16. Hidup itu mesti beragama,
Karena hidup banyak durinya.
Rindu pada sahabat lama,
Kemana aku harus mencarinya?

17. Dari hilir menuju hulu,
Dinaungi pohon cemara.
Sahabat sejati dari dahulu,
Sampai kini masih bersama.

18. Ada damai ada perang
Perang itu kelemahanmu
Jangan hirau mulut orang
Belajarlah untuk dirimu

19. Buah mangga sedang dibelah
Dibelah untuk dibagi dua
Jangan anggap remeh sekolah
Karena dia pondasi negara

20. Jalan jalan si arwah
Arwahnya bernama Aminah
Mari kita bersekolah
Demi masa depan cerah

21. Ada es yang berbongkah
Bongkah yang dibuat lupa
Salah satu tujuan sekolah
Berbakti pada orang tua

22. Beli dua es putar
Minum di dekat sawah
Jika kamu ingin pintar
Maka kamu harus sekolah

23. Siang santap sambal terasi
Ditambah dengan sayur boros
Jika kamu berprestasi
Maka kamu tidak membolos

24. Duduk menikmati senja
Sambil menunggu lainnya
Walau kita masih remaja
Kita sudah paham semua

25. Sarapan makan ikan sape
Ikannya konon dari peri
Kita ini anak SMP
Tentu saja paham pekerti

Pantun untuk teman sekelas yang memorable

pantun untuk teman sekelas © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

26. Buah nanas buah mangga
Mangga itu dipotong dua
Sekolah itu penting adanya
Ada untuk pendidikan kita

27. Jalan jalan dengan Aminah
Mampir ke rumah Sanya
Jangan kita takut sekolah
Demi bisa sukseskan bangsa

28. Mau potong mau belah
Mangga cocok jadi manisan
Jika kamu anak sekolah
Maka jangan abaikan aturan

29. Ibu sedang sakit parah
Tapi masak untuk kita
Banyak orang pergi sekolah
Tapi lupa dengan cita-cita

30. Minum air dengan gelas
Tapi minumnya pakai syarat
Belajar itu tidak di kelas
Tapi juga di masyarakat

31. Jalan ke sana kemari
Pakai baju warna biru
Sekolah itu tentang pekerti
Hormati juga para guru

32. Bolu menebar sedapnya aroma,
Dalam kotak bertali pita.
Sahabat selalu menerima,
Kekurangan diri kita.

33. Kayu kering sudah terbelah,
Lepas pula ikatannya.
Walau aku pernah bersalah,
Sahabat sejati memaafkannya.

34. Sungai di bukit bercampur batu,
Berkelak-kelok berliku-liku.
Saling menolong saling membantu,
Terima kasih wahai temanku.

35. Berkhayal berangan-angan,
Duduk manis di tepi taman.
Sekolah ini penuh kenangan,
Bersama sahabat dan teman-teman.

36. Membantu ayah pergi memanen
Muat hasil ke dalam kereta
Tiap di kelas makan permen
Gigi depan udah rontok semua.

37. Ada miskin dan si kaya
Di mata Tuhan semua sama
Biar hidup seadanya
Namun temanku luar biasa

38. Burung bangkai baunya pekat
Bentuknya unik besar ukurannya
Rangkul tanganku wahai sahabat
Kita jalani bersama-sama

39. Para pejuang medan Padri
Mereka berjuang tanpa pamrih
Jadilah temann abadi
Kala senang maupun sedih

40. Ke tepi laut siapkan sampan
Untuk berburu ikan tenggiri
Sok-sokan tampang rupawan
Tapi tidak mengukur diri

41. Dari hilir sampai ke hulu
Ditemani pohon cemara
Teman sejati dari dulu
Sampai kini masih bersama

42. Melempar manggis pakai batu
Batu dilempar terkena mengkudu
Aku ingin memberi tahu
Kamulah teman sejatiku

43. Hari ini Hari Raya Qurban
Sediakan sapi untuk disembelih
Ada orang ngakunya teman
Tapi rupanya pengen yang lebih

45. Segarnya es kelapa muda
Sangat tepat tuk melepas dahaga
Sekian waktu tak berjumpa
Hangatnya pertemanan tetap terjaga

46. Cantiknya bunga nusa indah
Yang berada di taman kota
Meskipun pantai pasir putih itu indah
Tetap lebih indah pertemanan kita

47. Tidur sekamar dengan ponakan
Isi bantal dengan kapas
Sudah malas menyimak pelajaran
Sukanya malah kentut di kelas

48. Tanjung Pinang banyak pantainya
Dari gunung ke daratan rendah
Susah senang bersama-sama
Mengguratkan cerita yang amat indah

49. Janganlah kau gundah
Aku khawatir nanti kesambet setan
Pantai itu memang indah
Tetapi lebih indah pertemanan

50. Mangga matang busuk sebelah
Bersihkan dulu dengan kain lap
Sebelum pulang dari sekolah
Iler di meja tolong di lap.

Sebagai tambahan informasi, pantun merupakan bentuk puisi tradisional yang berasal dari rumpun bahasa Melayu yang kemudian dikenal luas di wilayah Nusantara. Secara teori kata, istilah 'pantun' berasal dari kata 'patuntun' dalam bahasa Minangkabau artinya penuntun, sehingga membuat pantun dimaknai sebagai penuntun atau pembimbing dalam menyampaikan pesan.

Selain itu, ada pula yang mengkaitkan antara pantun dengan alat musik 'panting' dari Melayu yang mempunyai syair berirama. Sebaliknya, ada juga yang berpandangan bahwa pantun sebagai sastra lisan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kemudian dikembangkan dalam bentuk tulisan.

Meskipun asal usulnya belum bisa dipastikan, pantun telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di wilayah Nusantara. Pantun digunakan untuk berbagai keperluan, seperti hiburan, menyampaikan nasihat, mengungkapkan perasaan, ataupun sarana untuk acara lamaran, pernikahan maupun kegiatan sosial lainnya.