Brilio.net - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi. Penyakit DBD tergolong penyakit serius karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan serius. DBD adalah bentuk yang lebih parah dari penyakit dengue biasa dan dapat menyebabkan gejala parah hingga kematian.

Dilansir dari brilio.net dari kemkes.go.id tercatat pada tahun 2024 sampai minggu ke 17 terdapat 88.593 kasus DBD dan kematian DBD sebanyak 621 kematian. Kasus Dengue/DBD terlaporkan dari 456 kab/kota dari 34 provinsi. Kematian akibat dengue terjadi di 174 kab/kota di 28 provinsi.

Maka dari itu, penangan penyakit DBD harus serius ditangani medis. Namun, selain dari obat-obatan kamu bisa mengonsumsi superfoods yang dapat membantu secara alami melawan demam berdarah (DBD).

 



6 Superfoods untuk melawan demam berdarah (DBD)

Superfoods freepik.com

foto: freepik.com

Superfoods adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan makanan yang kaya akan nutrisi tertentu dan diyakini memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Makanan-makanan ini terkenal karena kandungan nutrisi yang tinggi, termasuk vitamin, mineral, serat, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya yang diyakini dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kriteria umum untuk makanan dikategorikan sebagai superfoods meliputi tingkat kandungan nutrisi yang tinggi, kaya akan antioksidan, memiliki manfaat kesehatan yang terbukti, serta mudah diolah dan dimasukkan ke dalam diet sehari-hari.

Superfoods juga bisa menjadi kandungan alami untuk pencegahan penyakit Demam berdarah dengue (DBD). Adapun 6 superfoods sebagai berikut.

1. Blueberry

Blueberry menjadi buah yang cocok untuk dikonsumsi agar mencegah DBD. Blueberry memiliki banyak kandungan seperti flavonoid dan anthocyanin, serta vitamin C dan K. Manfaat dari buah blueberry adalah sebagai Antioksidan sehingga dapat membantu melawan radikal bebas dan peradangan serta meningkatkan kekebalan tubuh.

2. Jeruk nipis

jeruk nipis menjadi opsi selanjutnya untuk mencegah penyakit DBD. Jeruk nipis yang kaya akan vitamin C, serat, dan senyawa anti inflamasi sehingga bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memiliki efek antiinflamasi yang dapat membantu meredakan gejala DBD.

3. Pepaya

Pepaya kaya akan vitamin C, A, E, serta enzim papain yang memiliki sifat antiinflamasi. Pepaya sangat baik dikonsumsi untuk mencegah penyakit DBD karena dapat membantu meredakan peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mempercepat proses pemulihan.

4. Bawang putih

Selain untuk bumbu dapur, bawang putih ternyata punya manfaat lain yaitu melawan infeksi virus DBD. Kandungan nutrisi bawang putih seperti senyawa allicin, yang memiliki sifat antiviral, antiinflamasi, dan antibakteri.

5. Brokoli

Brokoli mengandung banyak sekali vitamin C, K, serta senyawa sulforaphane yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan sehingga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melawan peradangan, dan mempercepat proses pemulihan.

6. Teh hijau

Teh hijau juga dapat mencegah secara alami penyakit DBD. Kandungan antioksidan polifenol, terutama epigallocatechin gallate (EGCG) menjadikan teh hijau kaya akan Antioksidan dan melawan radikal bebas, meredakan peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

 

Penyebab dan gejala demam berdarah (DBD)

Demam berdarah seringkali menghantui kesehatan kamu dan lingkungan sekitarmu. Tahukah kamu, Penyebab utama DBD adalah infeksi empat serotipe virus dengue. Virus ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Nyamuk ini umumnya berkembang biak di daerah yang hangat dan lembab, terutama di wilayah tropis dan subtropis.

Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menimbulkan berbagai gejala yang bervariasi dalam tingkat keparahan dan jenisnya. Gejala-gejala ini seringkali muncul dalam beberapa hari setelah terinfeksi virus dengue dan dapat berkembang secara bertahap. Adapun gejala DBD yang bisa didiagnosa sejak awal sebagai berikut:

1. Demam tinggi.

Superfoods freepik.com

foto: freepik.com

Demam tinggi secara tiba-tiba merupakan ciri yang khas dari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Karakter dari demam yang disebabkan oleh penyakit DBD ini adalah suhu panas yang ditimbulkan sangat tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius dan bahkan lebih tinggi. Durasi demam akibat DBD berkisar 2-7 hari lamanya.

2. Nyeri otot dan sendi

Nyeri di bagian otot merupakan gejala umum yang ditimbulkan dari penyakit DBD. Karakteristik dari nyeri ini bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh, seperti punggung, lengan, kaki, dan sendi-sendi. Durasi dari nyeri yang ditimbulkan bisa berhari-hari sehingga mengganggu aktivitas keseharian.

3. Sakit kepala

Superfoods freepik.com

foto: freepik.com

Sakit kepala juga menjadi gejala yang sering muncul dalam beberapa hari setelah demam. Biasanya rasa sakit berada di belakang mata menjadi karakteristik penyakit DBD. Durasi dari sakit kepala tersebut bisa bertahan berhari-hari.

4. Ruam kulit

Ruam kulit muncul setelah beberapa hari setelah demam melanda penderita DBD. Ruam ini dapat berupa bintik-bintik merah kecil yang tersebar di seluruh tubuh atau area tertentu. Durasi ruam biasanya muncul selama 2-5 hari dan kemudian bisa hilang dengan sendirinya.

5. Nyeri perut

Nyeri perut juga sering terjadi kepada penderita DBD. Nyeri ini bisa terasa di daerah perut bawah atau menyebar ke seluruh perut. Durasi nyeri perut yang ditimbulkan akibat DBD bisa bertahan selama berhari-hari dan disertai dengan mual sampai muntah.

6. Mual dan muntah

Superfoods freepik.com

foto: freepik.com

Mual dan muntah biasanya terjadi pada fase akut penyakit. Penderita akan merasakan sensasi mual yang berkepanjangan dan kadang disertai dengan muntah. Durasi mual dan muntah bisa bertahan beberapa hari dna dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak ditangani dengan baik.

7. Pendarahan

Pendarahan dari hidung atau gusi bisa terjadi pada kasus yang lebih parah. Pendarahan ini bisa terjadi spontan atau saat menyikat gigi ataupun mencuci muka. Durasi pendarahan biasanya bersifat sporadis dan mungkin tidak terjadi di semua kasus.