Brilio.net - Larangan bayi melihat cermin merupakan kepercayaan yang masih dipegang teguh oleh berbagai kelompok masyarakat di Indonesia hingga saat ini. Orang tua zaman dulu selalu berusaha menjauhkan bayinya dari benda-benda yang memantulkan bayangan, terutama cermin. Ketakutan akan dampak buruk yang mungkin terjadi membuat banyak orang tua rela menutup semua cermin di rumah saat memiliki bayi yang baru lahir.

Kepercayaan ini biasanya dikaitkan dengan mitos tentang dunia lain yang ada di balik cermin. Sebagian orang percaya kalau bayi yang terlalu sering melihat cermin dapat terkena pengaruh buruk dari energi yang tak kasatmata. Meskipun terdengar mistis, kepercayaan ini tetap dipegang teguh oleh sebagian kalangan.

Di sisi lain, ada juga yang memandang larangan ini dari sudut pandang lain. Mereka berpendapat kalau bayi yang melihat cermin sebenarnya sedang belajar mengenali dirinya sendiri. Terlepas dari mitos atau fakta, topik ini selalu menarik untuk dibahas.

Penasaran apa saja makna mitos larangan bayi melihat cermin yang brilio.net sadur dari berbagai sumber, Jumat (27/12).

7 Makna larangan bayi melihat cermin

7 Makna larangan bayi melihat cermin  2024 freepik.com

7 Makna larangan bayi melihat cermin
freepik.com/freepik

1. Takut membawa energi negatif

Makna larangan pertama berkaitan dengan kepercayaan bahwa cermin dapat menjadi pintu masuk bagi energi negatif. Ketika bayi melihat cermin, dikhawatirkan dia bisa terpapar energi yang tidak baik. Kepercayaan ini muncul dari anggapan bahwa bayi masih sangat rentan dan memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan alam.

2. Melindungi bayi dari dunia gaib

Cermin sering kali dikaitkan dengan dunia gaib atau dimensi lain dalam berbagai mitos. Ada yang percaya bahwa bayi yang terlalu lama menatap cermin bisa menarik perhatian makhluk halus. Larangan ini dianggap sebagai cara untuk menjaga bayi dari gangguan yang tidak terlihat.

7 Makna larangan bayi melihat cermin  2024 freepik.com

7 Makna larangan bayi melihat cermin
freepik.com/jcomp

3. Melindungi jiwa bayi yang masih lemah

Konon, bayi yang baru lahir dianggap memiliki jiwa yang masih lemah dan belum stabil. Cermin dipercaya bisa 'menyerap' sebagian dari jiwa bayi yang masih rapuh ini. Masyarakat meyakini jika kontak dengan cermin sebelum bayi cukup kuat secara spiritual bisa menyebabkan bayi menjadi mudah sakit, sering menangis tanpa sebab, sampai mengalami gangguan pertumbuhan.

4. Menghindari bayi menjadi terlalu fokus pada dirinya

Sebagian orang tua meyakini bahwa terlalu sering melihat cermin dapat membuat bayi tumbuh menjadi pribadi yang terlalu narsis. Larangan ini lebih bersifat simbolis, di mana orang tua ingin mengajarkan anak untuk tidak terlalu terpaku pada penampilan. Meskipun terdengar sederhana, kepercayaan ini tetap banyak diterapkan dalam budaya tertentu.

5. Menjaga kesehatan mental bayi

Ada kepercayaan bahwa cermin dapat mempengaruhi kesehatan mental bayi, terutama jika ia sering melihat bayangan yang membuatnya bingung. Ketidaktahuan bayi tentang konsep refleksi bisa menyebabkan kecemasan hingga ketakutan. Oleh karena itu, larangan ini dianggap sebagai langkah pencegahan untuk menjaga kenyamanan bayi.

7 Makna larangan bayi melihat cermin  2024 freepik.com

7 Makna larangan bayi melihat cermin
freepik.com/freepik

6. Kepercayaan tentang gangguan roh jahat

Pada beberapa budaya, cermin dianggap sebagai benda yang bisa memantulkan roh jahat. Jika bayi melihat cermin terlalu sering, dikhawatirkan roh tersebut akan mengganggu bayi. Larangan ini biasanya lebih terkait dengan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun.

7. Mencegah gangguan pada proses tumbuh kembang

Masyarakat memiliki keyakinan kalau cermin dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang bayi. Mereka percaya jika terlalu sering melihat cermin bisa membuat bayi menjadi terlambat dalam mencapai tahap-tahap perkembangannya. Kepercayaan ini termasuk kekhawatiran bahwa bayi bisa terlambat bicara, terlambat berjalan, bahkan mengalami hambatan dalam perkembangan motoriknya.