Brilio.net - Kata pasif adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti tidak aktif atau tidak bergerak. Istilah ini biasanya digunakan dalam konteks gramatikal atau bahasa, dan memiliki arti yang berbeda dari penggunaan dalam konteks sehari-hari.
Dalam ilmu tata bahasa atau gramatikal, kata pasif adalah bentuk kalimat yang menunjukkan bahwa subjek kalimat tidak melakukan tindakan, tetapi menerima tindakan dari objek kalimat. Dalam bahasa Indonesia, bentuk pasif dapat dibentuk dengan menggunakan kata kerja diikuti kata "oleh" dan objek kalimat.
Contohnya adalah kalimat "Kue dibuat oleh ibu", dalam kalimat tersebut, "ibu" adalah pelaku atau subjek dari tindakan "membuat", dan "kue" adalah objek yang menerima tindakan. Dalam hal ini, "dibuat" merupakan bentuk pasif dari kata kerja "membuat".
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pasif dijelaskan sebagai sebuah kata sifat yang menggambarkan keadaan yang tidak aktif atau tidak bergerak. Contohnya adalah "lambat" atau "malas". Selain itu, KBBI juga menjelaskan, bahwa kata pasif dapat berarti tidak menunjukkan keaktifan atau ketegangan dalam arti tertentu. Contohnya adalah "santai" atau "tenang".
Dalam konteks bahasa Indonesia, penggunaan kata pasif seringkali menjadi salah satu ciri khas dalam gaya penulisan ilmiah atau akademik. Hal ini karena penggunaan kata pasif dapat membantu menonjolkan objek kalimat dan memberikan kesan objektivitas dalam penulisan. Namun, penggunaan kata pasif yang berlebihan dapat menyulitkan pembaca untuk memahami kalimat dan mengurangi kejelasan pesan yang ingin disampaikan.
Secara keseluruhan, kata pasif dapat memiliki berbagai arti dalam konteks yang berbeda-beda. Dalam ilmu tata bahasa atau gramatikal, kata pasif merujuk pada bentuk kalimat yang menunjukkan bahwa subjek tidak melakukan tindakan, sedangkan dalam konteks KBBI, kata pasif merujuk pada keadaan yang tidak aktif atau tidak bergerak.
Agar lebih memahami tentang kata pasif, yuk simak 55 contoh kata pasif lengkap dengan penjelasan, ciri dan jenisnya, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (21/2).
Ciri-ciri kata pasif.
foto: pixabay.com
1. Tidak memiliki unsur keaktifan.
Kata pasif menunjukkan keadaan atau peristiwa yang tidak dilakukan oleh subjek, melainkan diterima atau dialami oleh subjek. Dalam kalimat pasif, subjek menjadi penerima tindakan, bukan pelaku tindakan.
2. Menggunakan kata kerja bentuk ketiga.
Dalam kalimat pasif, kata kerja yang digunakan dalam bentuk ketiga, yaitu kata kerja yang diakhiri dengan akhiran -an atau -kan. Misalnya, dibuat, dipandang, dan ditemukan.
3. Menggunakan kata "oleh".
Kata "oleh" digunakan untuk menunjukkan siapa yang melakukan tindakan dalam kalimat pasif. Kata "oleh" biasanya diikuti oleh pelaku tindakan.
4. Meningkatkan objektivitas.
Penggunaan kalimat pasif dalam penulisan seringkali dapat meningkatkan objektivitas, karena perhatian lebih terfokus pada objek atau kejadian yang sedang diceritakan, bukan pada pelaku tindakan.
5. Lebih formal.
Kalimat pasif sering digunakan dalam konteks formal, seperti tulisan ilmiah, laporan resmi, atau pidato resmi. Penggunaan kalimat pasif dapat memberikan kesan formal dan menghindari kesan subyektif.
6. Memerlukan subjek yang jelas.
Dalam kalimat pasif, subjek yang jelas sangat penting untuk memastikan pesan yang disampaikan tetap jelas dan mudah dipahami. Jika subjek tidak jelas, maka pesan dalam kalimat bisa menjadi samar-samar atau ambigu.
Fungsi kata pasif.
foto: pixabay.com
Kata pasif memiliki beberapa fungsi dalam bahasa Indonesia, di antaranya:
1. Menekankan objek yang menerima tindakan.
Kata pasif digunakan untuk menekankan objek yang menerima tindakan. Dalam kalimat pasif, objek lebih diutamakan daripada pelaku tindakan. Contohnya: "Rumah itu dibangun oleh ayahku", di mana objek "rumah" ditekankan.
2. Menyembunyikan identitas pelaku tindakan.
Kata pasif dapat digunakan untuk menyembunyikan identitas pelaku tindakan. Hal ini seringkali diperlukan dalam konteks yang membutuhkan kerahasiaan, seperti dalam laporan investigasi atau berita. Contohnya: "Laporan itu diserahkan ke pihak berwenang", di mana identitas pelaku tindakan tidak diungkapkan.
3. Menghindari kesalahan atau tudingan.
Kata pasif juga dapat digunakan untuk menghindari kesalahan atau tudingan terhadap pelaku tindakan. Dalam kalimat pasif, pelaku tindakan tidak disebutkan secara langsung, sehingga dapat mengurangi atau menghindari kritikan. Contohnya: "Kesalahan itu ditemukan saat pemeriksaan dilakukan", di mana pelaku tindakan tidak disebutkan.
4. Meningkatkan kehalusan bahasa.
Kata pasif dapat digunakan untuk meningkatkan kehalusan bahasa dan menghindari kesan kasar atau terlalu langsung. Dalam bahasa Indonesia, penggunaan kata pasif lebih sering digunakan dalam konteks resmi, seperti dalam tulisan akademis atau surat resmi. Contohnya: "Pertimbangan yang cermat akan dilakukan sebelum keputusan diambil", di mana penggunaan kata pasif memberikan kesan kehalusan dalam bahasa.
5. Menunjukkan ketidakaktifan subjek.
Kata pasif juga digunakan untuk menunjukkan ketidakaktifan subjek dalam suatu tindakan atau kejadian. Dalam kalimat pasif, subjek tidak melakukan tindakan atau menjadi pelaku, melainkan menjadi objek yang menerima tindakan. Contohnya: "Proses produksi akan dipercepat untuk meningkatkan efisiensi", di mana subjek tidak aktif dalam tindakan produksi.
Jenis-jenis kata pasif.
foto: pixabay.com
Secara umum, terdapat dua jenis kata pasif, yaitu kata pasif verbal dan kata pasif nominal. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing jenis kata pasif:
1. Kata pasif verbal.
Kata pasif verbal adalah kata pasif yang terbentuk dari kata kerja. Kata pasif ini menunjukkan bahwa subjek kalimat tidak melakukan tindakan atau menjadi pelaku, melainkan menjadi objek yang menerima tindakan dari kata kerja.
Bentuk kalimat pasif verbal dibentuk dengan menggunakan kata kerja dalam bentuk ketiga (dikenal juga sebagai bentuk partisip ketiga) yang diikuti oleh kata "oleh" dan objek. Berikut adalah contoh kalimat pasif verbal:
- Puisi ini ditulis oleh seorang penyair terkenal.
- Surat tersebut telah dikirim oleh kantor pos.
Dalam kalimat-kalimat tersebut, kata "ditulis" dan "dikirim" merupakan bentuk pasif dari kata kerja "menulis" dan "mengirim". Subjek dalam kalimat tersebut tidak menjadi pelaku tindakan, melainkan menjadi objek yang menerima tindakan.
2. Kata pasif nominal.
Kata pasif nominal adalah kata pasif yang terbentuk dari kata benda atau frasa benda. Kata pasif ini menunjukkan bahwa subjek kalimat tidak melakukan tindakan atau menjadi pelaku, melainkan menjadi objek yang menerima tindakan dari kata kerja.
Bentuk kalimat pasif nominal dibentuk dengan menggunakan kata benda atau frasa benda sebagai subjek kalimat yang diikuti oleh kata "adalah" atau "terdiri dari". Berikut adalah contoh kalimat pasif nominal:
- Buku-buku ini merupakan koleksi dari perpustakaan sekolah.
- Kota ini dikenal sebagai pusat perdagangan di wilayah ini.
Dalam kalimat-kalimat tersebut, kata "merupakan" dan "dikenal" adalah bentuk pasif dari kata kerja "menjadi" dan "kenal". Subjek dalam kalimat tersebut tidak melakukan tindakan atau menjadi pelaku, melainkan menjadi objek yang menerima tindakan.
Contoh kata pasif.
foto: pixabay.com
1. Dibaca - Membaca
2. Disukai - Menyukai
3. Dicari - Mencari
4. Dikenal - Mengenal
5. Dikunjungi - Mengunjungi
6. Dibayar - Membayar
7. Ditemukan - Menemukan
8. Dicetak - Mencetak
9. Dibicarakan - Membicarakan
10. Dijual - Menjual
11. Dihadiri - Menghadiri
12. Diperbaiki - Memperbaiki
13. Ditulis - Menulis
14. Diselesaikan - Menyelesaikan
15. Dibangun - Membangun
16. Diproduksi - Memproduksi
17. Diperiksa - Memeriksa
18. Dipahami - Memahami
19. Dipelajari - Mempelajari
20. Ditempatkan - Menempatkan
21. Diperlukan - Memerlukan
22. Diperlihatkan - Memperlihatkan
23. Diperbarui - Memperbarui
24. Diperkirakan - Mengkirakan
25. Dipertanyakan - Menanyakan
26. Dicatat - Mencatat
27. Diberikan - Memberikan
28. Diperpanjang - Memperpanjang
29. Dikenakan - Menkenakan
30. Diperkuat - Memperkuat
31. Dibicarakan - Membicarakan
32. Dikejar - Mengejar
33. Dijumpai - Menjumpai
34. Dikasihani - Menyayangi
35. Ditonton - Menonton
36. Dipakai - Memakai
37. Diawasi - Mengawasi
38. Disetujui - Menyetujui
39. Dipertimbangkan - Mempertimbangkan
40. Diabaikan - Mengabaikan
41. Dipilih - Memilih
42. Ditangkap - Menangkap
43. Diselidiki - Menyelidiki
44. Disetir - Menyetir
45. Dibuang - Membuang
46. Dikembangkan - Mengembangkan
47. Disebar - Menyebar
48. Diperoleh - Memperoleh
49. Diperiksa - Memeriksa
50. Diamati - Mengamati
51. Diperkosa - Memperkosa
52. Diburu - Memburu
53. Diperjuangkan - Memperjuangkan
54. Dirancang - Merancang
55. Dibantu - Membantu
Kata-kata tersebut merupakan bentuk pasif dari kata kerja aktif, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam kalimat pasif, subjek tidak melakukan tindakan atau menjadi pelaku, melainkan menjadi objek yang menerima tindakan.
Contoh kata pasif dalam sebuah kalimat.
foto: pixabay.com
1. Dibuat - "Pakaian itu dibuat oleh penjahit terampil"
2. Dikirim - "Surat itu dikirim oleh kurir kemarin"
3. Diberikan - "Hadiah itu diberikan kepada pemenang lomba"
4. Diamati - "Burung-burung itu diamati oleh para ilmuwan"
5. Dilakukan - "Penelitian itu dilakukan oleh tim ahli di bidangnya"
6. Dipertanyakan - "Keputusan itu dipertanyakan oleh pihak oposisi"
7. Diproses - "Data itu akan diproses oleh sistem komputer"
8. Dipelajari - "Materi itu dipelajari oleh siswa di sekolah"
9. Diterbitkan - "Buku itu diterbitkan oleh penerbit terkenal"
10. Dicetak - "Majalah itu dicetak di pabrik cetak yang modern"
11. Dikenal - "Ibu kota itu dikenal sebagai pusat perdagangan"
12. Ditemukan - "Bukti baru itu ditemukan dalam penyelidikan polisi"
13. Diteliti - "Fenomena alam itu sedang diteliti oleh para ahli"
14. Diperlihatkan - "Koleksi seni itu diperlihatkan dalam pameran besar"
15. Diberi - "Ucapan selamat itu diberi oleh teman-teman dekat"
16. Disajikan - "Makanan lezat itu disajikan dengan indah di atas piring"
17. Disimpan - "Barang-barang itu disimpan di dalam gudang yang aman"
18. Diterjemahkan - "Buku itu diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing"
19. Dipotong - "Kain itu dipotong oleh penjahit untuk dijahit"
20. Dimiliki - "Perusahaan itu dimiliki oleh pengusaha sukses"
21. Diperbaiki - "Mobil itu sedang diperbaiki di bengkel"
22. Diperbarui - "Sistem operasi itu diperbarui agar lebih baik"
23. Dipertimbangkan - "Saran itu dipertimbangkan sebelum keputusan diambil"
24. Dihadiri - "Acara besar itu dihadiri oleh ratusan tamu undangan"
25. Dipelihara - "Taman itu dipelihara dengan baik oleh petugas kebersihan"
26. Ditempatkan - "Papan pengumuman itu ditempatkan di tempat yang strategis"
27. Diisi - "Formulir itu diisi dengan data yang lengkap"
28. Diperkenalkan - "Produk baru itu diperkenalkan kepada pasar pada hari ini"
29. Ditunjukkan - "Bukti itu ditunjukkan kepada hakim dalam persidangan"
30. Diatur - "Jadwal acara itu diatur oleh panitia dengan baik"
Recommended By Editor
- 40 Contoh kata sisipan, ketahui penjelasan, ciri dan jenisnya
- 55 Contoh kata antonim, lengkap dengan penjelasan, ciri dan jenisnya
- 25 Contoh kata diksi, lengkap dengan penjelasan, ciri-ciri dan fungsinya yang mudah dipahami
- 145 Contoh kata benda dalam bahasa Indonesia, lengkap dengan ciri dan jenisnya
- 35 Contoh kalimat konjungsi subordinatif lengkap dengan penjelasan dan fungsinya
- 55 Contoh kata saran, lengkap dengan penjelasan dan cirinya yang mudah dipahami