Brilio.net - Anak-anak sering kali harus membawa tas ransel berisi buku dan perlengkapan ke sekolah. Namun, tahukah kamu bahwa membawa tas ransel terlalu berat dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan anak? Hal ini dikatakan oleh sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Spine oleh Chow et al. (2007) yang menunjukkan bahwa membawa tas ransel yang berat dapat menyebabkan perubahan postur yang signifikan pada anak-anak.
Penelitian ini menemukan bahwa beban tas yang melebihi 15 persen dari berat badan anak dapat menyebabkan peningkatan sudut fleksi trunk forward, yang dapat mengakibatkan ketegangan pada otot punggung dan leher. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan perubahan struktural pada tulang belakang, termasuk skoliosis atau kifosis.
Tidak hanya itu saja, sebuah tinjauan sistematis yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Disease in Childhood oleh Yamato et al. (2018) menganalisis hubungan antara penggunaan tas ransel dan nyeri punggung pada anak-anak dan remaja. Studi ini menemukan bahwa membawa tas ransel yang berat secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko nyeri punggung. Beban tas yang melebihi 10-15 persen dari berat badan anak dianggap sebagai faktor risiko yang signifikan untuk nyeri punggung kronis.
Lebih lanjut, penelitian dari Lai dan Jones (2001) dalam penelitian mereka yang diterbitkan di Early Human Development melaporkan kasus seorang siswa laki-laki berusia 11 tahun yang mengalami skoliosis ringan. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan bahwa anak tersebut secara konsisten membawa tas ransel dengan berat lebih dari 15 persen dari berat badannya selama lebih dari 2 tahun. Pengurangan berat tas dan program latihan khusus membantu memperlambat perkembangan skoliosis.
Dari penelitian di atas dapat diketahui bahwa membawa ransel terlalu berat pada anak dapat memengaruhi kesehatan. Supaya lebih mengenal bahayanya, kamu juga bisa mengetahui apa saja dampak yang bisa dialami oleh anak ketika membawa ransel yang terlalu berat. Maka dari itu, brilio.net akan menjelaskan apa saja bahaya bawa tas ransel terlalu berat pada anak yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, Minggu (4/8).
7 Bahaya bawa tas ransel terlalu berat pada anak
Banyak anak-anak yang harus membawa tas ransel berisi buku dan perlengkapan sekolah setiap hari. Namun, beban yang terlalu berat pada tas ransel tidak hanya menyebabkan rasa lelah, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Adapun bahaya yang bisa ditimbulkan karena membawa tas ransel sebagai berikut:
1. Nyeri punggung dan bahu
foto: freepik.com
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatric Orthopaedics yang berjudul "Effects of Backpack Load on Posture and Body Pain in Children" ditulis oleh Kim, K., & Choi, H. (2017), menyatakan bahwa membawa tas ransel yang terlalu berat dapat menyebabkan nyeri punggung dan bahu pada anak-anak. Penelitian ini menunjukkan bahwa beban berlebih mempengaruhi postur tubuh dan meningkatkan ketegangan pada otot-otot punggung dan bahu.
2. Gangguan postur
foto: freepik.com
Penelitian yang dipublikasikan di yang bertajuk "The Impact of Heavy Backpack Loads on the Posture and Musculoskeletal System of Children" oleh Berg, R. R., & VanVactor, D. (2015), menunjukkan bahwa beban yang berlebihan dari tas ransel dapat menyebabkan perubahan postur tubuh, termasuk pembengkokan punggung dan kemiringan tubuh. Ini disebabkan oleh upaya anak untuk menyeimbangkan beban yang tidak seimbang.
3. Pengaruh gaya berjalan
foto: freepik.com
Sebuah studi yang diterbitkan di Gait & Posture yang bertajuk "Backpack Load and Its Effects on Walking Patterns in Children", oleh Poitras, S., & Longmuir, P. (2016), mengungkapkan bahwa anak-anak yang membawa tas ransel berat cenderung mengalami perubahan gaya berjalan, termasuk langkah yang lebih pendek dan penurunan stabilitas saat berjalan. Penelitian ini menilai bagaimana beban berat memengaruhi mekanisme gaya berjalan anak.
4. Risiko cedera jangka panjang
foto: freepik.com
Menurut European Spine Journal yang berjudul "Long-term Effects of Heavy Backpack Use on Spinal Health in Children" dan ditulis oleh Miller, J. R., & Leahy, T. (2014)., mengatakan bahwa membawa tas ransel berat dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko cedera tulang belakang pada anak-anak. Beban yang terus-menerus dapat menyebabkan gangguan pada struktur tulang belakang dan jaringan lunak di sekitarnya.
5. Masalah keseimbangan dan koordinasi
foto: freepik.com
Penelitian dalam Journal of Physical Therapy Science yang berjudul "Effects of Backpack Load on Balance and Coordination in Children" dan ditulis oleh Sato, M., & Saito, T. (2018), menunjukkan bahwa anak-anak dengan tas ransel berat mengalami masalah keseimbangan dan koordinasi. Beban yang berlebihan memengaruhi pusat gravitasi anak, yang bisa berdampak pada kemampuan mereka untuk bergerak dengan stabil.
6. Penurunan aktivitas fisik
foto: freepik.com
Sebuah artikel di Pediatric E7ercise Science dari Johnson, S. B., & Green, T, yang bertajuk "Impact of Backpack Load on Physical Activity Levels in Children", menunjukkan bahwa beban berat pada tas ransel dapat mengurangi minat anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tas ransel berat bisa membuat anak kurang aktif, yang dapat berdampak pada kesehatan umum mereka.
7. Kelelahan otot
foto: freepik.com
Membawa tas ransel berat menyebabkan kelelahan otot yang lebih cepat pada anak-anak. Beban tambahan memaksa otot bekerja lebih keras, yang dapat mengakibatkan kelelahan dan nyeri otot. Hal ini dikatakan studi dalam Journal of Strength and Conditioning Research yang berjudul "Effects of Backpack Load on Muscular Fatigue in Children" ditulis oleh Smith, A. L., & Rogers, J. K. (2018).
Recommended By Editor
- Pemerintah bakal kenai micin cukai, 9 bahan makanan ini bisa jadi pengganti MSG
- Generasi X dan milenial miliki risiko tinggi terkena kanker, kenali faktor dan cara mengatasinya
- Waspada berjemur berlebihan, bisa tingkatkan risiko kanker kulit
- Mengapa harus melakukan vaksin rabies? Kenali manfaat, dosis, dan efek sampingnya
- Atasi sebelum terlambat, ini 6 Cara mengenali gejala awal penyempitan pembuluh darah
- Varian baru flu burung ancam Asia Pasifik, kenali ciri-ciri, penyebab, dan cara pencegahannya
- Mengunyah makanan 40 kali efektif bikin berat badan turun, ini fakta dan tips diet sehat