Brilio.net - Mengelola keuangan merupakan keahlian yang mesti dimiliki semua orang. Keahlian tersebut digunakan agar seseorang dapat memaksimalkan pendapatannya untuk keperluan yang benar-benar penting dengan alokasi dana yang tersedia. Sebab, jika tidak memiliki keahlian ini, maka seseorang sering kali membeli hal-hal yang sebenarnya bukan prioritas.
Namun, mengelola keuangan bukan perkara mudah. Sebab, tidak banyak orang tahu bagaimana membedakan mana yang menjadi prioritas kebutuhan dan mana yang hanya sekadar keinginan. Oleh karena itu, perlu pengetahuan khusus untuk mempelajari bagaimana mengelola keuangan dengan baik.
Tata kelola keuangan dengan baik salah satunya dapat dipelajari secara mandiri dari berbagai ahli yang telah menulis buku. Ada banyak buku tentang financial planning atau perencanaan keuangan. Oleh karena itu, kita perlu memilah mana buku yang cocok menjadi rekomendasi untuk para pemula mempelajari tata kelola keuangan.
Dirangkum Brilio.net dari berbagai sumber Minggu (15/8), berikut 7 buku tentang financial planning, petunjuk bagi pemula kelola keuangan.
1. Rich Dad Poor Dad.
foto: gramedia.com
Rich Dad Poor Dad merupakan yang sudah terbit lebih dari 20 tahun sejak pertama kali diterbitkan pada 1997. Buku karya Robert Kiyosaki dan Sharon Lechter ini, merupakan buku yang membahas masalah finansial yang banyak dialami banyak orang karena keliru orang tua mereka tentang keuangan. Ditulis dengan cara memoar, buku ini merupakan cerita Robert tentang pengalaman keluarganya sendiri dan keluarga temannya yang kaya saat mengurus keuangan.
2. Why Didn't They Teach Me This in School?
foto: amazon.com
Why Didn't They Teach Me This in School? merupakan buah keresahan Cary Siegel saat menyadari bahwa di sekolah tidak diajari bagaimana seseorang mengelola keuangannya sendiri. Buku ini ditulisnya untuk anak muda yang ingin mempelajari tata kelola keuangan. Buku ini terdiri dari 99 prinsip yang dirangkum dalam delapan pelajaran. Selain itu, buku dengan ketebalan 188 ini mudah dicerna bahkan oleh siswa yang masih sekolah di tingkat menengah.
3. The Total Money Makeover.
foto: amazon.com
Buku The Total Money Makeover yang ditulis oleh Dave Ramsey memberikan pencerahan bagaimana mengatur anggaran keuangan saat menikah. Selain itu, dalam proses tersebut penulis juga memberikan cara untuk merencanakan tabungan pendidikan untuk anak dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Buku ini berisi cara tepat bagaimana seseorang mesti menabung dan dapat pensiun dengan nyaman di hari tua. Buku ini merupakan salah satu buku penting bagaimana seseorang ingin mencapai kondisi keuangan yang stabil.
4. The Automatic Millionaire.
foto: amazon.com
The Automatic Millionaire ditulis dengan data realistis oleh David Bach. Buku ini mengisahkan kisah sukses pasangan yang berpenghasilan sederhana, tetapi tetap memiliki rumah dan juga dana pensiun yang cukup. Buku ini cocok sekali dibaca oleh para pekerja yang hanya memiliki sedikit sumber dana dan bagaimana cara memaksimalkannya.
5. Your Money or Your Life.
foto: amazon.com
Your Money or Your Life yang ditulis oleh Vicki Robin dan Joe Dominguez ini bukan berisi tentang tips mengatur keuangan, melainkan bagaimana seseorang memilih gaya hidup sesuai kapasitasnya. Bagi mereka, hidup sederhana bisa membuat hidup lebih bahagia dan hal itu bisa dilakukan apalagi seseorang mengubah kebiasaan hidupnya sesuai dengan kemampuan yang ia miliki tanpa harus membandingkannya dengan orang lain.
6. Broke Millennial.
foto: amazon.com
Broke Millennial ditulis Erin Lowry untuk rentang usia 20-30-an yang hidupnya sering terkendala karena keuangan. Buku ini menjelaskan langkah-langkah praktis agar seseorang bebas dari hutang dan tentu saja merdeka secara finansial. Buku menawarkan hal-hal menyenangkan untuk bisa keluar dari situasi yang rumit.
7. Milenialnomics.
foto: Instagram/@literasabuku
Milenialnomics merupakan salah satu buku financial planning berbahasa Indonesia yang ditulis oleh Haryo Setyo Wibowo. Menurutnya, kemampuan menabung orang Indonesia berada dalam jajaran 20 besar dan jauh sekali dengan Finlandia yang berada di urutan 82 (2016). Namun, data ini tidak membuat Indonesia bahagia dan berada di urutan 96, sementara Finlandia ada di posisi teratas (2018). Hal ini tentu saja ada masalah pokok kebanyakan orang Indonesia dalam mengelola keuangannya. Menurutnya, besar pasak daripada tiang merupakan hal yang tidak baik, tetapi banyak penghasilan, tapi pelit pengeluaran saking hematnya juga tidak baik. Tidak bikin bahagia. Buku ini menawarkan hal-hal realistis tentang keuangan yang sering ada di sekitar kita dengan cara sederhana dan mudah dimengerti.
Recommended By Editor
- Tak hanya jago melawak, 9 komika Indonesia ini punya karya buku
- 5 Buku fiksi dengan tokoh utama kucing, cocok buat dibaca cat lover
- 7 Buku sains populer terlaris Juli 2021 versi Gramedia
- 5 Buku penulis perempuan Indonesia yang terbit di luar negeri
- 7 Buku self improvement laris, bisa bikin hidup penuh makna
