Brilio.net - Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kalimat majemuk sebab akibat merupakan salah satu materi yang sering muncul dalam soal ujian. Memahami konsep ini dengan baik akan membantumu menjawab soal-soal tersebut dengan mudah. Kalimat majemuk sebab akibat sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mengenalnya juga akan membuat komunikasimu lebih jelas dan terstruktur.

Saat belajar tentang kalimat majemuk sebab akibat, kamu akan menemukan bagaimana hubungan sebab dan akibat dirangkai dalam satu kalimat. Hal ini penting karena hubungan sebab dan akibat adalah pola logika dasar yang sering digunakan untuk menjelaskan alasan suatu peristiwa terjadi. Oleh karena itu, menguasai jenis kalimat ini bisa sangat membantu dalam berbagai konteks, baik dalam menulis maupun berbicara.

Namun, banyak dari kita yang masih bingung membedakan kalimat majemuk sebab akibat dengan jenis kalimat lainnya. Untuk itu, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (29/8), kamu akan diajak memahami pengertian dan ciri-ciri kalimat majemuk sebab akibat. Dijamin, kamu tidak kesulitan ketika mendapatkan materi ini dalam ujian. Cekidot!

Pengertian kalimat majemuk sebab akibat.

Contoh kalimat majemuk sebab akibat freepik.com

foto: freepik.com

Kalimat majemuk sebab akibat adalah jenis kalimat majemuk yang terdiri dari dua klausa atau lebih, di mana klausa yang satu menjadi sebab dan klausa lainnya menjadi akibat. Dengan kata lain, dalam kalimat ini terdapat hubungan logis antara peristiwa atau tindakan yang menyebabkan sesuatu terjadi dan hasil dari peristiwa tersebut. Kalimat majemuk sebab akibat sering kali menggunakan kata penghubung seperti "karena," "sebab," atau "sehingga" untuk menghubungkan kedua klausa .

Sebagai contoh, dalam kalimat "Dia terlambat bangun, sehingga ketinggalan bus," klausa pertama "Dia terlambat bangun" berfungsi sebagai sebab, sementara klausa kedua "sehingga ketinggalan bus" merupakan akibat dari klausa pertama. Pola ini menunjukkan adanya hubungan langsung antara dua kejadian atau keadaan yang diungkapkan dalam satu kalimat.

Dalam beberapa kasus, kalimat majemuk sebab akibat juga bisa menggunakan konjungsi yang lebih kompleks, seperti "akibatnya" atau "oleh karena itu." Ini memungkinkan kamu untuk menyusun kalimat yang lebih variatif dan ekspresif, sekaligus menekankan hubungan sebab akibat secara lebih jelas.

Ciri-ciri kalimat majemuk sebab akibat.

Contoh kalimat majemuk sebab akibat freepik.com

foto: freepik.com

Agar kamu lebih mudah mengidentifikasi kalimat majemuk sebab akibat, ada beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan. Pertama, kalimat ini selalu terdiri dari dua klausa atau lebih. Klausa pertama menyatakan sebab, sedangkan klausa kedua menyatakan akibat dari klausa pertama. Ini adalah struktur dasar yang tidak bisa diabaikan jika kamu ingin menyusun kalimat majemuk sebab akibat yang benar.

Kedua, kalimat majemuk sebab akibat menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang secara eksplisit menunjukkan hubungan sebab akibat. Kata-kata seperti "karena," "sebab," "sehingga," dan "oleh karena itu" adalah penanda utama bahwa sebuah kalimat merupakan kalimat majemuk sebab akibat. Tanpa konjungsi ini, hubungan antara klausa bisa menjadi kurang jelas.

Ciri ketiga yang harus kamu perhatikan adalah bahwa klausa yang menyatakan sebab biasanya berada di awal kalimat, meskipun tidak selalu. Ini berarti kamu sering akan menemukan urutan sebab-akibat, tetapi terkadang klausa akibat bisa berada di depan, terutama jika ingin menekankan hasil dari sebuah peristiwa. Misalnya, "Ketinggalan bus karena dia terlambat bangun." Meskipun urutannya dibalik, ini tetap merupakan kalimat majemuk sebab akibat.

Contoh kalimat majemuk sebab akibat.

Contoh kalimat majemuk sebab akibat freepik.com

foto: freepik.com

1. Dia terlambat belajar, sehingga nilai ujiannya rendah.

2. Karena hujan deras, pertandingan sepak bola dibatalkan.

3. Jalanan macet, sehingga kami tiba terlambat.

4. Karena lapar, dia makan banyak.

5. Dia tidak membawa payung, akibatnya dia kehujanan.

6. Karena kurang tidur, dia merasa lelah sepanjang hari.

7. Tanpa persiapan yang cukup, dia gagal dalam wawancara kerja.

8. Karena tidak sarapan, dia merasa pusing di sekolah.

9. Dia tidak belajar, akibatnya tidak lulus ujian.

10. Karena dia tidak hati-hati, mobilnya menabrak tiang.

11. Karena keuangan menipis, dia tidak bisa pergi liburan.

12. Karena malas, pekerjaan rumahnya tidak selesai.

13. Dia mengantuk, sehingga tidak fokus dalam rapat.

14. Karena tidak memakai helm, dia didenda polisi.

15. Karena tidak memeriksa kalender, dia melewatkan rapat penting.

16. Dia makan makanan pedas, akibatnya perutnya sakit.

17. Karena tidak mengerjakan PR, dia dimarahi guru.

18. Dia memarahi adiknya, sehingga adiknya menangis.

19. Karena kurang berhati-hati, dia tersandung dan jatuh.

20. Dia tidak mempersiapkan pidato, sehingga tampilannya kurang meyakinkan.

21. Karena terlalu cepat mengemudi, dia mendapat tilang.

22. Karena tidak mendengar peringatan, dia tersesat di hutan.

23. Dia lupa membawa kunci, akibatnya tidak bisa masuk rumah.

24. Karena kurang latihan, dia tidak berhasil dalam kompetisi.

25. Dia lupa tanggal ujian, sehingga tidak belajar sama sekali.

26. Karena tidak mengisi bensin, mobilnya mogok di jalan.

27. Karena terlalu percaya diri, dia meremehkan lawannya.

28. Dia lupa membawa kartu identitas, sehingga tidak bisa ikut ujian.

29. Karena tidak mendengar instruksi, dia salah mengerjakan tugas.

30. Dia tidak sarapan pagi, akibatnya perutnya kosong hingga siang.

31. Karena tidak mengatur waktu, tugasnya tidak selesai tepat waktu.

32. Dia tidak menghormati orang lain, sehingga banyak yang tidak suka padanya.

33. Karena tidak memeriksa cuaca, dia kehujanan di tengah perjalanan.

34. Dia tidak membaca peringatan, akibatnya terjebak macet.

35. Karena tidak memperhatikan jalan, dia hampir tertabrak.

36. Dia tidak berhati-hati dalam berbicara, sehingga menyinggung perasaan temannya.

37. Karena dia tidak mengunci pintu, rumahnya kemalingan.

38. Dia tidak mengecek email, akibatnya melewatkan informasi penting.

39. Karena terlalu lama menunda, proyeknya tidak selesai.

40. Dia tidak memakai sabuk pengaman, sehingga terluka dalam kecelakaan.

41. Karena lupa membawa uang, dia tidak bisa membeli makanan.

42. Dia tidak mendengarkan nasihat, akibatnya dia gagal.

43. Karena terlalu banyak makan, dia merasa mual.

44. Dia tidak belajar, sehingga tidak memahami materi.

45. Karena tidak merawat kesehatan, dia sering sakit.

46. Dia tidak mendengar alarm, akibatnya terlambat bangun.

47. Karena tidak membaca instruksi, dia salah memasang perangkat.

48. Dia tidak menjaga keseimbangan, sehingga jatuh dari sepeda.

49. Karena terlalu lama di bawah sinar matahari, dia terkena sunburn.

50. Dia tidak mengatur anggaran, akibatnya kehabisan uang sebelum akhir bulan.