yang tidak tertawa
Lihat sitobak ingin cukur

26. Naik ke bukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakti berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

27. Bunga langsat bunga inanga
Bunga mainan Paduka Malin
Orang miskin baru kaya
Bagai si buntung baru bercincin

28. Ikan seriding menyeriding
tiba di tulang enak juga
Elok berbini orang sumbing
Meski marah ketawa juga

29. Buah belimbing buah manggis
Buah coklat sebesar mempelam
Saya tertawa sampai menangis
Melihat kakak dikejar ayam

30. Kapal berlayar di Laut Jawa
Nakhoda mengacungkan jempol
Adik menangis lalu tertawa
Melihat kakak masih mengompol

31. Jam berdetak tak terarah
Mata melirik kepala benjut
Anak siapa yang suka marah
Mata melotot seperti badut

32. Capung tinggi di awan
Terbang melayang dengan sayapnya
Anak siapa duduk di sandaran
Paras cantik baik juga budinya

33. Cicak mati dikerubungi semut
Puyuh terbang ke awa
Hati siapa tak kan terpaut
Melihat katak berkalung jala

34. Elok berjalan di kota tua
Kiri kanan berbatang bambu
Elok benar temanku berbicara
Telinga capek tak mau tahu

35. Pohon jambu lebat daunnya
Dahan ditebang jatuh buahnya
Pusing aku melihat tingkahnya
Jalan terus meskipun jauh

Pantun jenaka 4 baris asik.

Pantun jenaka 4 baris freepik.com

foto: freepik.com

36. Yogyakarta kota kelahiran
Penuh arak gemar berilmu
Gelak senyum juga heran
Melihat kucing berbaju biru

37. Hang Abuh berburu singa
Singa ditembak sang pemburu
Hati siapa takkan tertawa
Nenek lari dikejar ibu

38. Sini rumah sana rumah
Tengah-tengah tiada bersisa
Susah aku melihat tiada tingkah
Adik nakal kakak tak berguna

39. Di sini bisa di sana mampu
Tiada orang menyapa
Bukan saya berkata ngigau
Ada zebra menggendong kuda

40. Di sini kosong di sana kosong
Tak ada anak yang berkata
Bukan saya berkata bohong
Pohon jambu berbuah markisa

41. Anak Cina pergi mengaji
Mengaji rajin tentang Allah
Pandai sungguh teman memuji
Bisa berdebar hati sebelah

42. Akan kucoba pergi ke Delhi
Buah mengkudu murah harganya
Akan kucoba menahan hati
Ada kambing biru topinya

43. Harum baunya kembang melati
Dipetik adik dengan tangkainya
Semua orang pada geli
Melihat sapi naik kuda

44. Hendak makan tiada nasi
Nasi tiada lauk tak punya
Hilang takut timbul berani
Mimpi berjalan di atas menara

45. Tukang batu mengasah gergaji
Mengambil air di tepi sana
Tiada pernah aku mengerti
Seekor kuda berbedak

Tips membuat pantun jenaka 4 baris.

Membuat pantun jenaka memerlukan sedikit sentuhan humor dan kecerdikan dalam penggunaan kata-kata. Bagi sobat brilio yang penasaran, berikut tips membuat pantun jenaka 4 baris.

1. Tentukan tema yang lucu.

Pilih tema atau situasi yang memiliki potensi untuk mengundang tawa. Misalnya, kejadian lucu sehari-hari, peristiwa absurd, atau sifat unik dari suatu objek.

2. Gunakan permainan kata.

Manfaatkan permainan kata, homonim, atau sinonim untuk menambah aspek lucu pada pantun. Coba mainkan dengan arti ganda atau variasi makna dari kata-kata yang digunakan.

3. Buat kontras yang menarik

Buatlah kontras antara sampiran dan isi pantun untuk meningkatkan efek humor. Perbedaan yang tajam antara dua bagian pantun akan membuat pembaca atau pendengar terkejut dan tertawa.

4. Perhatikan rima dan ritme.

Pastikan pantun memiliki pola rima yang konsisten (a-b-a-b) dan ritme yang mengalir secara alami. Ini akan membuat pantun terdengar lebih menyenangkan dan mudah diingat.

5. Hindari sarcasm yang menyinggung.

Meskipun tujuan pantun jenaka adalah membuat orang tertawa, hindari penggunaan sindiran atau humor yang menyinggung atau melukai perasaan orang lain.

6. Buat twist atau punchline di baris terakhir

Letakkan twist atau punchline yang mengejutkan di baris terakhir pantun untuk membuat pembaca atau pendengar terbahak-bahak.