Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak wanita yang mengonsumsi minuman yang mengandung kafein untuk meningkatkan energi dan tidak gampang ngantuk, terutama di tengah pekerjaan. Minuman seperti kopi, teh, dan minuman berenergi menjadi pilihan populer. Namun, konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.
Efek samping yang paling umum dari konsumsi kafein berlebihan pada wanita adalah meningkatnya risiko keguguran, gangguan tidur, peningkatan denyut jantung, dan peningkatan tekanan darah. Terlebih lagi, konsumsi kafein yang tinggi juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh wanita. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk membatasi asupan kafein.
Menurut para ahli, batas harian yang aman untuk konsumsi kafein adalah sekitar 400 miligram, setara dengan sekitar empat cangkir kopi. Selain itu, wanita yang sedang hamil atau menyusui disarankan untuk membatasi konsumsi kafein mereka lebih jauh. Alternatif sehat untuk mengurangi konsumsi kafein meliputi minum lebih banyak air, memilih teh herbal tanpa kafein, atau minuman rendah kafein lainnya.
Menggabungkan kebiasaan hidup sehat lainnya seperti olahraga teratur dan pola makan seimbang juga dapat membantu mengurangi kebutuhan akan kafein untuk menjaga energi sepanjang hari. Dengan mengambil langkah-langkah ini, wanita dapat menghindari efek samping yang berbahaya dari konsumsi kafein berlebihan dan menjaga kesehatan mereka dengan lebih baik.
Berikut brilio.net telah melansir efek samping kafein bagi wanita yang cenderung membahayakan sehingga patut dihindari dari berbagai sumber, Sabtu (27/4).
1. Ketergantungan.
foto: pixabay.com
Ketergantungan dari kafein terbentuk ketika mulai merasakan efek samping darinya yang dirasa menguntungkan. Di balik itu semua, ternyata rasa nyaman dan kebiasaan terhadap kafein membuatmu ketergantungan tanpa disadari. Efek samping tersebutlah yang dapat membahayakan kesehatan bagi wanita.
Mengonsumsi minuman mengandung kafein setiap hari berarti membiarkan dirimu terpapar zat psikoaktif dan zat adiktif. Ketergantungan yang akan kamu alami berdampak pada psikologis maupun fisik. Kondisi bahaya yang dapat dirasa yakni harus mengonsumsi kafein untuk tetap terjaga dan membutuhkan fokus. Padahal, hal tersebut terjadi karena tubuhmu secara terus-terusan dalam pengaruh zat adiktif.
Penting untuk mengonsumsi kafein dengan bijak dan mengenali batasannya. Jika kamu merasa tergantung pada kafein atau mengalami efek samping yang merugikan, biasanya kamu bisa sakit kepala akibat tidak konsumsi dalam waktu tertentu. Lebih baik, kamu mulai membatasinya sebelum efek sampingnya makin membahayakan kesehatanmu.
2. Gangguan pola tidur.
foto: unsplash.com
Efek samping kafein akan membantumu untuk tetap terjaga. Padahal, masing-masing orang memiliki batas tertentu untuk bisa mengolah kafein dalam dirinya. Kamu bisa sengaja mengonsumsinya agar tetap terjaga, tetapi tidak bisa mengontrol seberapa lama tidak bisa tidur. Terlalu banyak konsumsi kafein akan menunda waktu tidur, sehingga merusak kualitas tidur.
Tidak hanya itu, pada saat kamu bisa tertidurpun kafein memberi reaksi pada tubuhmu. Saat kamu tertidur tubuhmu akan memulihkan baik secara fisik maupun mental. Konsumsi kafein melebihi batas wajar, membuat tubuh tidak memaksimalkan pemulihan tersebut. Dampaknya, ketika kamu harus mulai mengisi waktu dengan produktif, tubuhmu masih merasakan lelah. Hal ini menjadikan pola tidurmu tidak teratur.
Efek samping lainnya dari kopi juga membuatmu kesulitan tidur. Gangguan tidur ini terjadi karena kafein mengganggu kerja hormon antidiuretik (ADH) dalam tubuh. Pada kondisi normal, ADH bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah air yang diserap kembali ke dalam darah melalui ginjal. Ketika kamu mengonsumsi kafein, zat ini memengaruhi ginjal untuk meningkatkan produksi urine.
3. Menimbulkan masalah pencernaan.
foto: unsplash.com
Efek samping dari kafein dapat merangsang produksi asam lambung. Kafein juga dapat meningkatkan kontraksi otot usus yang dapat menyebabkan perut kembung, gas, dan bahkan diare pada beberapa individu. Pada wanita yang memiliki sensitivitas pencernaan yang tinggi, konsumsi kafein dapat memperburuk gejala seperti nyeri perut, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.
4. Risiko penyakit jantung.
foto: pixabay.com
Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau jika seseorang memiliki sensitivitas terhadap kafein. Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung dapat meningkatkan risiko hipertensi dan aritmia (denyut jantung tidak teratur), yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Selain itu, kafein juga dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah. Kafein dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Oleh karena itu, wanita yang memiliki risiko penyakit jantung sebaiknya membatasi konsumsi kafein dan memilih sumber kafein lebih sehat, seperti kopi tanpa gula tambahan atau teh hijau, serta mengombinasikannya dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti diet seimbang dan olahraga teratur.
5. Menaikkan tingkat kecemasan dan gelisah.
foto: pixabay.com
Kafein dapat meningkatkan produksi hormon stres, seperti kortisol dan epinefrin, yang dapat meningkatkan respons tubuh terhadap stres dan menyebabkan perasaan gelisah. Wanita yang memiliki kecenderungan terhadap gangguan kecemasan mungkin lebih rentan terhadap efek ini. Selain itu, kafein juga dapat mengganggu tidur, sehingga meningkatkan iritabilitas dan membuat seseorang lebih rentan terhadap kecemasan.
Oleh karena itu, wanita yang merasa rentan terhadap kecemasan sebaiknya memperhatikan konsumsi kafein dan membatasi asupan kafein untuk membantu mengurangi gejala kecemasan. Menggabungkan strategi ini dengan teknik manajemen stres dan gaya hidup sehat lainnya dapat membantu mengurangi dampak negatif kafein pada kecemasan.
6. Menimbulkan kerusakan jaringan tubuh.
foto: pexels.com
Tubuhmu selalu mengalirkan penyerapan melalui darah. Makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan memiliki efek samping dalam proses penyaluran. Zat-zat yang berpotensi mengganggu kinerja hormon-hormon lebih membahayakan, terlebih jika dikonsumsi pada dosis berlebih. Dalam suatu kasus kafein bisa merusak jaringan tubuh.
Dilansir dari healthline.com, ditemukan kasus wanita mengalami mual, muntah, dan urin berwarna gelap setelah konsumsi kopi. Setelah diperiksa kondisinya, ternyata dia mengalami Rhabdomyolysis, yakni kondisi serat otot yang rusak memasuki aliran darah. Dalam kondisi parah, ini bisa menyebabkan gagal ginjal atau masalah lainnya.
7. Gangguan pada reproduksi.
foto: pixabay.com
Kafein dapat memengaruhi hormon reproduksi, seperti estrogen yang dapat berdampak pada siklus menstruasi. Wanita yang mengonsumsi kafein dalam jumlah besar mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami ketidakteraturan menstruasi. Selain itu, kafein juga dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein berlebihan dapat mengurangi kemungkinan kehamilan, baik melalui pengaruhnya pada hormon reproduksi maupun melalui efeknya pada keseimbangan hormon dalam tubuh. Wanita yang sedang berusaha untuk hamil sebaiknya memperhatikan konsumsi kafein mereka dan perlu membatasi asupan kafein untuk meningkatkan kesempatan hamil.
(Mgg/Robiul Adil Robani)
Recommended By Editor
- Tak banyak yang tahu, 9 minuman ini ternyata mengandung kafein
- Dampaknya langsung terasa, 10 manfaat mengurangi konsumsi gula dan garam bagi kesehatan
- Tak bisa lepas dari ponsel? Ini 5 dampak serius dari radiasi HP bagi kesehatan
- 100 Health quotes penuh nasihat mendalam, menjaga kebugaran tubuh dan jiwa
- 11 Sayuran ini ampuh menurunkan kolesterol tinggi, usir lemak jahat secara aman