Brilio.net - Kacang almond sering dianggap sebagai camilan sehat karena kaya nutrisi. Banyak orang memilih almond sebagai bagian dari pola makan harian. Meski bermanfaat, konsumsi kacang almond berlebihan ternyata bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Almond mengandung berbagai vitamin, mineral, dan lemak sehat yang baik untuk tubuh. Namun, seperti makanan lainnya, jika dikonsumsi secara berlebihan, almond bisa berdampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui takaran yang dianjurkan agar tetap sehat tanpa efek samping.
Takaran yang tepat untuk mengonsumsi almond setiap hari biasanya sekitar 23 butir atau setara dengan 30 gram. Jumlah ini sudah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan tanpa menimbulkan masalah. Jika dikonsumsi lebih dari itu, kamu bisa menghadapi berbagai dampak yang tak terduga. Nah, apa saja dampaknya? Berikut brilio.net himpun dari berbagai sumber, Selasa (24/9).
1. Gangguan pencernaan.
foto: freepik.com/jcomp
Almond mengandung serat yang tinggi, yang sebetulnya baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Namun, jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan, serat tersebut justru bisa menimbulkan masalah seperti kembung, gas, atau sembelit. Tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna serat dalam jumlah besar, dan jika terlalu banyak, pencernaan bisa terganggu.
Penelitian dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menyebutkan bahwa konsumsi serat yang terlalu banyak secara mendadak dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengonsumsi kacang almond dalam jumlah besar sekaligus, apalagi jika tubuhmu belum terbiasa dengan asupan serat tinggi.
2. Peningkatan berat badan.
Almond memang mengandung lemak sehat yang bermanfaat untuk tubuh. Tetapi, seperti makanan berlemak lainnya, kacang ini tetap mengandung kalori yang cukup tinggi. Mengonsumsi almond secara berlebihan bisa berujung pada peningkatan berat badan yang tidak diinginkan.
Satu ons almond mengandung sekitar 160 kalori. Jika kamu tidak berhati-hati, kalori ekstra ini bisa terakumulasi dan menyebabkan surplus kalori, yang akhirnya membuat berat badan naik. Bagi kamu yang sedang menjaga berat badan, konsumsi almond harus dibatasi sesuai dengan kebutuhan kalori harianmu.
3. Overdosis Vitamin E.
foto: freepik.com/prostooleh
Almond adalah sumber vitamin E yang sangat baik. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kekebalan tubuh. Namun, mengonsumsi terlalu banyak almond bisa menyebabkan overdosis vitamin E, yang dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan.
Penelitian dari National Institutes of Health menyarankan agar asupan vitamin E harian tidak melebihi 15 mg untuk orang dewasa. Konsumsi almond yang berlebihan bisa membuatmu melebihi batas tersebut, yang berpotensi menyebabkan sakit kepala, lelah, hingga gangguan pencernaan.
4. Alergi dan reaksi alergi.
Almond termasuk dalam golongan kacang-kacangan yang bisa memicu alergi pada beberapa orang. Meskipun kamu tidak memiliki alergi sebelumnya, konsumsi almond secara berlebihan bisa meningkatkan risiko reaksi alergi. Gejalanya bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal, sesak napas, hingga anafilaksis yang berbahaya.
Jika kamu merasakan reaksi aneh setelah mengonsumsi almond, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Hindari konsumsi almond berlebihan jika kamu memiliki riwayat alergi terhadap kacang-kacangan.
5. Gangguan fungsi tiroid.
foto: freepik.com
Almond mengandung goitrogen, yaitu zat yang dapat mengganggu fungsi tiroid jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Goitrogen dapat menghambat penyerapan yodium, yang diperlukan untuk fungsi optimal kelenjar tiroid. Akibatnya, konsumsi almond yang berlebihan bisa memicu masalah kesehatan seperti hipotiroidisme.
Meski tidak banyak, goitrogen yang ada pada almond tetap berpotensi menimbulkan masalah jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah besar dan terus-menerus. Bagi mereka yang sudah memiliki masalah tiroid, sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsi almond.
6. Masalah pada ginjal.
Kacang almond kaya akan oksalat, yaitu senyawa yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Orang yang sudah memiliki riwayat batu ginjal atau masalah ginjal lainnya disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat, termasuk almond.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Urology menunjukkan bahwa oksalat dalam jumlah besar bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal, terutama jika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga asupan almond agar tetap sesuai batas aman.
Takaran mengonsumsi kacang almon yang dianjurkan.
foto: freepik.com/azerbaijan_stockers
Takaran yang dianjurkan untuk mengonsumsi almond setiap hari adalah sekitar 23 butir atau setara dengan 30 gram. Jumlah ini sudah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan seperti menurunkan kolesterol, memperbaiki kesehatan kulit, dan menjaga berat badan. Ingatlah bahwa mengonsumsi kacang almond berlebihan justru bisa membawa dampak buruk bagi tubuh.
Agar tetap mendapatkan manfaat tanpa risiko, pastikan kamu memvariasikan sumber makanan harianmu. Jangan hanya fokus pada satu jenis makanan, termasuk almond. Seimbangkan dengan sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya untuk pola makan yang lebih sehat dan beragam.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Trik lembapkan bibir seharian pakai lip balm dari 2 bahan makanan ini bikin antikering dan fresh
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Tanpa timun, ini trik hilangkan kerutan dan lingkaran hitam di bawah mata pakai 2 jenis minyak alami
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- Bisa cegah penuaan dini, ini 9 rekomendasi minyak almond harga mulai Rp 30 ribu
- Bisa redakan sunburn, ini 7 kelebihan pakai almond oil untuk kecantikan
- Trik memanggang almond slice agar warnanya cantik dan antigosong
- Cara menyangrai kacang almond slice supaya tak gosong dan renyah tahan lama
- 7 Cara membuat almond krispi tanpa oven, enak dan nggak ribet