Brilio.net - Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, penting untuk memahami perbedaan antara kalimat baku dan tidak baku. Kalimat baku adalah kalimat yang strukturnya sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan, sedangkan kalimat tidak baku sering kali tidak mengikuti aturan tersebut. Penggunaan kalimat baku umumnya ditemukan dalam konteks resmi seperti surat menyurat, laporan, dan karya tulis akademik. Sementara itu, kalimat tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari yang sifatnya informal.

Mengetahui perbedaan antara kalimat baku dan tidak baku bukan hanya penting untuk keperluan akademis atau profesional, tetapi juga untuk meningkatkan keterampilan berbahasa secara keseluruhan. Dengan menggunakan kalimat baku, kamu menunjukkan penghormatan terhadap bahasa Indonesia dan menciptakan komunikasi yang lebih jelas dan efektif. Sebaliknya, penggunaan kalimat tidak baku dalam konteks yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengurangi kesan profesionalitas.

Meskipun demikian, ada kalanya kalimat tidak baku tetap digunakan, terutama dalam komunikasi lisan yang bersifat santai atau dalam situasi di mana keakraban lebih diutamakan daripada formalitas. Pemahaman tentang kapan dan bagaimana menggunakan kedua jenis kalimat ini sangat penting untuk menjaga kesesuaian dalam berkomunikasi.

Artikel ini akan membahas pengertian, perbedaan, serta contoh-contoh kalimat baku dan tidak baku untuk membantu memahami dan menerapkan penggunaannya dengan tepat. Berikut ini ulasan lengkapnya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (15/8).

Pengertian kalimat baku dan tidak baku.

contoh kalimat baku dan tidak baku  © 2024 Freepik

foto: freepik.com

Kalimat baku adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Kalimat ini biasanya digunakan dalam situasi formal atau resmi seperti dalam dokumen legal, surat dinas, dan karya ilmiah. Penggunaan kalimat baku menunjukkan pemahaman yang baik terhadap tata bahasa dan ejaan yang benar, serta penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Kalimat baku memiliki struktur yang jelas dan sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tidak hanya itu, pemilihan kata dalam kalimat baku juga harus sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) agar makna yang disampaikan tepat dan tidak ambigu. Misalnya, penggunaan kata 'aktif' dalam kalimat baku lebih disarankan daripada 'aktip' yang merupakan bentuk tidak baku.

Di sisi lain, kalimat tidak baku adalah kalimat yang strukturnya tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan. Kalimat ini sering kali ditemukan dalam percakapan sehari-hari, media sosial, atau dalam konteks informal lainnya. Penggunaan kalimat tidak baku tidak selalu salah, namun perlu disesuaikan dengan konteks penggunaannya agar tidak menimbulkan kesan kurang profesional atau kurang menghormati lawan bicara.

Kalimat tidak baku bisa muncul karena pengaruh bahasa daerah, kesalahan penulisan, atau penggunaan kata yang tidak tepat. Misalnya, kata 'jadian' yang sering digunakan dalam percakapan remaja lebih merupakan kalimat tidak baku jika dibandingkan dengan kata 'menjadi pasangan'. Pemahaman tentang ciri-ciri kalimat baku dan tidak baku penting agar bisa menyesuaikan penggunaannya dalam berbagai situasi.

Pemahaman yang baik tentang perbedaan antara kalimat baku dan tidak baku membantu dalam menyusun kalimat yang sesuai dengan konteks dan situasi. Dengan begitu, komunikasi yang dilakukan akan lebih efektif dan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh penerima pesan.

Perbedaan kalimat baku dan tidak baku.

contoh kalimat baku dan tidak baku  © 2024 Freepik

foto: freepik.com

Membedakan antara kalimat baku dan tidak baku bisa dilakukan dengan memperhatikan beberapa ciri khas dari masing-masing jenis kalimat. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:

1. Struktur kalimat.

Kalimat baku memiliki struktur yang lengkap, dengan subjek, predikat, dan objek atau keterangan yang disusun sesuai dengan aturan tata bahasa. Sementara itu, kalimat tidak baku sering kali memiliki struktur yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan kaidah yang benar.

2. Penggunaan kata.

Kalimat baku menggunakan kata-kata yang telah diakui secara resmi dan tercantum dalam KBBI. Di sisi lain, kalimat tidak baku menggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan ejaan atau bentuk yang baku, sering kali merupakan variasi atau penyingkatan yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.

3. Konteks penggunaan.

Kalimat baku biasanya digunakan dalam konteks yang formal, seperti penulisan akademis, dokumen resmi, atau komunikasi bisnis. Sebaliknya, kalimat tidak baku lebih sering muncul dalam konteks informal, seperti percakapan dengan teman, pesan singkat, atau media sosial.

4. Kejelasan makna.

Kalimat baku cenderung memiliki makna yang jelas dan tidak ambigu karena mengikuti aturan tata bahasa yang ketat. Kalimat tidak baku, karena tidak mengikuti aturan yang benar, bisa menyebabkan kebingungan atau salah pengertian.

Contoh kalimat baku.

1. Ibu membeli baterai untuk mainan adik. (kata baku: baterai, kata tidak baku: baterei)

2. Ambeien bisa diatasi dengan perawatan medis yang tepat. *(kata baku: ambeien, kata tidak baku: ambeyen)

3. Toko apotek itu buka hingga malam hari. (kata baku: apotek, kata tidak baku: apotik)

4. Saya akan mengikuti aktivitas olahraga di sore hari. (kata baku: aktivitas, kata tidak baku: aktifitas)

5. Seorang atlet harus berlatih keras setiap hari. (kata baku: atlet, kata tidak baku: atlit)

6. Astronaut itu kembali dari luar angkasa dengan selamat. (kata baku: astronaut, kata tidak baku: astronot)

7. Ayah memperbaiki baut yang longgar di kursi. (kata baku: baut, kata tidak baku: baud)

8. Bujet untuk acara tersebut sudah ditentukan oleh panitia. (kata baku: bujet, kata tidak baku: budjet)

9. Paman baru saja membeli bus bekas dari luar kota. (kata baku: bus, kata tidak baku: bis)

10. Cabai merah itu sangat pedas. (kata baku: cabai, kata tidak baku: cabe)

11. Kecelakaan tersebut menyebabkan pemain sepak bola itu mengalami cedera parah. (kata baku: cedera, kata tidak baku: cidera)

12. Cendekiawan muda itu diundang untuk memberikan ceramah. (kata baku: cendekiawan, kata tidak baku: cendikiawan)

13. Cenderamata dari perjalanan itu sangat indah. (kata baku: cenderamata, kata tidak baku: cinderamata)

14. Saya harus membuat daftar belanja untuk akhir pekan ini. (kata baku: daftar, kata tidak baku: daptar)

15. Bank memberikan kesempatan kepada debitur untuk memperbaiki cicilan. (kata baku: debitur, kata tidak baku: debitor)

16. Dekret presiden itu sudah ditandatangani minggu lalu. (kata baku: dekret, kata tidak baku: dekrit)

17. Guru menjelaskan definisi dari kata tersebut kepada siswa. (kata baku: definisi, kata tidak baku: difinisi)

18. Kami minum air dari depot yang terdekat. (kata baku: depot, kata tidak baku: depo)

19. Detail rencana harus dipastikan sebelum eksekusi. (kata baku: detail, kata tidak baku: detil)

20. Dokter memberikan diagnosis yang tepat terhadap penyakit pasien. (kata baku: diagnosis, kata tidak baku: diagnosa)

21. Truk besar itu menggunakan mesin diesel. (kata baku: diesel, kata tidak baku: disel)

22. Para tamu dipersilakan masuk ke dalam aula. (kata baku: dipersilakan, kata tidak baku: dipersilahkan)

23. Kami menghabiskan malam di diskotek yang terkenal di kota. (kata baku: diskotek, kata tidak baku: diskotik)

24. Pemerintah sedang memperbaiki drainase kota untuk menghindari banjir. (kata baku: drainase, kata tidak baku: drainage)

25. Nilai tukar dolar terhadap rupiah terus berfluktuasi. (kata baku: dolar, kata tidak baku: dollar)

Contoh kalimat tidak baku.

contoh kalimat baku dan tidak baku  © 2024 Freepik

foto: freepik.com

26. Dia suka makan mie instan setiap hari. (kata baku: mi, kata tidak baku: mie)

27. Apakah kamu sudah menginstal aplikasi baru itu? (kata baku: memasang, kata tidak baku: menginstal)

28. Tolong ambilkan tisu di atas meja. (kata baku: kertas tisu, kata tidak baku: tisu)

29. Jangan lupa untuk meng-update status kamu. (kata baku: memperbarui, kata tidak baku: meng-update)

30. Mereka sedang menonton sinetron favoritnya. (kata baku: telenovela, kata tidak baku: sinetron)

31. Saya ingin beli tiket pesawat secara online. (kata baku: daring, kata tidak baku: online)

32. Tolong print dokumen ini secepatnya. (kata baku: cetak, kata tidak baku: print)

33. Dia selalu mengecek emailnya setiap pagi. (kata baku: surel, kata tidak baku: email)

34. Jangan lupa untuk menyimpan file penting itu. (kata baku: berkas, kata tidak baku: file)

35. Kita perlu mengadakan rapat untuk membahas proyek ini. (kata baku: proyek, kata tidak baku: projek)

36. Tolong kirimkan saya soft copy laporan tersebut. (kata baku: salinan digital, kata tidak baku: soft copy)

37. Dia sering nge-gym untuk menjaga kebugarannya. (kata baku: berolahraga di pusat kebugaran, kata tidak baku: nge-gym)

38. Mereka sedang browsing internet untuk mencari informasi. (kata baku: menjelajah, kata tidak baku: browsing)

39. Saya akan meng-upload foto-foto liburan nanti malam. (kata baku: mengunggah, kata tidak baku: meng-upload)

40. Tolong buat back-up data penting ini. (kata baku: cadangan, kata tidak baku: back-up)

41. Dia suka nongkrong di cafe setiap akhir pekan. (kata baku: kafe, kata tidak baku: cafe)

42. Jangan lupa untuk men-download materi kuliah hari ini. (kata baku: mengunduh, kata tidak baku: men-download)

43. Mereka sering hang out bersama di mal. (kata baku: berkumpul, kata tidak baku: hang out)

44. Tolong forward email itu ke alamat saya. (kata baku: teruskan, kata tidak baku: forward)

45. Saya perlu meng-copy file ini ke flashdisk. (kata baku: menyalin, kata tidak baku: meng-copy)

46. Dia selalu meng-charge ponselnya sebelum tidur. (kata baku: mengisi daya, kata tidak baku: meng-charge)

47. Mereka sedang brainstorming untuk proyek baru. (kata baku: curah pendapat, kata tidak baku: brainstorming)

48. Tolong resize gambar ini agar lebih kecil. (kata baku: ubah ukuran, kata tidak baku: resize)

49. Saya akan meng-edit video ini nanti malam. (kata baku: menyunting, kata tidak baku: meng-edit)

50. Jangan lupa untuk meng-klik tombol "Kirim" setelah selesai. (kata baku: mengklik, kata tidak baku: meng-klik)