Brilio.net - Majas personifikasi adalah salah satu jenis majas atau gaya bahasa yang kerap digunakan dalam karya sastra dan percakapan sehari-hari. Dengan memberikan karakteristik manusia pada benda mati atau konsep abstrak, majas ini menciptakan gambaran yang lebih hidup dan imajinatif.
Nah lewat artikel berikut ini, kamu akan diajak membahas secara mendalam tentang pengertian majas personifikasi, jenis-jenisnya, serta ciri-ciri yang membedakannya dari majas lainnya. Untuk tahu lebih jelasnya langsung saja simak pengertiannya berikut ini.
Pengertian majas personifikasi.
foto: freepik.com
1. Definisi dasar majas personifikasi
Majas personifikasi berasal dari kata "person" yang berarti orang. Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Diksi dan Gaya Bahasa (2009), personifikasi adalah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat, kemampuan, atau perasaan seperti manusia. Majas ini menghidupkan benda-benda tak bernyawa dengan memberikan perilaku manusia, seperti berbicara, berjalan, atau merasakan emosi.
2. Personifikasi dalam sastra
Dalam karya sastra, personifikasi sering digunakan untuk menambah daya tarik estetika dan kedalaman emosional. Contohnya, dalam puisi atau prosa, penulis mungkin menggambarkan malam sebagai sosok yang "menyelimuti bumi dengan keheningan" atau hujan yang "menangis sedih." Penggunaan majas ini membantu menciptakan suasana yang lebih menjiwai dan menggugah perasaan pembaca.
3. Personifikasi dan imajinasi
Personifikasi memungkinkan pembaca untuk memvisualisasikan objek atau konsep dengan cara yang lebih menarik dan kreatif. Misalnya, kalimat "buku-buku di rak memanggil namaku" membuat pembaca membayangkan buku-buku tersebut memiliki hasrat dan keinginan layaknya manusia, yang menambah dimensi baru dalam pemahaman mereka.
4. Fungsi majas personifikasi
Fungsi utama dari majas personifikasi adalah untuk membuat deskripsi lebih hidup dan menarik perhatian pembaca. Dengan mengaitkan emosi manusia dengan objek atau fenomena, majas ini membantu pembaca untuk lebih mudah terhubung secara emosional dan visual dengan teks. Personifikasi juga dapat digunakan untuk menggambarkan kompleksitas emosi dan situasi dengan cara yang lebih sederhana namun mendalam.
Jenis dan ciri-ciri majas personifikasi.
foto: freepik.com
1. Jenis majas personifikasi berdasarkan atribusi
Personifikasi dapat dibagi berdasarkan jenis atribut manusia yang diberikan kepada objek. Ada dua kategori utama:
- Atribusi Fisik: Memberikan tindakan fisik manusia kepada benda mati, seperti "pohon menari tertiup angin" atau "daun-daun berbisik."
- Atribusi Emosional: Menggambarkan objek dengan emosi manusia, seperti "bulan merindukan bumi" atau "angin bernyanyi gembira."
2. Ciri-ciri utama majas personifikasi
Ciri khas dari majas personifikasi adalah penggunaan sifat atau tindakan manusia pada benda mati. Beberapa ciri utama meliputi:
- Penggunaan kata kerja: Personifikasi sering menggunakan kata kerja yang biasanya hanya terkait dengan manusia, seperti "berbicara," "berjalan," atau "menangis."
Penggambaran Emosi: Benda mati digambarkan seolah memiliki perasaan, misalnya "hujan yang cemberut."
- Personifikasi situasional: Mengaitkan situasi manusia dengan benda atau fenomena, seperti "hari-hari yang berlari cepat."
3. Membedakan personifikasi dari majas lain
Untuk membedakan personifikasi dari majas lain seperti metafora atau simile, fokuslah pada apakah objek diberi sifat atau kemampuan manusia. Metafora membandingkan dua hal tanpa atribut manusia, misalnya "laut adalah selimut biru," sedangkan personifikasi memberikan kehidupan pada objek.
4. Personifikasi dalam berbagai budaya
Personifikasi tidak terbatas pada bahasa Indonesia; ia adalah fenomena universal yang muncul dalam berbagai budaya dan bahasa. Misalnya, dalam bahasa Inggris, kita sering mendengar frasa seperti "the sun smiled down on us" yang memberikan kualitas manusia pada matahari. Ini menunjukkan bagaimana personifikasi digunakan untuk memperkaya komunikasi dan memperkuat imajinasi di seluruh dunia.
5. Dampak personifikasi pada pembaca
Dengan menggunakan personifikasi, penulis dapat menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam antara pembaca dan teks. Personifikasi memungkinkan pembaca merasakan dan memahami konsep yang mungkin abstrak atau sulit digambarkan dengan lebih jelas. Misalnya, dengan menggambarkan waktu sebagai "berlari cepat," pembaca dapat merasakan urgensi dan keterbatasan waktu secara lebih nyata, sehingga mempengaruhi cara mereka memandang dan mengalami cerita atau narasi.
Contoh kalimat majas personifikasi.
foto: freepik.com
1. Matahari tersenyum
Pagi itu, matahari tersenyum cerah dari balik awan, seolah-olah mengundang semua orang untuk memulai hari dengan semangat. Kehangatan sinarnya menyusup ke setiap sudut kota, membangunkan semua makhluk dari tidurnya.
2. Awan menangis
Ketika hujan turun dengan deras, awan seakan menangis membasahi bumi yang sudah lama merindukan kesejukan. Tetesan hujan membasahi tanah yang gersang, membawa kesegaran bagi tumbuhan yang layu.
3. Angin berbisik
Angin malam berbisik lembut di telinga, membawa cerita dari tempat-tempat jauh yang belum pernah kita datangi. Desirnya yang lembut menenangkan jiwa yang gelisah, memberikan rasa damai di hati.
4. Bunga menari
Di taman kota, bunga-bunga menari riang mengikuti irama angin yang sepoi-sepoi. Warnanya yang cerah memeriahkan suasana, membuat siapa pun yang melihatnya merasa bahagia.
5. Buku memanggil
Di pojok ruangan, buku-buku di rak memanggilku untuk membuka lembar demi lembar kisah yang mereka simpan. Setiap judul menawarkan petualangan baru yang menunggu untuk dijelajahi.
6. Jam berdetak marah
Jam di dinding berdetak marah ketika malam semakin larut, seolah-olah mengingatkan bahwa waktu tidak bisa berhenti menunggu. Setiap detiknya terasa seperti peringatan untuk segera menyelesaikan pekerjaan.
7. Hujan bernyanyi
Hujan bernyanyi di atas genting rumah, menciptakan melodi alam yang menenangkan jiwa. Setiap tetesnya membawa harmoni yang seakan berkolaborasi dengan angin dan pohon.
8. Laut berbisik
Saat berdiri di tepi pantai, laut berbisik lembut di telinga, menyampaikan rahasia yang tersembunyi di dasar samudra. Suaranya yang tenang menenangkan pikiran yang kalut.
9. Bintang berkedip
Malam itu, bintang-bintang berkedip nakal di langit, seperti mengajak bermain petak umpet dengan bulan. Cahayanya yang gemerlap membuat malam tampak lebih hidup dan ceria.
10. Embun menyapa
Embun pagi menyapa dedaunan dengan sentuhan lembutnya, membangunkan mereka dari tidur panjang malam hari. Kilauan airnya terlihat seperti kristal yang menempel di setiap permukaan.
11. Api menari
Api unggun menari liar di tengah kegelapan malam, memberikan kehangatan dan cahaya bagi yang berkumpul di sekitarnya. Setiap gerakannya menyulut semangat dan cerita yang menghangatkan suasana.
12. Daun berbisik
Daun-daun berbisik ketika angin sepoi-sepoi lewat, mengisahkan dongeng lama tentang musim yang berganti. Suara gesekan lembutnya menambah kedamaian di taman yang teduh.
13. Kabut melingkari
Kabut pagi melingkari gunung, menyembunyikan puncaknya dengan selimut putih yang tebal. Misteri yang ditawarkannya membuat siapa pun penasaran untuk melihat lebih dekat.
14. Petir mengaum
Petir mengaum keras di langit, menandakan badai yang sedang mendekat. Suara gemuruhnya menggema, membuat tanah bergetar dengan dahsyat.
15. Air terjun menyanyi
Di tengah hutan, air terjun itu menyanyi dengan suara gemuruh yang memukau, seolah-olah menyambut para penjelajah dengan alunan yang megah. Setiap percikan airnya membawa ketenangan dan kekaguman.
16. Rumput berbisik
Saat berjalan di padang, rumput berbisik lembut ketika tersapu oleh angin. Suara halusnya seolah menyampaikan cerita tentang kehidupan yang tenang dan sederhana.
17. Bulan tersenyum
Bulan tersenyum lembut di atas kepala kita, memberikan cahaya yang menenangkan di malam yang gelap. Wajahnya yang bulat seakan mengawasi dunia dengan penuh kasih sayang.
18. Sungai berbisik
Sungai berbisik saat air mengalir di antara batu-batu, menyampaikan kisah perjalanan yang tak pernah berhenti. Arusnya yang tenang membawa kedamaian bagi siapapun yang mendengarnya.
19. Hutan bernyanyi
Hutan bernyanyi dengan suara burung dan desiran angin, menciptakan simfoni alam yang menenangkan jiwa. Setiap makhluk berkontribusi dalam harmoni yang menakjubkan.
20. Gelombang berlari
Gelombang berlari menuju pantai, membawa pasir dan kerang ke daratan. Suara deburannya yang riang mengajak siapa pun untuk bermain di tepi laut.
21. Pohon menari
Pohon-pohon menari di bawah tiupan angin, cabang-cabangnya bergerak mengikuti irama alam. Suara dedaunan yang bergesekan menambah suasana ceria.
22. Langit merajuk
Langit merajuk dengan awan kelabu yang menutupi matahari, membuat suasana menjadi muram. Sepertinya langit sedang enggan berbagi cerahnya dengan dunia.
23. Gurun mendesah
Gurun mendesah panas ketika angin kering melewati pasir yang luas. Suara bisikan anginnya memberikan kesan sunyi dan misterius.
24. Pelangi tersenyum
Setelah hujan reda, pelangi tersenyum di langit, memberi harapan baru dengan warna-warninya yang cerah. Keindahannya menjadi hiburan bagi siapa pun yang melihatnya.
25. Daun menari
Daun-daun menari gemulai saat angin datang, menambah keindahan taman yang asri. Gerakannya yang lembut mempesona setiap mata yang memandang.
26. Kabut menyelimuti
Kabut menyelimuti lembah dengan selimut putihnya, menyembunyikan pemandangan di balik tirai tebal. Misteri yang ditinggalkannya membuat suasana menjadi menakjubkan.
27. Pohon berbisik
Pohon besar itu berbisik cerita lama kepada yang berlalu, menyampaikan sejarah yang telah lama tertinggal. Suara gemerisik daun-daunnya menambah kedamaian di hutan.
28. Badai mengamuk
Badai mengamuk, merobohkan apa saja yang dilaluinya dengan kekuatan yang dahsyat. Angin kencang dan hujan lebat menambah kesan dramatis pada malam itu.
29. Salju memeluk
Salju memeluk bumi dengan dingin yang lembut, menutupi setiap sudut dengan putih bersih. Keheningan yang dibawanya menciptakan kedamaian yang menenangkan.
30. Matahari mengintip
Matahari mengintip dari balik awan, memberikan kehangatan dan cahaya yang menerangi hari. Kehadirannya membangkitkan semangat untuk memulai segala aktivitas.
31. Langit menari
Langit menari dengan awan-awan putih yang berarak, menciptakan formasi indah yang mengagumkan. Gerakannya yang dinamis memanjakan mata yang memandangnya.
32. Hujan menari
Hujan menari di atas genting rumah-rumah, menciptakan irama yang menenangkan. Suara tetesannya memberikan suasana yang nyaman dan damai.
33. Bunga tersenyum
Bunga-bunga tersenyum ceria saat musim semi datang, menunjukkan kecantikan warna-warni kelopak yang memikat. Kehadirannya menyegarkan setiap sudut taman.
34. Api berbisik
Api di perapian berbisik lembut dalam kehangatan, mengajak siapa pun yang berada di dekatnya untuk mendengarkan cerita yang dibawanya. Suara nyala apinya menambah kehangatan di malam yang dingin.
35. Kabut merangkak
Kabut merangkak perlahan-lahan menutupi pemandangan, menciptakan suasana yang penuh misteri. Gerakannya yang halus menambah kesan magis di pagi hari.
36. Petir menari
Petir menari di langit malam yang gelap, menyambar dan menyinari setiap sudut. Cahaya kilatnya menambah drama pada malam yang penuh badai.
37. Angin melambai
Angin melambai lembut di antara ilalang, mengundang mereka untuk ikut berdansa. Suara gesekan lembutnya menambah ketenangan di padang yang luas.
38. Batu berteriak
Batu-batu berteriak saat ombak menghantamnya keras, menciptakan suara gemuruh yang menggema. Suara deburannya menggambarkan kekuatan alam yang dahsyat.
39. Daun melambai
Daun-daun melambai saat angin bertiup kencang, menambah keindahan pemandangan alam. Gerakannya yang teratur menambah suasana ceria di sekitar.
40. Bintang menari
Bintang-bintang menari di langit malam yang cerah, membentuk pola yang indah. Cahayanya yang berkelap-kelip menambah pesona malam.
41. Sungai melompat
Sungai melompat-lompat di antara batu-batu besar, menciptakan suara gemericik yang menyegarkan. Alirannya yang deras menambah keindahan alam yang asri.
42. Embun mengalir
Embun pagi mengalir lembut di atas daun hijau, menciptakan kilauan indah saat tersentuh sinar matahari. Kesegarannya memberikan kehidupan baru bagi tanaman.
43. Langit mendung meratap
Langit mendung meratap, membawa hujan deras yang membasahi bumi. Suara gemuruhnya menambah suasana dramatis yang menggugah perasaan.
44. Angin mendesah
Angin mendesah pelan, membawa kesejukan malam yang menenangkan jiwa. Suara desisannya memberikan kedamaian yang sulit didapat di tempat lain.
45. Pohon bersiul
Pohon bersiul ketika angin bertiup kencang, menambah harmoni di tengah hutan. Suara gesekan rantingnya menyatu dengan alam yang tenang.
46. Api menjerit
Api menjerit dalam perapian yang membara, menambah kehangatan di malam yang dingin. Suara gemeretakannya menambah kenyamanan di ruangan.
47. Bulan memandang
Bulan memandang bumi dari jauh, menerangi malam dengan cahaya lembutnya. Keberadaannya memberikan ketenangan bagi semua makhluk yang terjaga.
48. Air menyapa
Air sungai menyapa kaki yang berdiri di tepinya, memberikan sensasi dingin yang menyegarkan. Sentuhannya membawa kesejukan yang menenangkan.
49. Badai menggeram
Badai menggeram keras, menakutkan siapa saja yang mendengarnya. Suara gemuruhnya mengguncang malam, menambah kesan dahsyat.
50. Gelombang berbisik
Gelombang berbisik lembut ketika menyentuh pantai, membawa pesan dari lautan yang luas. Suara deburnya menambah ketenangan di tepi pantai.
Recommended By Editor
- 50 Contoh kalimat disjungsi, pahami pengertian, struktur dan tujuan penggunaannya
- 50 Contoh kalimat argumentasi, disertai pengertian dan ciri-cirinya
- 50 Contoh kalimat metafora, lengkap dengan pengertian dan jenisnya
- 50 Contoh kalimat efektif, ketahui pengertian, ciri-ciri dan syaratnya
- 50 Contoh kalimat opini, pahami pengertian dan ciri-cirinya
- 9 Kata sambutan tuan rumah singkat, sederhana, dan bikin tamu merasa dihargai