Brilio.net - Menyebar garam di berbagai sudut rumah sering dianggap sebagai cara ampuh untuk menolak bala dan membersihkan energi buruk. Tradisi ini sudah ada sejak lama, bahkan di berbagai budaya yang berbeda, dari Asia hingga Eropa.

Bagi sebagian orang, menaburkan garam di sudut-sudut rumah dipercaya bisa mengusir makhluk halus atau energi negatif yang mungkin membawa ketidaknyamanan. Tak heran jika ritual ini masih sering dilakukan, meskipun ada yang menganggapnya hanya sekadar kepercayaan lama.

Ritual menabur garam biasanya dilakukan dalam situasi tertentu, seperti saat ada anggota keluarga yang sakit berkepanjangan, rumah terasa "berat" atau tak nyaman, hingga pada acara tertentu seperti pindah rumah atau setelah terjadi peristiwa buruk. Orang-orang berharap, dengan menebar garam, energi negatif akan terhapus, dan suasana di rumah menjadi lebih harmonis dan menyenangkan.

Namun, apakah benar garam bisa "membersihkan" suatu tempat dari pengaruh buruk? Di luar keyakinan spiritual, garam hanyalah mineral alami yang sehari-hari digunakan untuk memasak. Terlepas dari penjelasan ilmiah, banyak mitos tentang manfaat menyebar garam yang terus dipercayai hingga kini.

Yuk, simak ulasan brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (13/11), enam mitos paling populer tentang menaburkan garam untuk "membersihkan" energi negatif di rumah, dan lihat apakah ada penjelasan logis atau ilmiah di baliknya.

Mengapa garam sering dianggap sebagai penetral energi buruk?

Mitos tentang menyebar garam © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Dalam banyak budaya, garam sering dianggap sebagai zat yang suci dan murni. Garam adalah salah satu mineral pertama yang ditemukan manusia dan telah digunakan selama ribuan tahun, bukan hanya untuk keperluan masakan, tapi juga dalam ritual keagamaan dan tradisi adat.

Garam dianggap sebagai simbol dari kemurnian dan pelindung yang bisa membersihkan energi-energi negatif. Itulah sebabnya banyak mitos yang tumbuh di sekitar penggunaan garam dalam ritual dan kepercayaan spiritual.

Mitos paling populer tentang menaburkan garam untuk "membersihkan" energi negatif di rumah.

1. Mitos garam mengusir energi negatif di rumah.

Salah satu mitos paling umum adalah bahwa menebar garam bisa mengusir energi negatif dari rumah. Banyak yang percaya bahwa garam memiliki kekuatan untuk menyerap energi buruk yang ada di sekitarnya. Bahkan, beberapa orang melakukan ritual ini secara rutin dengan menaburkan garam di sudut-sudut rumah agar lingkungan menjadi lebih tenang dan nyaman.

Namun, dari sudut pandang ilmiah, garam tidak memiliki kemampuan untuk menyerap energi, apalagi energi yang tak terlihat seperti "negatif". Meskipun begitu, tradisi ini tetap dilakukan karena banyak orang merasa lebih tenang setelahnya, mungkin sebagai bentuk sugesti.

2. Mitos garam sebagai penangkal sihir dan ilmu hitam.

Mitos tentang menyebar garam © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Di berbagai budaya, garam sering dianggap sebagai penangkal sihir atau ilmu hitam. Menyebar garam di pintu masuk rumah, kamar tidur, atau sekitar tempat tidur diyakini bisa mencegah pengaruh jahat dari energi yang dikirimkan oleh seseorang yang berniat buruk.

Garam dianggap memiliki "energi pelindung" yang dapat menolak niat jahat. Walaupun ini hanyalah mitos, kepercayaan semacam ini masih kerap dipegang oleh mereka yang meyakini adanya kekuatan supranatural.

3. Mitos menabur garam untuk menetralisir konflik.

Ada kepercayaan bahwa menyebar garam di dalam rumah bisa membantu meredakan konflik atau ketegangan yang terjadi di antara anggota keluarga. Saat situasi rumah terasa “panas” atau sering terjadi perselisihan, sebagian orang akan menaburkan garam di sudut-sudut ruangan dengan harapan suasana menjadi lebih harmonis.

Menurut mereka, garam dapat menyerap emosi negatif yang membuat hubungan antar keluarga menjadi renggang. Sayangnya, tidak ada bukti ilmiah bahwa garam bisa menetralkan emosi atau menenangkan suasana. Efek ini mungkin lebih bersifat psikologis, memberi pengaruh pada perasaan damai karena adanya harapan akan perubahan suasana yang lebih baik.

4. Mitos menyebar garam bisa mengusir makhluk halus.

Mitos tentang menyebar garam © 2024 brilio.net

foto: freepik.com/8photo

Mitos ini sudah lama ada dan terus hidup hingga sekarang. Menurut sebagian orang, menaburkan garam di sekitar rumah atau tempat tertentu dipercaya bisa mengusir makhluk halus. Garam dianggap memiliki "daya tolak" terhadap roh jahat atau entitas lain yang tidak kasat mata.

Ritual ini sering dilakukan di rumah baru atau lokasi yang dikenal angker. Dari sisi ilmu pengetahuan, tak ada bukti bahwa garam bisa memengaruhi kehadiran makhluk halus. Namun, mitos ini tetap kuat karena adanya keyakinan bahwa garam adalah simbol kemurnian dan pelindung.

5. Mitos garam bisa membersihkan aura dan menyegarkan lingkungan.

Banyak yang percaya bahwa garam dapat membersihkan aura dan memberikan kesegaran pada lingkungan. Caranya adalah dengan mencampurkan garam ke dalam air dan digunakan untuk membersihkan lantai atau benda-benda di rumah. Orang yang meyakini mitos ini percaya bahwa lingkungan yang dibersihkan dengan air garam akan terbebas dari pengaruh negatif.

Meski tak ada dasar ilmiah bahwa garam dapat membersihkan aura, garam memang memiliki sifat antiseptik yang bisa membantu membunuh bakteri. Jadi, meski aura tidak benar-benar terpengaruh, ruangan yang dibersihkan dengan air garam akan terasa lebih bersih dan mungkin secara psikologis terasa lebih segar.

6. Mitos menyebar garam di pintu masuk untuk menolak hal buruk.

Banyak orang yang percaya bahwa menyebar garam di dekat pintu masuk bisa menjadi penghalang dari hal-hal buruk atau tamu yang membawa energi negatif. Dalam kepercayaan ini, garam diibaratkan sebagai perisai yang melindungi rumah dari gangguan energi buruk yang mungkin datang dari luar.

Biasanya, garam ditaburkan di ambang pintu atau di sekitarnya. Pandangan ilmiah tentu saja menolak mitos ini, karena garam tidak memiliki kemampuan untuk memengaruhi energi atau suasana hati seseorang yang berkunjung. Namun, kepercayaan ini mungkin saja membuatmu merasa lebih terlindungi dan memberikan rasa nyaman saat menerima tamu.