Brilio.net - Kolesterol adalah senyawa lemak yang diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi, seperti membentuk membran sel hingga vitamin untuk tubuh. Namun, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Kolesterol tinggi biasanya dialami oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada usia muda.

Kolesterol tinggi pada usia muda bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, merokok, atau faktor genetik. Apabila kamu memiliki kolesterol tinggi di usia muda bisa sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan komplikasi serius di kemudian hari. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui ciri-ciri kolesterol tinggi pada usia muda, agar bisa mencegah dan mengatasinya dengan tepat.

Berikut ini brilio.net mengulik tentang 5 ciri-ciri kolesterol tinggi pada usia muda yang wajib diwaspadai, beserta faktor penyebab dan cara pencegahannya yang dirangkum dari berbagai sumber pada Senin (8/1).

 

 



 

 

Apa itu kolesterol?

Ciri-ciri kolesterol di usia muda yang wajib diwaspadai © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh hati dan sel-sel tubuh lainnya. Kolesterol memiliki fungsi penting bagi tubuh, seperti membentuk sel-sel baru, memproduksi hormon, vitamin D, dan asam empedu untuk mencerna lemak. Namun, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, kolesterol dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Ada tiga jenis kolesterol utama yang perlu diketahui, yaitu:

- Low-density lipoprotein (LDL), yang disebut sebagai kolesterol jahat. LDL membawa kolesterol dari hati ke seluruh tubuh. Jika kadar LDL terlalu tinggi, kolesterol akan mengendap di pembuluh darah dan membentuk plak yang dapat menyumbat aliran darah.

- High-density lipoprotein (HDL), yang disebut sebagai kolesterol baik. HDL membawa kolesterol berlebih dari seluruh tubuh kembali ke hati, untuk dihancurkan atau dikeluarkan. HDL dapat membantu mencegah penumpukan plak di pembuluh darah.

- Trigliserida, yang merupakan lemak yang digunakan sebagai sumber energi. Trigliserida terbentuk dari sisa kalori yang tidak terpakai oleh tubuh. Jika asupan kalori terlalu banyak dan tidak seimbang dengan aktivitas fisik, kadar trigliserida akan meningkat.

Selanjutnya, kadar kolesterol dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pola makan, gaya hidup, usia, genetik, dan kondisi kesehatan tertentu. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah, dapat dilakukan tes darah yang disebut dengan tes kolesterol total. Tes ini akan mengukur kadar LDL, HDL, trigliserida, dan kolesterol total dalam darah.

Sementara itu, kolesterol total adalah jumlah dari semua jenis kolesterol dalam darah. Kolesterol total yang normal adalah kurang dari 200 mg/dL. Sedangkan kolesterol total yang tinggi adalah 240 mg/dL atau lebih. Kolesterol total yang berada di antara 200-239 mg/dL disebut sebagai batas tinggi. Selanjutnya, LDL yang normal adalah kurang dari 100 mg/dL. LDL yang tinggi adalah 160 mg/dL atau lebih.

Kemudian, LDL yang berada di antara 100-159 mg/dL disebut sebagai batas tinggi. HDL yang normal adalah 60 mg/dL atau lebih. HDL yang rendah adalah kurang dari 40 mg/dL. Sementara untuk jumlah Trigliserida yang normal adalah kurang dari 150 mg/dL. Trigliserida yang tinggi adalah 200 mg/dL atau lebih. Trigliserida yang berada di antara 150-199 mg/dL disebut sebagai batas tinggi.

Ciri-ciri kolesterol di usia muda.

Ciri-ciri kolesterol di usia muda yang wajib diwaspadai © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Kolesterol di usia muda adalah kondisi ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal pada orang yang masih berusia di bawah 40 tahun. Kolesterol di usia muda dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, terutama jika disertai dengan faktor lain seperti hipertensi, diabetes, obesitas, merokok, dan riwayat keluarga.

Adapun ciri-ciri kolesterol di usia muda yang perlu diketahui:

1. Nyeri dada.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding pembuluh darah yang menyuplai oksigen ke jantung. Hal ini dapat menimbulkan nyeri dada atau angina, yang merupakan tanda awal dari penyakit jantung koroner.

2. Mudah lelah.

Kolesterol tinggi dapat mengganggu aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otot-otot. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, lemah, dan kurang bertenaga.

3. Xanthoma.

Xanthoma adalah benjolan atau bercak kuning yang terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Xanthoma biasanya muncul di sekitar mata, siku, lutut, atau tumit. Xanthoma menunjukkan adanya kolesterol tinggi, terutama jenis kolesterol LDL.

4. Sering kram.

Kolesterol tinggi dapat menyempitkan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke kaki. Hal ini dapat menyebabkan kram, nyeri, atau kesemutan pada kaki, terutama saat berjalan atau berolahraga.

5. Sakit pada jari-jari.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Hal ini dapat menyebabkan sakit pada jari-jari tangan atau kaki, yang disebut dengan fenomena Raynaud. Gejala ini dapat memburuk saat cuaca dingin atau stres .

Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri kolesterol di usia muda di atas, sebaiknya segera periksakan kadar kolesterolmu ke dokter. Dokter akan memberikan saran dan pengobatan yang sesuai untuk menurunkan kolesterol. Selain itu, kamu juga perlu mengubah pola hidupmu menjadi lebih sehat, dengan mengonsumsi makanan rendah lemak, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan menghindari alkohol.

Faktor penyebab kolesterol di usia muda.

Ciri-ciri kolesterol di usia muda yang wajib diwaspadai © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

1. Faktor keturunan.

Beberapa orang memiliki kondisi genetik yang disebut familial hypercholesterolemia (FH), yang membuat tubuh memproduksi kolesterol LDL yang tinggi. Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang dapat menyumbat pembuluh darah. Orang yang memiliki FH biasanya memiliki riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi, penyakit jantung, atau stroke di usia muda.

2. Pola makan yang tidak sehat.

Mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam dapat meningkatkan kolesterol LDL dan trigliserida, serta menurunkan kolesterol HDL. Kolesterol HDL adalah kolesterol baik yang dapat membersihkan pembuluh darah. Makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain daging berlemak, mentega, keju, krim, susu full cream, gorengan, kue, biskuit, dan makanan cepat saji. Makanan yang mengandung gula dan garam antara lain minuman manis, permen, sirup, selai, saus, bumbu, dan makanan olahan.

3. Kurang berolahraga.

Olahraga dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida. Olahraga juga dapat membantu mengontrol berat badan, tekanan darah, dan gula darah, yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Olahraga yang disarankan adalah olahraga aerobik, seperti berjalan, berlari, bersepeda, berenang, atau menari, minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu.

4. Memiliki kebiasaan merokok atau menjadi perokok pasif.

Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL dan meningkatkan kolesterol LDL dan trigliserida. Merokok juga dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel tubuh.

5. Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas

Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan kolesterol LDL dan trigliserida, serta menurunkan kolesterol HDL. Berat badan berlebih atau obesitas juga dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan peradangan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Cara mencegah kolesterol kolesterol di usia muda.

Ciri-ciri kolesterol di usia muda yang wajib diwaspadai © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Untuk mencegah kolesterol di usia muda, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Mengatur pola makan yang sehat dan seimbang.

Pola makan yang sehat dan seimbang adalah kunci utama untuk mencegah kolesterol di usia muda. Pola makan yang sehat dan seimbang meliputi:

- Mengurangi lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam.
Lemak jenuh dan lemak trans banyak terdapat pada makanan seperti daging berlemak, mentega, keju, krim, susu full cream, gorengan, kue, biskuit, dan makanan cepat saji. Sementara gula dan garam banyak terdapat pada makanan seperti minuman manis, permen, sirup, selai, saus, bumbu, dan makanan olahan.

- Mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Serat dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL, yang merupakan kolesterol baik yang dapat membersihkan pembuluh darah. Protein dapat membantu membangun otot dan menjaga keseimbangan hormon. Sementara vitamin, mineral, dan antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan peradangan. Makanan yang kaya serat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan terdapat di buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak.

- Mengkonsumsi produk susu bebas atau rendah lemak.
Produk susu bebas atau rendah lemak dapat memberikan asupan kalsium, protein, dan vitamin D yang baik untuk tulang dan gigi. Produk susu bebas atau rendah lemak juga dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL.

- Makan ikan dua kali seminggu, terutama yang kaya omega-3.
Ikan yang kaya omega-3, seperti salmon, tuna, sarden, dan makarel, dapat membantu menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, dan tekanan darah. Selain itu, Omega-3 juga dapat membantu mencegah pembekuan darah dan peradangan yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

2. Berolahraga secara teratur

Olahraga yang disarankan untuk mencegah kolesterol di usia muda adalah olahraga aerobik, seperti berjalan, berlari, bersepeda, berenang, atau menari. Olahraga aerobik dapat meningkatkan denyut jantung dan pernapasan, sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Olahraga aerobik juga dapat membantu mengurangi stres, yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan hormon dalam tubuh. Olahraga aerobik sebaiknya dilakukan minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu.

3. Berhenti merokok.

Merokok dapat meningkatkan kolesterol LDL dan trigliserida, serta menurunkan kolesterol HDL. Tak hanya itu, merokok juga dapat merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan radikal bebas, yang dapat merusak sel-sel tubuh. Dengan berhenti merokok dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.

4. Menghindari minum alkohol secara berlebihan.

Minum alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah, gula darah, dan berat badan, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, minum alkohol secara berlebihan juga dapat merusak hati, yang merupakan organ yang berperan dalam memproduksi dan mengatur kolesterol. Dengan menghindari minum alkohol secara berlebihan dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung mu.

5. Mengelola stres dengan cara yang sehat

Stres dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan hormon dalam tubuh. Stres juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan. Mengelola stres dengan cara yang sehat dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan jantung. Cara mengelola stres dengan sehat antara lain dengan mediasi.

Meditasi adalah teknik relaksasi yang dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Meditasi dapat membantu mengurangi stres, kecemasan, depresi, dan insomnia, yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan hormon dalam tubuh. Meditasi juga dapat membantu meningkatkan fokus, konsentrasi