Brilio.net - Tahu nggak sih, kalau pantun merupakan bentuk lain dari puisi? Karya sastra ini biasanya terdiri dari empat baris yang dibentuk dengan pola sajak sajak a-b-a-b. Pantun biasanya memiliki dua bagian, yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut sampiran yang berisi gambaran alam atau kehidupan sehari-hari yang tidak langsung berhubungan dengan pesan utama.

Dua baris terakhir disebut isi yang mengandung makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat pantun. Dalam pantun, dituntut untuk kreativitas dalam memilih kata-kata. Pasalnya, kemampuan bermain kata sangat penting untuk menjaga keindahan dan kepaduan bunyi. Pantun sering digunakan dalam berbagai acara adat dan budaya di Indonesia dan Malaysia untuk menyampaikan nasihat, humor, atau sindiran dengan cara yang halus dan estetik.

Pantun memiliki banyak sekali jenis-jenisnya, salah satunya adalah pantun kiasan. Pantun kiasan adalah jenis pantun yang menggunakan bahasa simbolis atau metafora untuk menyampaikan makna atau pesan yang tersembunyi. Dalam pantun kiasan, kata-kata dan gambaran yang digunakan tidak secara langsung menyebutkan maksud sebenarnya, tetapi memberikan petunjuk melalui perumpamaan atau kiasan.

Pantun kiasan sering kali memerlukan penafsiran lebih dalam untuk memahami makna yang ingin disampaikan. Nah, mau tahu lebih banyak tentang pantun kiasan? Berikut brilio.net merangkum dari berbagai sumber pada Senin (20/5), berikut 45 pantun kiasan menarik dan menghibur, ungkapan bijak dalam bahasa puitis.

Pantun kiasan

Pantun kiasan freepik.com

foto: freepik.com

1. Daun lebar ditanam di pekarangan,
Disiramnya pakai air di gelas.
Tidak pernah lapuk oleh air hujan,
Tidak pernah habis terkena panas.

Makna: Jikalau seseorang telah berjasa kepada negaranya, pasti jasanya juga tidak akan terlupakan.

2. Kayu mahogani dari Balikpapan,
Dikirim memakai pesawat terbang.
Jati ditanam penuh harapan,
Sebentar tumbuh rumput ilalang.

Makna: Harapan seseorang menanam pohon jati agar bermanfaat positif untuk dijadikan sebuah kursi atau meja sebagai kebutuhan sehari-hari, tapi apa daya ada rintangan diumpamakan dengan rumput ilalang yang menghalanginya.

3. Semak belukar ada di hutan,
Melihat ular liar terlepas.
Tidak akan pernah lapuk karena hujan,
Tidak akan habis karena panas.

Makna: Nasihat dari orang tua akan selalu diingat dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.

4. Pergi ke Inggris sampai ke Jerman,
Banyak sungai dengan sampan.
Selalu sedia payung sebelum hujan,
Jangan biarkan diri kesusahan.

Makna: Sebaiknya selalu persiapkan segala kebutuhan agar tidak kesusahan di kemudian hari.

5. Diam lisan banyak merenung,
Lompat tinggi anak tupai.
Hendak hati memeluk gunung,
Apa daya tangan tak sampai.

Makna: Memiliki keinginan yang sangat besar namun mustahil bisa tercapai.

 

 

 

6. Awan menghitam,
Mentari menyingsing.
Rambut berwarna sama hitam,
Isi hati orang pribadi masing-masing.

Makna: Setiap orang memang memiliki fisik yang sama, tetapi hati orang tidak ada yang tahu

7. Musang menghilang ke belukar,
Meski kecil cepat larinya.
Meski zaman berubah dan bertukar,
Tidak akan ada yang kekal di dunia.

Makna: Setiap makhluk hidup pasti akan mati serta tidak ada yang kekal abadi dalam kehidupan di dunia ini.

8. Duduk berdiam melihat rusa,
Di sebelah kandang ada gajah.
Kasih ibu sepanjang masa,
Kasih anak hanya sepanjang galah.

Makna: Berisikan pesan tersirat kepada pembaca bahwa kasih seorang ibu diberikan seumur hidup dan tiada tara, sedangkan kasih sayang seorang anak memiliki batasan.

9. Ambil air dari perigi,
Biar mandi terasa dingin.
Jika pohon semakin tinggi,
Pasti kencang tertiup angin.

Makna: Setiap orang yang mencapai kesuksesan juga akan mengalami cobaan dalam hidupnya.

10. Daun berserak pohon beringin,
Diterpa angin sampai ke gardu.
Seribu malam terasa dingin,
Mengingat wajahmu yang ku rindu.

Makna: Seseorang sedang merindukan kekasihnya yang membuat suasana menjadi berbeda jika tidak sedang bersama.

11. Pergi ke Inggris sampai ke Jerman,
Banyak sungai dengan sampan.
Selalu sedia payung sebelum hujan,
Jangan biarkan diri kesusahan.

Makna: siapkan diri untuk kejadian terburuk

12. Pergi berlibur ke kota Bogor,
Pulang malam badan meriang.
Menangis diri di pintu kubur,
Teringat hati tidak pernah sembahyang.

Makna: Arti dari pantun kiasan ini mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.

13. Bagai burung di dalam sangkar,
Tidak terbang hanya memandang.
Jangan kamu terus bertengkar,
Kalah menjadi abu menang menjadi arang.

Makna: Janganlah suka bertengkar karena kalah maupun menang pun tidak ada gunanya.

14. Apa guna sambal tumis,
Kalau tak dicampur asam belimbing.
Apa guna lama menangis,
Tidaklah penuh telaga kering.

Makna: menangis bukan sikap yang tepat untuk menghadapi sebuah masalah.

15. Semak belukar ada di hutan,
Melihat ular liar terlepas.
Tidak akan pernah lapuk karena hujan,
Tidak akan habis karena panas.

Makna: Nasihat dari orang tua akan selalu diingat dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.

 

16. Pandai ikan dalam berenang,
Beda kolam ikannya.
lain Sehari sehelai benang,
Setahun menjadi kain.

Makna: jika tekun mengerjakan sesuatu pasti akan membawa hasil.

17. Pergi ke pasar membeli beras,
Membeli cincin berhias permata.
Mengharap hujan turun deras,
Hanya gerimis sekejap mata.

Makna: Mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.

18. Pergi berlibur ke Kota Cianjur,
Pulang malam badan meriang.
Menangis diri di pintu kubur,
Teringat hati tidak pernah sembahyang.

Makna: Mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.

19. Patah sebelah ranting randu,
Durinya panjang terkena tangan.
Nasib hati sedang rindu,
Seperti pungguk rindukan rembulan.

Makna: Seseorang merasa sedang dilanda cinta pada pujaan hatinya namun tidak bisa bersatu.

20. Pergi ke pasar membeli beras,
Membeli cincin berhias permata.
Mengharap hujan turun deras,
Hanya gerimis sekejap mata.

Makna: Mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.

Pantun kiasan penuh makna

Pantun kiasan freepik.com

foto: freepik.com

21. Naik kereta ke Kediri
Jarak jauh sampai ke Pati
Bagus sekali bentuknya padi
Makin tunduk tanda berisi

Makna: Manusia harus belajar dari padi yang makin merunduk ketika berisi. Hal ini berkaitan dengan rendah hati diri ketika telah memiliki banyak ilmu.

22. Bunga terang menawan hati
Indah merekah ku pandangi
Gunung tinggi akan ku daki
Biar lautan akan ku sebrangi

Makna: Meski membutuhkan tenaga ekstra untuk mencapai tujuan, apabila sudah bertekad dan semangat maka semuanya akan kamu hadapi.

23. Diam lisan banyak merenung
Lompat tinggi anak tupai
Hendak hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai

Makna: Seringkali kita memiliki keinginan yang terlalu besar, tetapi tidak dapat mengukur kemampuan diri untuk meraihnya.

24. Angin berembus lewat perlahan
Menerjang rumput dimakan keledai
Malu bertanya maka sesat di jalan
Bertanya jadi kunci orang pandai

Makna: Kemauan untuk bertanya sangat penting dalam kehidupan, terlebih jika tidak ingin tersesat di dalam kegelapan jalan yang akan kamu lalui.

25. Bagai burung di dalam sangkar
Tidak terbang hanya memandang
Jangan kamu terus bertengkar
Kalah menjadi abu menang menjadi arang

Makna: Berkelahi tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi justru membuatmu kehilangan banyak hal.

26. Kayu mahogani dari Balikpapan
Dikirim memakai pesawat terbang
Menanam jati penuh harapan
Sebentar tumbuh rumput ilalang

Makna: Seseorang menanam pohon jati dengan harapan agar bermanfaat positif, tetapi sepanjang perjalanannya muncul masalah yang menghalangi.

27. Ramai orang di hari raya
Petik jambu petik kweni
Jika ingin punya sahabat setia
Laba sama dibagi, rugi sama diterjuni

Makna: Jika ingin memiliki teman sejati, suka duka harus kamu tanggung bersama-sama.

28. Apa guna sambal tumis
Kalau tak bercampur asam belimbing
Apa guna lama menangis
Tidaklah penuh telaga kering

Makna: Menangis adalah hal yang sia-sia ketika menghadapi masalah karena tidak akan menyelesaikan apapun.

29. Awan menghitam
Mentari menyingsing
Rambut berwarna sama hitam
Isi hati orang pribadi masing-masing

Makna: Seseorang mungkin memiliki fisik yang sama, tetapi isi hatinya tidak ada yang tahu.

30. Pergi ke Jepang mencari ilmu
Menggapai cita hingga ke bulan
Tak ada yang bisa membalas kasihmu
Karena tak habis diukur jalan

Makna: Pantun ini cocok untuk hari ibu karena menggambarkan tentang kasih ibu yang tidak akan pernah bisa kamu balas seumur hidup.

31. Sebatang emas terjual di pasar
Harga murah dibeli Beti
Utang emas masih sanggup dibayar
Utang budi selamanya dibawa mati

Makna: Hal ini mengingatkan bahwa hutang budi hendaklah kamu ingat sampai mati.

32. Malam hari banyak kelelawar
Pagi hari banyak makanan
Semua masalah ada jalan keluar
Kusut diselesaikan, kotor dibersihkan

Makna: Pantun kiasan ini menjelaskan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya jika kamu mau terus berusaha.

33. Pergi ke pasar membeli beras
Membeli cincin berhias permata
Mengharap hujan turun deras
Hanya gerimis sekejap mata

Makna: Seseorang mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.

34. Kukira masih malam hari
Ternyata hari mulai siang
Kukira bunga mekar indah berseri
Ternyata lama layu dihisap kumbang

Makna: Seseorang mengira bahwa gadis yang ia sukai masih sendiri, tetapi ternyata telah bersama orang lain.

35. Jalan-jalan ke Palembang
Sungai Musi luas membentang
Di mana bunga mulai berkembang
Di sana kumbang akan datang

Makna: Ketika ada anak perempuan yang beranjak gadis, maka banyak laki-laki yang akan berkerumun di sekitarnya.

Pantun kiasan penuh pesan moral

Pantun kiasan freepik.com

foto: freepik.com

36. Melihat ikan di tepi kolam
Pohon pinang jadi tambatan
Air beriak tanda tak dalam
Air tenang menghanyutkan.

Makna: Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara, tetapi orang yang banyak ilmunya akan lebih tenang.

37. Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belanga bertemu juga

Makna: Pantun kiasan ini menggambarkan bahwa sejauh apapun terpisah jarak, jika sudah berjodoh menurut takdir Tuhan pasti akan bertemu kembali.

38. Jaga tuhu di tengah jalan
Menjaring ikan mendapat kerang
Tega nian aku kau tinggalkan
Hidup di dunia hanya seorang

Makna : menggambarkan kegundahan seseorang ditinggal pasangan.

39. Jalan-jalan ke pasar raya
Beli jambut bersama Neni
Jika ingin mempunyai sahabat setia
Senang dibagi, rugi dijalani

Makna: persahabatan tercipta dengan suka dan duka.

40. Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Makna: agar orang menolong kita, kita bisa membalas kebaikan juga.

41. Bunga terang menawan hati
Indah merekah kupandangi
Gunung tinggi akan kudaki
Biar lautan akan ku seberangi

Makna: jika berusaha semaksimal mungkin, tentu akan ada jalan mencapai yang diinginkan

42. Memetik manggis di kotak kedu
Membeli tebu uangnya hilang
Menangis adik tersedu-sedu
Mencari ibu belum juga pulang

Makna: mewakili perasan anak yang ditinggalkan orang tuanya.

43. Amboi indah nian berkenalan
Jalan rejeki akan bermunculan
Seperti punuk merindukan bulan
Sukar untukmu merebut hati Dilan

Makna: seseorang yang mencintai sesuai yang sulit didapatkan atau tidak berbalas. Hal ini dituangkan dalam kalimat kiasan 'seperti punuk merindukan bulan'. Bulan berada di ketinggian (angkasa) yang tentunya tidak mudah didapatkan.

44. Kumbang tampak belang di kaki
Terbang hinggap di bunga yang wangi
Demi mimpi gunung tinggi kan kudaki
Lautan api pun ku seberangi

Makna: kegigihan akan perjuangan seseorang agar apa yang dimimpikan bisa tercapai. Pantun ini seolah ingin menularkan semangat juang agar tidak mudah lelah apapun halangan yang dihadapi harus tetap berusaha supaya cita-cita bisa tercapai.

45. Lupa ingatan disebut amnesia
Kulit berkerut tandanya mulai menua
Jadilah orang berwajah ceria
Jangan malah bermuka dua

Makna: Ajakan untuk tidak menjadi orang munafik. Di mana munafik dituliskan secara tersirat menggunakan kata kiasan 'bermuka dua' yang bermaksud tampak berbeda dari sisi yang berbeda.


Tips membuat pantun kiasan

Membuat pantun kiasan membutuhkan kreativitas dan pemahaman mendalam tentang penggunaan bahasa simbolis. Nah, buat sobat brilio yang ingin membuat pantun kiasan bisa mengikuti tips untuk membuat pantun kiasan sebagai berikut:

1. Pahami struktur pantun

Jika ingin membuat pantun kiasan, perhatikan struktur pantun lebih dulu. Pantun terdiri dari empat baris dengan pola sajak a-b-a-b. Dua baris pertama (sampiran) biasanya berisi gambaran alam atau kehidupan sehari-hari. Dua baris terakhir (isi) mengandung makna atau pesan yang ingin disampaikan.

2. Gunakan kiasan atau metafora

Selanjutnya kamu bisa menggunakan kata kiasan atau metafora. Kiasan adalah bahasa simbolis yang menggambarkan sesuatu dengan cara tidak langsung. Contohnya bisa menggunakan "bunga" untuk menggambarkan keindahan, "lautan" untuk menggambarkan luasnya perasaan, dll.

3. Mulailah dengan sampiran

Setelah membuat kata kiasan, kamu bisa memulai sampiran. Buat sampiran yang menarik dan relevan, meskipun tidak harus langsung berkaitan dengan isi. Contoh: “Bunga mawar di tepi danau, mekarnya indah di pagi hari.”

4. Susun dengan makna tersembunyi

Makna tersembunyi sangat penting di dalam pantun kiasan. Kamu bisa menggunakan makna tersembunyi di dalam pantun kiasan. Makna tersembunyi adalah cara menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang halus dan tersirat. Contohnya adalah “Hati yang tulus takkan memudar, meski badai datang menghampiri.”

5. Perhatikan rima dan ritme

Pastikan rima baris pertama dan ketiga, serta baris kedua dan keempat sesuai (a-b-a-b). Ritme atau irama yang baik akan membuat pantun lebih enak didengar.

6. Gunakan bahasa yang indah dan puitis

Kamu bisa memilih kata-kata yang memiliki makna dalam dan estetis. Sebisa mungkin menghindari bahasa yang terlalu lugas atau langsung.

7. Pikirkan pesan yang ingin disampaikan

Setelah semua tersusun, kamu bisa memikirkan pesan atau nasihat yang ingin disampaikan melalui pantun kiasan. Salah satu contohnya bisa mengenai kebijaksanaan, kesetiaan, keindahan alam.