Brilio.net - Menguap adalah hal wajar yang sering terjadi saat kamu merasa lelah atau mengantuk. Tapi, siapa sangka kalau kebiasaan ini ternyata juga dibalut berbagai mitos dan kepercayaan yang sudah ada sejak zaman dulu. Beberapa orang percaya, menguap tanpa menutup mulut bisa membawa energi negatif atau bahkan mengundang roh jahat masuk ke dalam tubuh. Kepercayaan ini masih hidup di banyak budaya, meskipun terdengar agak mistis atau tidak masuk akal.

Selain diyakini mengundang energi negatif, menguap tanpa menutup mulut juga dianggap sebagai tanda kurang sopan dan bisa menimbulkan berbagai macam pengaruh buruk. Bahkan, ada juga yang percaya bahwa cara menguap seseorang bisa mencerminkan kepribadian atau nasibnya. Menariknya, kepercayaan semacam ini bukan hanya ada di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lain yang memiliki budaya serupa.

Apakah benar kebiasaan menguap tanpa menutup mulut bisa berdampak negatif atau sekadar mitos belaka? Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (14/11), terkait lima mitos menguap tanpa menutup mulut yang sering didengar dan dipercayai sebagian orang. Yuk, simak baik-baik sebelum kamu menilai kebenaran mitos ini!

1. Mengundang energi negatif.

Mitos menguap tanpa menutup mulut © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/katemangostar

Mitos pertama yang cukup populer adalah kepercayaan bahwa menguap tanpa menutup mulut dapat mengundang energi negatif. Beberapa orang percaya bahwa saat kamu menguap dengan mulut terbuka, tubuh menjadi rentan dan dapat “dimasuki” energi-energi negatif di sekitar.

Bagi mereka yang percaya akan hal ini, energi negatif tersebut bisa mempengaruhi mood atau suasana hati dan membuat tubuh terasa lebih lemas atau tidak bertenaga. Walaupun terdengar mistis, banyak yang memilih untuk menutup mulut saat menguap demi menghindari hal ini.

2. Membuat roh jahat masuk ke tubuh.

Ada pula yang percaya bahwa menguap tanpa menutup mulut bisa mengundang roh jahat masuk ke dalam tubuh. Mitos ini berakar dari anggapan bahwa ketika seseorang membuka mulut lebar-lebar, tubuhnya dalam kondisi “terbuka” dan menjadi pintu masuk bagi makhluk tak kasat mata.

Sebagai bentuk perlindungan, banyak orang diajarkan untuk selalu menutup mulut saat menguap, bahkan dianjurkan untuk membaca doa. Dalam beberapa budaya, cara ini dianggap dapat menjaga tubuh dari gangguan yang tidak diinginkan.

3. Menandakan kurang sopan.

Mitos menguap tanpa menutup mulut © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Selain alasan mistis, ada juga alasan sosial di balik kebiasaan menutup mulut saat menguap. Di banyak budaya, menguap tanpa menutup mulut dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan, terutama ketika dilakukan di depan orang lain.

Orang yang menguap dengan mulut terbuka lebar sering kali dianggap tidak menghargai orang di sekitarnya atau tidak menjaga etika. Dalam konteks ini, menutup mulut saat menguap bukan sekadar tentang menghindari energi negatif, tetapi juga menjaga kesopanan dan menghormati orang lain di sekitar kamu.

4. Mempengaruhi keberuntungan.

Beberapa orang percaya bahwa menguap tanpa menutup mulut bisa membawa sial atau mempengaruhi keberuntungan seseorang. Mitos ini sering kali berkembang di kalangan masyarakat tradisional yang mempercayai bahwa tubuh memiliki energi atau aura tertentu.

Ketika kamu menguap tanpa menutup mulut, ada kemungkinan “energi positif” dalam tubuh akan keluar dan tergantikan dengan energi negatif yang berdampak pada keberuntungan. Hal ini dianggap sebagai alasan kenapa sebagian orang selalu berusaha menutup mulut mereka saat menguap, apalagi di momen-momen penting.

5. Menurunkan energi positif di sekitar.

Mitos menguap tanpa menutup mulut © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/8photo

Mitos lainnya mengatakan bahwa menguap tanpa menutup mulut bisa membuat energi positif di sekitar kamu menjadi menurun. Mitos ini berakar pada keyakinan bahwa menguap tanpa menjaga mulut dapat “menyebarkan” energi negatif yang ada di dalam tubuh ke lingkungan sekitar.

Orang-orang yang mempercayai hal ini meyakini bahwa menjaga energi positif adalah cara untuk menciptakan suasana yang harmonis. Dengan menutup mulut saat menguap, diyakini energi negatif tetap terkendali, sehingga tidak mempengaruhi orang lain yang ada di sekitar.

Apakah mitos ini ada dasarnya?

Dari sudut pandang ilmiah, menguap sebenarnya hanya refleks tubuh untuk mendapatkan oksigen lebih banyak, terutama saat kamu mengantuk atau bosan. Menguap membantu otak tetap segar dan waspada, terutama ketika kadar oksigen menurun.

Namun, mitos-mitos ini muncul dari interpretasi budaya dan spiritual, bukan dari fakta ilmiah. Meski begitu, mitos yang bertahan lama biasanya mencerminkan cara pandang unik suatu budaya terhadap kehidupan sehari-hari.