Brilio.net - Ketika membahas mengenai gaya, maka tak bisa lepas dari interaksi yang menyebabkan benda bermassa mengalami perubahan gerak baik itu arah ataupun konstruksi geometris. Salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan gaya adalah mata pelajaran fisika.
Dikutip dari buku Fisika 2 SMP Kelas VII karya Mundilarto dan Edi Istiyono (2008), dijelaskan gaya adalah sebuah dorongan atau tarikan yang menyebabkan suatu perubahan gerak suatu benda. Adapun gaya terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain gaya gesek, gaya pegas, gaya magnet, gaya gesek, gaya mesin, dan gaya gravitasi.
Sedangkan, pengertian resultan adalah jumlah atau total. Jadi dapat disimpulkan, resultan gaya adalah keseluruhan gaya yang bekerja pada suatu benda dalam sebuah sistem. Resultan gaya memiliki besaran vektor dan arah. Arah resultan gaya merupakan gaya dengan nilai yang lebih besar dari gaya lainnya.
Untuk mengetahui lanjut, berikut ulasan mengenai resultan gaya dan contoh soalnya yang disertai dengan jawaban. Semua telah dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (17/10).
Macam-macam resultan gaya.
1. Resultan gaya searah.
Saat dua atau lebih gaya bekerja pada sebuah benda dan mempunyai arah segaris atau sama. Maka kamu dapat mengganti gaya tersebut dengan gaya lainnya, sehingga benda itu memiliki besar gaya yang sama karena berasal dari penjumlahan beberapa gaya. Di bawah ini terdapat rumus pada resultan gaya searah yaitu sebagai berikut:
R = F1 + F2 + F3 + . . . + Fn
Keterangan:
R = Resultan gaya
F = Gaya
n = Banyaknya gaya
2. Resultan gaya berlawanan arah.
Resultan gaya berlawanan arah. Apabila pada sebuah benda terdapat dua atau lebih gaya yang bekerja dan mempunyai arah berlawanan, maka besar resultan gayanya akan sama dengan jumlah beberapa gaya pada benda tersebut. Misalnya perbedaan arah gaya ini ditandai dengan simbol (+) dan (-). Secara sistematis, resultan gaya berlawanan arah dapat dirumuskan dalam bentuk seperti berikut:
R = F1 F2 + . . . + Fn
Keterangan:
Apabila F1 > F2, maka penulisannya berbentuk R = F1 F2
Apabila F2 > F1, maka penulisannya berbentuk R = F2 F1
3. Resultan gaya seimbang.
Resultan gaya dikatakan seimbang apabila mempunyai nilai yang sama dengan nol. Apabila sebuah benda memiliki gaya yang bekerja berlawanan arah, maka nilainya akan sama di setiap arah gayanya. Kondisi seimbang tersebut mempunyai dua kemungkinan yaitu benda tetap bergerak dengan kecepatan tetap (seimbang dinamis) dan benda akan tetap diam (seimbang statis). Di bawah ini terdapat rumus resultan gaya seimbang yaitu sebagai berikut:
R = F1 F2 + . . . + Fn = 0
4. Resultan gaya tegak lurus.
Jika beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda memiliki arah tegak lurus, maka di dalamnya akan berlaku hukum Phytagoras. Adapun rumus yang digunakan yaitu:
R = F + F
Mgg: ANNISA DHEANING TRIPRASIWI