Brilio.net - Indonesia memiliki banyak penulis hebat yang karyanya bisa laku di pasar nasional ataupun pasar internasional. Akan tetapi, sering kali tidak terlalu banyak yang dapat diterbitkan di penerbitan luar negeri dan menembus pasar internasional.
Salah satu faktor yang membuat karya Indonesia tidak bergaung di dunia internasional adalah faktor bahasa. Indonesia tidak punya bahasa penghubung sehingga untuk menembus pasar internasional, karya tersebut mesti diterjemahkan setidaknya dalam bahasa Inggris. Salah satu novel yang sudah diterjemahkan adalah Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer yang tembus di pasar internasional berkat diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Walaupun begitu, berkat Indonesia beberapa kali sering ikut dalam festival literasi Internasional, buku-buku penulis berbakat Indonesia mulai dilirik. Sedikit demi sedikit karya penulis Indonesia dilirik oleh penerbit luar negeri.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, berikut 5 buku penulis perempuan yang karyanya terbit di luar negeri dan menembus pasar internasional.
1. Amba, Laksmi Pamuntjak.
foto: goodreads.com
Berlatar peristiwa 1965 dan Pulau Buru, novel Amba menghadirkan kembali cerita Amba dan Bhisma dalam epos Mahabharata. Novel ini merupakan novel pertama Laksmi Pamuntjak yang terbit pada 2012. Setahun kemudian, Amba masuk dalam 5 besar nominasi Kusala Sastra Khatulistiwa 2013. Amba terbit dalam bahasa Jerman pada 2015 dengan judul Alle Farben Rot sekaligus memenangkan penghargaan LiBeraturpreis 2016 sebagai terjemahan terbaik dari karya sastra Asia, Afrika, Karibea, Timur Tengah dan Amerika Latin.
2. Gadis Kretek, Ratih Kumala.
foto: ratihkumala.com
Ratih Kumala dengan novel Gadis Kretek-nya merupakan karya penulis perempuan Indonesia yang diterbitkan di luar negeri. Pada saat Beijing International Book Fair 2019, novel Gadis Kretek ini hak ciptanya sudah terjual ke negara Inggris, Jerman, dan Arab. Novel ini merupakan novel sejarah yang menceritakan tentang rokok klobot dan perseteruan antar keluarga akibat cinta. Novel ini menjadi salah satu cerita tentang pergerakan awal pabrik rokok kretek di Jawa saat awal berdiri.
3. Tarian Bumi, Oka Rusmini.
foto: goodreads.com
Salah satu novel Oka Rusmini yang dilirik oleh penerbit luar adalah Tarian Bumi yang terbit pada tahun 2000. Novel ini menceritakan tentang perempuan Bali yang hidup dalam kuasa kasta dan stratifikasi budaya. Melalui tokoh bernama Telaga, novel ini bergerak leluasa menceritakan kehidupan Telaga sebagai perempuan Bali melawan diskriminasi perempuan.
Telaga merupakan keturunan kasta Brahmana, kasta tertinggi dalam masyarakat Bali dan ia menabrak sakral adat karena bersedia menikah dengan laki-laki sudra, kasta terendah. Perkawinan tersebut tidak direstui adat dan keluarga. Novel ini terbit dalam bahasa Jerman dengan judul Erdentanz pada tahun 2007.
4. Rainbirds, Clarissa Goenawan.
foto: goodreads.com
Rainbirds merupakan novel perdana Clarissa Goenawan yang berlatar cerita penuh misteri dan unsur magis Jepang. Novel ini berkisah tentang kisah pembunuhan Keiko yang ternyata adalah kakak dari Ren Ishida. Ren terus berusaha mencari jawaban siapa pembunuh kakaknya. Novel ini telah diterbitkan di beberapa negara dan beberapa kali diulas di majalah sastra dan antologi di beberapa negara seperti Singapura, Australia, Jepang, Indonesia, Inggris, dan Amerika Serikat.
5. Gentayangan, Intan Paramaditha.
foto: goodreads.com
Gentayangan merupakan novel yang berkisah tentang kisah hantu dengan pilihan cerita yang berbeda. Novel ini menyediakan beberapa pilihan untuk pembaca bagaimana saat mengakhiri novel ini. Gentayangan terpilih menjadi karya prosa terbaik Tempo pada 2017 dan masuk dalam lima besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2018. Selain itu, Gentayangan juga diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh penerbit Harvill Secker/ Vintage pada 2020 lalu.
Recommended By Editor
- Hobi menulis, 14 seleb cantik Tanah Air sukses terbitkan buku
- Kisah Edi Mulyono, dulu santri kini bos penerbitan
- 7 Penerbit buku legendaris ini pasti pernah warnai bangku sekolahmu
- Rahasia penerbit, ini gambaran royalti ketika buku diretur dari toko
- Memasuki era digital, masihkah produksi buku cetak bertahan?