2. "Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43)
foto: freepik.com
Dalam penyaliban, Yesus mengatakan sebuah janji dan pengharapan kepada umat-Nya yang percaya dan yakin kepada-Nya, maka tidak akan binasa melainkan mendapat keselamatan yang kekal di surga kelak. Sehingga, penting untuk meyakini dan mengimani apa yang dikatakan oleh Juru Selamat agar bisa mendapatkan kasih-Nya.
3. "Ibu, inilah anakmu!" – "Inilah ibumu!" (Yohanes 19:25-26)
foto: freepik.com
Yohanes merupakan murid dari Yesus yang dikasihi-Nya. Perkataan tersebut muncul dan ditujukan oleh Yohanes karena pada saat penyaliban hanya Yohanes saja yang berada di lokasi bersama Yesus menurut catatan di dalam Alkitab. Perkataan itu diucapkan oleh Yesus agar Yohanes menerima dan menjaga Maria sebagai ibunya saat Yesus sudah tidak ada.
4. "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" (Markus 15:34)
foto: freepik.com
Perkataan salib keempat ini adalah gambaran teriakan manusia yang terpisah dari Allah karena dosa. Di sini, Yesus mengungkapkan perasaan-Nya yang terpisah dari Allah Bapa saat dosa dunia ditimpakan pada-Nya. Perkataan ini juga merupakan penggenapan dari nubuatan dalam kitab Mazmur 22:2.
5. "Aku haus!" (Yohanes 19:28)
foto: freepik.com
Perkataan Yesus selanjutnya yang diucapkan saat disalib adalah "Aku haus!" dengan kondisi yang kehilangan banyak darah dan cairan tubuh yang sudah habis terkuras. Ini merupakan sifat kemanusiaan Yesus, sama seperti manusia pada umumnya. Sejak ditangkap hingga disalibkan, Yesus memang tidak makan dan minum. Kemudian seorang prajurit memberikan anggur asam ke mulut-Nya.
6. "Sudah selesai." (Yohanes 19:30)
foto: freepik.com
Yesus datang ke dunia untuk menyelesaikan pekerjaan Bapa. Maka dari itu, Ia juga menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya. Yesus telah menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini. Seluruh pekerjaan yang ditugaskan Bapa-Nya, yaitu memberitakan Injil, melakukan berbagai mukjizat, dan mengerjakan keselamatan kekal bagi umat-Nya, telah dilakukan dengan sempurna.
7. "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." (Lukas 23:43)
foto: freepik.com
Dengan kata-kata ini, tokoh teragung yang pernah berjalan di muka bumi ini, Allah dalam rupa manusia, mengembuskan napas terakhirnya. Hal ini menunjukkan bahwa Dia akan mati, dan Allah telah menerima pengorbanan-Nya. Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban tebusan yang tak bercacat kepada Allah (Ibrani 9:14). Pengorbanan Yesus Kristus yang mati di salib demi menebus dosa manusia, kiranya menjadi pengingat bagi umat Kristiani untuk menjauhi perbuatan dosa.