Brilio.net - Kata tidak baku dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata-kata yang tidak termuat dalam Kamus Resmi Bahasa Indonesia (KBBI), atau tidak diakui secara formal oleh lembaga bahasa. Penggunaan kata-kata tidak baku sering kali terjadi dalam percakapan sehari-hari, terutama di lingkungan informal seperti dalam percakapan antar teman atau keluarga. Kata-kata ini sering kali bersifat regional atau dialek, dan kadang-kadang merupakan inovasi linguistik yang muncul sebagai ungkapan kreatif dari penutur bahasa.
Meskipun tidak terdaftar dalam KBBI, kata-kata tidak baku sering digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan ide, gagasan, atau emosi dengan lebih tepat dan lebih dekat dengan pengalaman sehari-hari. Mereka memberikan warna dan nuansa yang khas dalam berbahasa sehari-hari, dan sering kali memberikan sentuhan personal dalam komunikasi antar individu.
Penggunaan kata-kata tidak baku dapat mencerminkan kekayaan dan dinamika bahasa dalam interaksi sosial. Masyarakat seringkali menciptakan kata-kata baru, atau mengubah makna kata yang sudah ada, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan komunikasi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan alat yang hidup dan terus berkembang seiring perubahan sosial dan budaya.
Namun, penggunaan kata-kata tidak baku juga perlu diperhatikan dalam konteks formal atau tulisan resmi. Dalam situasi formal seperti dalam karya tulis ilmiah, surat resmi, atau pidato, disarankan untuk menggunakan kata-kata baku yang diakui secara luas. Agar pesan dapat disampaikan dengan jelas dan tepat sesuai dengan standar bahasa yang berlaku.
Kegunaan kata-kata tidak baku bahasa Indonesia
1. Ekspresi identitas budaya.
foto: frepik.com
Kata tidak baku dalam bahasa Indonesia bukan sekadar ungkapan linguistik, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan identitas lokal masyarakat. Penggunaan kata-kata ini sering kali berkaitan dengan adat dan tradisi setempat, serta mencerminkan kearifan lokal yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam berbagai daerah di Indonesia, terdapat kata-kata tidak baku yang khas digunakan oleh penduduk setempat, mencerminkan keunikan dan keberagaman budaya Indonesia.
Penggunaan kata-kata tidak baku sebagai ekspresi identitas budaya juga membantu mempertahankan warisan budaya setempat. Ketika kata-kata ini digunakan secara luas dalam komunikasi sehari-hari, mereka menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dan turut memperkaya kekayaan bahasa Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, penggunaan kata-kata tidak baku juga dapat menjadi identitas yang membedakan satu daerah dengan daerah lainnya, memperkuat rasa kebanggaan dan kesetiaan terhadap budaya lokal.
2. Pelengkap komunikasi informal.
foto: freepik.com
Kata tidak baku memainkan peran penting sebagai pelengkap dalam komunikasi informal di berbagai situasi sehari-hari. Dalam percakapan antara teman-teman atau keluarga, penggunaan kata-kata tidak baku sering kali menambah keakraban dan kedekatan antarindividu.
Mereka menciptakan suasana santai dan akrab, memungkinkan pesan-pesan disampaikan dengan lebih lugas dan hangat. Misalnya, penggunaan kata-kata seperti "gue" dan "lu" sebagai pengganti "saya" dan "kamu" dalam percakapan informal menunjukkan tingkat kedekatan yang lebih personal di antara penutur.
Selain itu, kata tidak baku juga dapat memberikan warna dan nuansa yang khas dalam interaksi sosial. Mereka seringkali mencerminkan karakteristik daerah atau lingkungan tempat bahasa itu digunakan, menciptakan identitas unik dalam komunikasi sehari-hari.
Penggunaan kata-kata tidak baku juga sering terjadi dalam situasi-situasi informal seperti di media sosial atau pesan teks, di mana penutur dapat dengan bebas mengekspresikan diri mereka dengan cara yang lebih santai dan tak formal. Dengan demikian, kata tidak baku menjadi elemen penting dalam memperkaya dan memperluas kosa kata dalam bahasa Indonesia, serta menjaga kesan keakraban dalam komunikasi informal.
3. Ekspresi kreativitas dan ekspresi diri.
foto: freepik.com
Penggunaan kata-kata tidak baku juga dapat menjadi sarana untuk mengasah kreativitas dan mengekspresikan diri. Beberapa kata tidak baku mungkin diciptakan secara spontan untuk menggambarkan pengalaman atau situasi yang unik, yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata baku.
4. Penyesuaian dengan konteks dan audiens.
foto: freepik.com
Penggunaan kata-kata tidak baku juga dapat menjadi strategi komunikasi yang efektif untuk menyesuaikan diri dengan konteks dan audiens tertentu. Misalnya, dalam percakapan informal di antara orang-orang dengan latar belakang yang sama, penggunaan kata-kata tidak baku dapat memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan.
5. Inovasi bahasa.
foto: freepik.com
Recommended By Editor
- 50 Contoh kata tidak baku lengkap dengan pengertian dan contohnya
- 55 Contoh kalimat baku dan tidak baku, sering ditemui sehari-hari
- 111 Contoh kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia, ketahui pengertian dan ciri-cirinya
- Pengertian kata baku adalah, ini perbedaannya dengan kata tidak baku
- 150 Contoh kosakata bahasa Indonesia, lengkap dengan pengertian dan pembahasannya
- 30 Contoh teks deskripsi berbagai tema, singkat dan mudah dipahami