Brilio.net - Kalimat dengan konjungsi subordinatif sering digunakan untuk menghubungkan dua klausa dengan hubungan yang berbeda. Konjungsi subordinatif adalah kata penghubung yang menggabungkan klausa utama dengan klausa anak, di mana klausa anak tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat. Penggunaan konjungsi ini membantu memberikan makna tambahan, seperti alasan, waktu, tujuan, dan syarat dalam sebuah kalimat.
Dengan memahami konjungsi subordinatif, kamu dapat menciptakan kalimat yang lebih kompleks dan informatif. Beberapa kata yang termasuk dalam konjungsi subordinatif di antaranya adalah "karena", "sejak", "jika", dan "sehingga". Menguasai jenis konjungsi ini akan membantu meningkatkan kemampuan menulis dan berbicara dengan lebih efektif.
Brilio.net akan membahas berbagai contoh kalimat yang menggunakan konjungsi subordinatif berdasarkan fungsinya. Selain itu, kamu juga bisa memahami bagaimana setiap konjungsi memberikan makna yang berbeda dalam kalimat tersebut.
Yuk langsung saja simak ulasannya seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (10/10).
Pengertian konjungsi subordinatif.
foto: freepik.com/KamranAydinov
Konjungsi subordinatif adalah kata penghubung yang menggabungkan klausa utama dengan klausa subordinatif (anak kalimat). Klausa subordinatif tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap dan membutuhkan klausa utama agar memiliki makna yang utuh. Fungsi dari konjungsi subordinatif adalah untuk menjelaskan hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif, seperti hubungan waktu, sebab-akibat, tujuan, syarat, dan sebagainya.
1. Konjungsi subordinatif waktu.
Konjungsi subordinatif waktu menunjukkan hubungan antara dua klausa yang berkaitan dengan waktu.
1. Aku tidur setelah menyelesaikan tugas.
2. Dia datang ketika hujan mulai turun.
3. Sejak pindah ke kota baru, dia jarang berkunjung.
4. Ibu memasak nasi sebelum anak-anak pulang sekolah.
5. Kami akan pergi berlibur saat musim panas tiba.
6. Ayah menunggu di luar sementara ibu membeli tiket.
7. Aku sedang membaca buku ketika telepon berbunyi.
8. Setelah matahari terbenam, kami duduk di teras rumah.
9. Saat hujan reda, kami mulai berjalan pulang.
10. Dia menonton televisi sambil menunggu makan malam.
2. Konjungsi subordinatif sebab-akibat.
Konjungsi subordinatif ini digunakan untuk menyatakan hubungan sebab-akibat antara dua klausa.
1. Aku terlambat datang ke kantor karena macet.
2. Dia tidak bisa pergi berlibur sebab belum menyelesaikan pekerjaannya.
3. Karena hujan deras, pertandingan sepak bola ditunda.
4. Saya tidak hadir di rapat karena sakit.
5. Kami pulang lebih awal sebab acara sudah selesai.
6. Dia menangis karena mendengar kabar buruk.
7. Kami menunda perjalanan karena cuaca buruk.
8. Jalanan macet akibat kecelakaan lalu lintas.
9. Kami harus menunggu lebih lama sebab busnya terlambat datang.
10. Karena kelelahan, dia langsung tidur setibanya di rumah.
3. Konjungsi subordinatif syarat.
foto: freepik.com
Konjungsi subordinatif syarat menunjukkan hubungan syarat antara dua klausa. Klausa subordinatif memberikan kondisi tertentu untuk klausa utama.
1. Kamu boleh keluar jika sudah menyelesaikan PR.
2. Kita bisa makan es krim asal kamu mau.
3. Aku akan datang ke pesta jika cuaca cerah.
4. Dia akan membantu asalkan kamu meminta dengan sopan.
5. Kami akan pergi piknik kalau tidak hujan.
6. Jika ada waktu luang, saya akan menonton film nanti malam.
7. Asalkan kamu menjaga rahasia, aku akan bercerita.
8. Dia bisa sukses jika bekerja keras.
9. Kamu akan mendapat hadiah kalau lulus ujian.
10. Kami bisa berangkat lebih awal kalau kamu sudah siap.
4. Konjungsi subordinatif tujuan.
Konjungsi subordinatif tujuan menyatakan hubungan antara dua klausa dengan fokus pada tujuan dari tindakan dalam klausa utama.
1. Aku belajar keras agar bisa lulus ujian.
2. Dia menabung supaya bisa membeli motor baru.
3. Kami harus berhemat agar bisa pergi liburan tahun depan.
4. Dia berolahraga rutin supaya tetap sehat.
5. Kami bekerja keras agar proyek ini selesai tepat waktu.
6. Aku menulis catatan supaya tidak lupa nanti.
7. Dia datang lebih awal agar bisa mendapat tempat duduk terbaik.
8. Mereka menyewa pelatih agar bisa memenangkan pertandingan.
9. Kami pergi pagi-pagi supaya tidak terjebak macet.
10. Dia belajar dengan giat supaya bisa mendapatkan beasiswa.
5. Konjungsi subordinatif perbandingan.
Konjungsi subordinatif perbandingan digunakan untuk menyatakan perbandingan antara dua klausa.
1. Aku lebih suka belajar di perpustakaan daripada di rumah.
2. Dia makan lebih banyak daripada yang aku perkirakan.
3. Buku ini lebih tebal daripada yang aku bayangkan.
4. Dia bekerja lebih cepat dibandingkan rekan kerjanya.
5. Ujian kali ini lebih sulit daripada ujian sebelumnya.
6. Kami berjalan lebih lambat dari kelompok lain.
7. Hasil karyanya lebih bagus daripada yang lain.
8. Film ini lebih menarik dibandingkan film sebelumnya.
9. Dia lebih tinggi daripada kakaknya.
10. Aku merasa lebih baik sekarang daripada kemarin.
6. Konjungsi subordinatif pertentangan.
foto: freepik.com
Konjungsi subordinatif pertentangan menghubungkan dua klausa yang bertentangan satu sama lain.
1. Dia tetap pergi meskipun cuaca buruk.
2. Aku belajar dengan giat, tetapi hasil ujian masih kurang memuaskan.
3. Meskipun lelah, dia tetap melanjutkan pekerjaannya.
4. Kami datang meskipun tahu acaranya akan dibatalkan.
5. Dia terus tersenyum walaupun sedang sakit.
6. Saya tetap bekerja meskipun hari sudah larut.
7. Meskipun harga tiket mahal, mereka tetap menonton konser.
8. Dia tetap bersikap ramah walaupun mendapat perlakuan kurang baik.
9. Kami tetap berangkat meskipun hujan deras.
10. Meskipun sibuk, dia selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya.
7. Konjungsi subordinatif alasan.
Konjungsi subordinatif alasan menjelaskan alasan dari tindakan atau kondisi dalam klausa utama.
1. Aku memutuskan tidak pergi karena merasa kurang sehat.
2. Dia berangkat lebih awal karena takut terlambat.
3. Kami memesan makanan cepat saji sebab tidak ada waktu untuk memasak.
4. Mereka meninggalkan pesta lebih awal karena merasa bosan.
5. Dia tidak masuk kerja karena sakit.
6. Kami tidak jadi pergi berlibur sebab tiket sudah habis.
7. Dia diam saja karena tidak tahu harus berkata apa.
8. Aku menolak ajakan mereka karena sudah ada rencana lain.
9. Kami pulang lebih awal karena acaranya kurang menarik.
10. Dia tidak ikut ujian karena sakit demam.
Recommended By Editor
- 50 Contoh kalimat nominal simple present tense, lengkap dengan penjelasannya
- 50 Contoh kalimat kritikan yang membangun di sekolah, beserta penjelasannya
- 40 Contoh kalimat implikasi dalam Bahasa Indonesia, lengkap dengan penjelasannya
- 50 Contoh kalimat bermajas berdasarkan jenisnya, pahami penggunaannya
- 50 Contoh kalimat sanggahan yang benar dan santun