Peribahasa Jawa dan artinya, bisa jadi pegangan hidup.

Peribahasa Jawa dan artinya  2024 brilio.net

foto: freepik.com

26. Asale ngumpul, tuku endhog. (Asal kumpul, beli apapun.)

27. Ora oleh-oleh, yo gugah-gugah. (Jangan hanya menuntut hak, tapi juga pikirkan kewajiban.)

28. Urip iki mung mampir neng pitu, nganti kang bakal ana. (Hidup ini hanya singgah sebentar, sampai pada yang kekal.)

29. Urip iku urup. (Hidup adalah nyala, sebagai penerang dan memberi manfaat.)

30. Yen tanpa selira, tanpa laku. (Tanpa usaha, tidak ada hasil.)

31. Urip mati, mulya mati. (Hidup mati, terhormat mati.)

32. Becik ketitik, ala ketara. (JPerbuatan baik akan selalu dikenali, dan perbuatan buruk nantinya juga akan diketahui juga.)

33. Mikul dhuwur mendem jero. (Kita senantiasa menjujung tinggi kebaikan orang tua serta merahasiakan segala kejelekanya)

34. Dudu kang macem-macem, supaya ora sare. (Bukan yang sembarangan, agar tidak merugi.)

35. Yen mriki, yen nyuwun. (Jika memiliki, jika membutuhkan.)

36. Sing tahan wicara, tahan mara. ( Orang yang tahan ujian, tahan bencana.)

37. Wani ngelmu, wani ngomong. (Berani belajar, berani berbicara.)

38. Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh. (Upaya yang dilakukan perlahan, tapi akhirnya tujuannya akan tercapai.)

39. Kena iwake aja nganti buthek banyune. (Berusahalah mencapai tujuan tanpa menimbulkan kerusakan.)

40. Sabar sareh mesthi bakal pikoleh. (Pekerjaan apa pun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil.)

41. Dhemit ora ndulit, setan ora doyan. (Berharap doa dan harapan agar selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan dan rintangan.)

42. Witing tresno jalaran saka kulino. ( Asal mula cinta karena kebiasaan.)

43. Memayu hayuning bawono, ambrasto dhur angkoro. (Memperindah keindahan dunia dan memberantas keangkaramurkaan.)

44. Mikul dhuwur mendhem jero. (Muliakan orang tua atau guru setinggi-tingginya serta maafkan dan pendam dalam-dalam segala aib dan kesalahan orang tua serta guru.)

45. Wong jowo mangan wong liyo, wong liyo mangan wong jowo. (Orang Jawa bisa menerima orang lain, orang lain juga bisa menerima orang Jawa.)

46. Ajining diri soko lathi, ajining rogo soko busono. (Kehormatan diri adalah dari lisan, kehormatan raga dari pakaian.)

47. Aja keminter mundak keblinger, aja cidra mundak cilaka. (Jangan berlaku sombong dan aniaya terhadap sesama jika tidak ingin Tuhan murka dan memberikan bencana kepada kita.)

48. Adigang, adigung, adiguna. (Jaga kelakuan jangan sombong dengan kekuatan, kedudukan, serta latar belakang.)

49. Bathok bolu isi madu. (Menggambarkan orang dari kalangan bawah, tetapi kaya akan ilmu pengetahuan.)

50. Kebo mulih menyang kandhange. (Sejauh-jauh seseorang pergi, akhirnya akan pulang ke kampung halamannya.)